Bab 10

62.2K 3K 18
                                    

.

.

Hati ini berdesir saat
Kau tatap mataku

.

.

OH TIDAK!! SENIN!!

Entah apa yang membuat kebayakan murid yang ada di bumi menakuti hari senin, oh mungkin bukan takut melainkan malas. Ya selain mereka harus mengikuti upacara bendera yang membuat mereka di haruskan berdiri di tengah lapangan di temani teriknya matahari selama satu jam lamanya, juga karena pelajaran pada hari ini terbilang membosankan.

Dan sepertinya ada seorang siswi yang tampak gonjang ganjing karena lupa tidak membawa topi. Memang siapa yang mau berdiri di barisan terpisah khusus untuk anak yang melanggar aturan "Aish!! Kok bisa lupa si?!" ucap aluna sambil berkacak pinggang

"Gimana na?" tanya nadia

"Ya mau gimana lagi? Di hukum lah"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju lapangan. Aluna menekuk wajahnya sepanjang jalan koridor, ah mungkin ini akan menjadi senin yang bersejarah untuk dirinya. Namun sebelum sampai di lapangan, ada seseorang yang menyematkan topi di kepala aluna yang membuat gadis itu terkejut "Dasar teledor!" ucap seseorang tadi, setelah menatap aluna, samudra langsung berjalan mendahului aluna.

"Terus lo gimana?" teriak aluna, tapi sayang samudra sudah tidak kelihatan "Huh! Ya sudah!" gadis itu mengedikan bahunya dan kembali berjalan.

"Cie luna!" ucap nadia sambil menyikut lengan aluna

"Apaan si nad!" tak bisa dipungkiri jika saat ini aluna tengah tersenyum dan tersipu malu "Ah! Samudra gue baper! Tanggung jawab lo!" batin aluna

"Hai samudra!"

"Pagi kak samudra!"

"Samudra kok ganteng si!"

"Ya ampun senyumnya!"

Saat di panggil dan di teriaki sedemikian rupa, samudra hanya bisa membalasnya dengan tersenyum tipis. Karena samudra bukan tipikan cowok yang care apalagi ramah.
Upacara dimulai sepuluh menit lagi, semua murid SMA Merah Putih sudah berkumpul dan berbaris rapi di lapangan sesuai kelas masing masing. Kecuali samudra yang baris memisahkan diri, sebab tadi ia memberikan topinya kepada aluna. Samudra sendiri pun masih bingung dan merasa aneh karena telah melakukan itu. Pasalnya samudra biasa di kenal sebagai sosok yang tidak terlalu peduli atau cuek, apalagi dengan perempuan.

Satu jam berlalu dan upacara pun telah selesai, semua murid di bubarkan dan mulai berhamburan, ada yang menuju kelas,perpus bahkan kantin. Ms. Syafina, berjalan dengan setumpuk map menuju ke kelas XI IPA 5. Sampai di kelas, keadaan tampak ramai dan berisik tentunya.

"Good morning babe!! Hari ini ibu ada kuis buat kalian yeay!" ucap Miss. Syafina dengan gembiranya, namun respon sang murid justru berbanding terbalik

"Ah ibu! Kenapa si harus dadakan?!" protes bobi

"Iya nih bu! Kita kan belum belajar apa apa! Sengaja banget ngerjain muridnya!" sambung darka

"Tenang dong semuanya! Miss ngadain kuisnya itu singing! Bukan materi yes?!"

Samudra {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang