NINE

1.2K 71 0
                                    

"Ngapain Ara disini sama dia?" Tanya Kyesha pada dirinya sendiri.

"Jadi Ara kenal sama dia?"

"Kenapa aku ga tau?"

Kyesha yang tadinya akan masuk ke Cafe pun mengurungkan niatnya. Kyesha berbalik dan berniat ingin pulang. Kyesha melihat ke arah kanan dan kiri mencari taksi yang lewat.

"Kemana sih taksi, aku butuh sekarang malah ga ada," gerutu Kyesha sendiri.

Kyesha masih saja menunggu. Kyesha menunggu dengan harap-harap cemas.

"SHA!"

Kyesha tahu siapa yang memanggilnya. Ara yang memanggilnya. Kyesha berusaha tidak membalikkan badan.

Tapi mau tidak mau Kyesha harus berbalik juga karena Ara menepuk pundaknya. Sebisa mungkin Kyesha menampilkan senyumnya walau, terpaksa?

"Eh Ara."

Suatu keberuntungan Kyesha, ada taksi yang lewat, tak mau melewatkan kesempatan itu, Kyesha melambai untuk menghentikan taksi.

"Ra aku duluan ya," Kyesha meninggalkan Ara tanpa menunggu jawaban dari Ara.

✨✨✨


Sepanjang perjalanan menuju ke rumah, Kyesha memikirkan apa yang dilihatnya tadi. Apa benar itu memang dia? Lelaki itu? Atau Kyesha salah lihat.

"Sorry Ra aku salah paham,aku ga mau nuduh kamu. Mungkin aku salah lihat," Kyesha berbicara sendiri.

Mungkin Kyesha harus menanyakan tentang ini kepada Ara besok.


✨✨✨


Keesokan harinya, Kyesha terburu-buru memasuki kelas. Sampai orang yang dilewatinya pun menegurnya 'hati-hati Sha'.

Kyesha tak mau berlama-lama. Kyesha ingin mendengar cerita Ara yang sebenarnya.

BRUK!

"AW" pekik Kyesha yang sudah tersungkur di lantai.

"Sorry banget, aku ga sengaja," Kyesha berdiri, membersihkan rok nya yang kotor.

Karena orang yang ditabraknya tak merespon, Kyesha pun mendongak. Kyesha terkejut, ternyata Farel yang ditabrak olehnya.

"Ya ampun Farel maaf aku ga sengaja," Ucap Kyesha merasa bersalah.

"Oh iya santai aja lah."

"Oke duluan ya Rel."

Kyesha kembali berlari menuju kelasnya. Tak memperdulikan banyak pasang mata yang memperhatikannya dengan tatapan aneh.


✨✨✨


"ARA!" Teriak Kyesha saat menemukan Ara di kelas.

"Shasa? Kenapa?" Ara mengernyit bingung.

"Hm aku mau nanya sesuatu ke kamu"

"Apa sha?" Ara semakin penasaran.

"Kamu,kamu kemaren pergi sama siapa Ra? Aku kalo ga salah liat kamu di Cafe bareng cowo. Hm, berduaan?" Ucap Kyesha sedikit ragu.

"Oh kemaren, aku jalan sama cowo. Dia anak SMA Cahaya kok. Cuma ya aku belum kenalin ke kamu," Ara menjelaskan tanpa lupa dengan senyum dan binar matanya.

"Cowo? Siapa kamu?"

"Jadi dia deketin aku,udah lumayan lama sih," Ara masih saja tersenyum berbeda dengan Kyesha yang memasang wajah bingung.

"Kamu ga pernah cerita sama aku, siapa dia Ra?"

"Dia anak XI MIPA 1."

Kyesha semakin cemas,pasalnya lelaki itu, lelaki yang pernah bersamanya juga berada di kelas XI MIPA 1.

"Si..siapa namanya Ra?" Kyesha semakin ragu bertanya.

"Dia..."

"Dia Devano. Devano Ardhana."

Seakan di tusuk beribu jarum di hatinya. Tubuhnya membeku. Lidahnya kelu untuk berkata. Apa yang Kyesha cemaskan memang benar.

Dia. Yang bersama Ara di kemarin sore. Yang kini dekat dengan Ara. Adalah lelaki yang pernah bersamanya. Lelaki yang memberi kebahagiaan kemudian akhirnya memberi luka. Dia yang selalu Kyesha perhatikan. Yang sampai sekarang belum bisa Kyesha lupa.


Dia, Devano.

✨✨✨


Tunggu part selanjutnya ya. Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment hehe😆

WHY? [Completed]Where stories live. Discover now