Bab 25

43.4K 2K 3
                                    

.

.

Calon mertua

.

.

Setelah menemani aluna membeli buku, samudra mengajak gadisnya ke sebuah tempat. Cowok itu memacu motornya dengan kecepatan sedang.

"Kita mau kemana?" tanya aluna

"Ketemu calon mertua"

"Nggak usah bercanda deh!"

"Aku serius sayang"

Ketemu calon mertua? Om brown maksudnya? Aish gue belum siap anjir! Dalam hati aluna merasa dag dig dug tak karuan. Pikirannya melayang kepada Mr. Brown, oh tuhan gadis itu akan bertemu dengannya, ya meskipun ia pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya, tapi tetap saja aluna merasa takut.

Samudra memakirkan motornya di sebuah tempat yang mana ia sering mengunjunginya.

"Kita__"

"Simpan dulu pertanyaan kamu"

Samudra merangkul bahu aluna dan menuntun gadis itu menuju ke salah satu ruangan yang ada di tempat itu. Sesampainya di depan pintu, samudra mengajak aluna masuk. Di sana ia mendapati wanita paruh baya yang tengah merajut sebuah syal.

"Itu mamah aku"

Aluna menoleh, jujur banyak sekali pertanyaan di dalam otaknya

"Ayok"

Samudra mendekati mamahnya bersama dengan aluna. Ya mamahnya kini sudah tidak mengamuk seperti dulu jika bertemu samudra, namun juga samudra harus bertindak dan berkatan dengan hati hati agar tidak memancing emosi mamahnya yang akan berdampak pada kejiwaannya.

"Hai mah" sapa samudra ramah yang langsung menyalami mamahnya

"Ngapain kamu kesini? Masih peduli dengan saya?" Balas mamah samudra dingin tanpa menoleh ke arah samudra

Samudra memaksakan senyum manisnya "Sam mau ngenalin seseorang ke mamah"

Wanita itu menoleh "Kenalin ini aluna mah, pacar sam"

"Hai tante" sapa aluna dengan senyum manisnya yang ia kembangkan

Wanita itu tersenyum kepada aluna "Cantik, mirip adara"

"Adara adaraaaaa hiks..hiks" wanita itu lantas menangis sesegukan

Aluna yang melihat itu tambah bingung, namun di satu sisi ia iba melihat wanita itu "Tante kenapa?" aluna mencoba mendekati mamah samudra

"Adaraaaa" wanita itu menangis di pelukan aluna "Dia pembunuh!" ucapnya sambil menunjuk samudra

Dahi aluna berkerut namun ia menyadari situasi yang tidak memungkinkan untuk dirinya bertanya, jadi untuk sementara ia urungkan pertanyaanya "Hsst... Tante tenang ya, luna tau kok tante sayang sama adara dan adara juga pasti sayang sama tante, tapi kalo adara liat kondisi tante yang terus menangisi adara, luna yakin adara pasti akan sedih dan nggak akan tenang disana, tante nggak mau kan adara sedih?"

Samudra {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang