ELEVEN

1.2K 73 2
                                    

"Lo kenapa?" Tanya Farel tiba-tiba memecah keheningan.

"Hah?" Kyesha tidak fokus sampai tak mendengar apa yang Farel katakan.

"Lo kenapa, Kyesha?" Tanya Farel mengulang.

Kyesha hanya menghela napas.
"Aku gapapa."

"Tapi gue yakin kalo lo gapapa,lo pasti kenapa-napa?" Jawab Farel menyangkal.

Kyesha hanya terdiam dan Farel pun tak memaksa Kyesha untuk menjawab apa yang terjadi. Mungkin ini privasinya.

✨✨✨

Setelah beberapa menit perjalanan, Kyesha sampai di rumahnya. Dia turun dari motor Farel dan menyerahkan helm yang di pinjamkan Farel.

"Thanks Rel," Kyesha melangkahkan kakinya hendak masuk ke rumahnya.

"SHA!" Teriak Farel sebelum Kyesha masuk ke rumahnya.

Kyesha yang merasa namanya di panggil pun akhirnya berbalik menatap Farel. Farel masih terdiam, menampilkan senyumnya. Kyesha masih menunggu apa yang akan dikatakan Farel.

"Sha..."

"Jangan sedih lagi, gue lebih seneng liat lesung lo tiap senyum dibanding gue liat lo kaya gini. Jadi tetep senyum walaupun lo sedih ya?" Farel masih tersenyum pada Kyesha.

Kyesha yang mendengar perkataan Farel pun akhirnya tersenyum. Kyesha berbalik dan akhirnya masuk ke dalam rumahnya.


✨✨✨


Kyesha sudah berada di kamarnya sekarang. Kyesha mengambil sebuah frame di meja belajarnya. Foto Kyesha dan Devano.

"Dev, apa kamu ga cukup nyakitin aku sekali aja dengan perpisahan itu? Kenapa kamu nyakitin aku untuk kesekian kalinya. Kenapa harus Ara?" Bulir air mata mulai membasahi pipi Kyesha.

"Sejak kapan Ra? Mungkin ini salah aku juga yang ga pernah cerita sama kamu. Aku tersakiti sama perbuatan aku sendiri. Aku ga bisa nyalahin kamu sepenuhnya."

Sekarang pertahanan Kyesha runtuh. Kyesha pernah berjanji bahwa ia tak boleh menangisi apa yang pernah pergi. Tapi sekarang, Kyesha tak bisa mencegahnya. Ini terlalu menyakitkan bagi Kyesha.

"Sekarang, aku harus percaya ke siapa lagi? Dulu aku bisa percaya ke kamu, tapi kamu ninggalin aku. Setelah kamu pergi, aku bisa percaya sama Ara, tapi Ara sekarang ada sama kamu."

"Kenapa satu persatu orang yang aku sayang bakalan pergi? Kenapa keadaan sekejam ini?"

Kyesha tak mampu membendung air matanya. Air mata Kyesha mengalir begitu saja tanpa bisa di cegah.

"Kalo emang ini yang terbaik, aku harap kalian berdua bahagia," Kyesha tersenyum meskipun air mata masih membasahi pipinya.


✨✨✨


"Nadhin, ada temen kamu di luar," Teriak mama Kyesha dari luar kamarnya.

Kyesha mengerjapkan matanya. Rupanya Kyesha tertidur. Kyesha melihat jam di dinding kamarnya. Pukul 17:00, siapa yang bertamu ke rumahnya?

Kyesha akhirnya bersiap, merapikan tatanan dirinya kemudian keluar kamar menemui seseorang yang menunggunya.

✨✨✨

"Farel?" Kyesha terkejut teman yang mamanya maksud adalah Farel.

"Eh Sha, sorry ya gue ganggu wakto lo sore-sore gini."

"Oh iya ga masalah kok."

"Gue cuma mau main aja. Oh iya gue juga mau ajak lo jalan besok? Lo bisa?" Ujar Farel.

"Ha? Oh hm bisa kok," Kyesha mendadak canggung.


'Ya menurut aku sih ya,dia itu suka kamu deh'

Tiba-tiba saja perkataan Ara beberapa minggu yang lalu terngiang di kepalanya. Reflek Kyesha menggelengkan kepalanya.

"Kenapa sha?" Tanya Farel kebingungan dengan sikap Kyesha.

"Eh ga ada apa-apa kok."

"Kayaknya gue ganggu lo deh saat ini."

"Hm yauda gue pulang sekarang ya, udah mau maghrib juga."

Farel berdiri dan berjalan keluar rumah. Kyesha yang merupakan tuan rumah pun mengikuti Farel hingga depan rumahnya.

"Yauda ya Sha, gue pulang dulu, bye!" Farel sudah menjalankan mesin motornya dan meninggalkan rumah Kyesha.

✨✨✨


Tunggu kelanjutannya dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian😙

WHY? [Completed]Where stories live. Discover now