TWENTY TWO

1K 61 0
                                    

Kyesha memasuki rumahnya dan hendak menuju kamarnya, namun suara mamanya menghentikan langkahnya.

"Nadhin kamu kenapa?"

Kyesha menghampiri mamanya dan memeluknya.

"Ma kenapa harus Ara lagi?" Kyesha menangis di pelukan mamanya.

"Ada apa? Coba cerita sama mama."

"Nadhin udah relain Devano untuk Ara dan akhirnya Nadhin berusaha buat lupain Devano. Tapi kenapa saat Nadhin mencoba buat buka hati Nadhin untuk Farel, ternyata Farel ga sama kaya Nadhin. Farel ternyata suka sama Ara Ma. Kenapa semua yang Nadhin punya harus pergi dengan alasan yang sama yaitu Ara ma." Kyesha terisak.

Mama Kyesha memeluk erat putrinya, berusaha memberi kekuatan.

"Terkadang kita memang harus merelakan apa yang kita punya demi kebahagiaan orang yang kita sayang, bahkan kalau memang itu sahabat kita. Percaya ya Na, semua sakit yang kamu rasa itu akan menguatkan kamu. Kamu akan jadi lebih kuat dari sebelumnya. Mama selalu ada buat kamu meskipun Devano atau Farel ninggalin kamu dan ngejar Ara."

"Nadhin sayang Mama," Kyesha memeluk erat mamanya seolah tak mau kehilangan sosok yang ia sayangi.

"Kamu ke kamar ya, kamu mandi sama ganti baju."

Kyesha mengangguk lalu meninggalkan mamanya di ruang tamu.

✨✨✨


Kyesha berdiri dan mengahadap ke jendela kamarnya. Ia saat ini ingin menikmati indahnya malam yang dihiasi bulan dan bintang.

"Sekarang aku sadar bahwa kebahagiaan itu ga abadi. Waktu akan merubah segalanya. Seperti halnya malam. Bintang dan bulan yang indah tak selamanya ada, waktu akan mengubah mereka. Ketika pagi datang, bulan dan bintang akan meninggalkan langit. Tapi aku percaya di balik itu semua pasti ada kebahagiaan yang lebih baik. Aku hanya perlu menunggu."

"Na ada Farel di luar mau ketemu sama kamu," Teriak mamanya dari luar kamar Kyesha.

Kyesha membukakan pintu kamarnya.

"Nadhin belum siap ketemu Farel atau siapapun ma."

"Yauda kamu di kamar aja biar mama yang temuin Farel.

Kyesha mengangguk kemudian menutup kembali pintu kamarnya.


✨✨✨


"Maaf nak Farel, Shasa sudah tidur."

"Shasa ga mau nemuin Farel ya tan?"

Farel tadi melihat Kyesha dari jendela kamarnya, ia belum tidur. Jadi bisa dipastikan bahwa Kyesha tak ingin menemuinya.

"Maaf ya nak."

"Ada apa sama Shasa tante?"

"Kamu tunggu aja sampai Shasa menjelaskan ya. Dia butuh waktu."

Farel mengangguk.
"Yauda Farel pulang aja ya tan. Sampaikan salam Farel buat Shasa."

"Iya hati-hati nak."

Farel melangkah meninggalkan mama Kyesha. Sekilas ia melihat jendela kamar Kyesha. Farel melihat Kyesha belum tertidur.

Ia menjalankan motornya meninggalkan rumah Kyesa. Ada apa dengan Kyesha? Apakah ia membuat kesalahan hingga Kyesha tak ingin menemuinya? Mungkin ia perlu memberi Kyesha waktu.


✨✨✨


Kyesha melihat dari balik jendela kamarnya, Farel menatapnya. Namun Kyesha hanya memandang datar Farel.

Kyesha bahkan masih ragu untuk menemui Farel, Devano, ataupun Ara. Mungkin nanti.

Atau tidak sama sekali.


✨✨✨


Tunggu kelanjutannya ya❤

WHY? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang