Bab 13

55.4K 2.7K 16
                                    

.

.

.

Detakan dan tatapan
"Mr. Green eyes"

.

.

Sudah hampir satu jam gadis itu tidur di brankar UKS. Merasa jengah, aluna pun bangkit dan pergi menuju kelas. Namun sebelum gadis itu beranjak, ia melihat samudra yang juga tengah tertidur di atas kursi dengan gaya cool nya.

Dia beneran nungguin gue? Ya ampun sweet banget si batin aluna, jujur gadis itu meleleh akibat perbuatan samudra.

Aluna beranjak dan berniat membangunkan samudra. Namun sialnya ia lupa mengikat tali sepatu, yang membuat gadis itu tersandung dan tepat jatuh di atas samudra dan bibirnya menyentuh bibir sexy samudra, sontak kejadian itu membuat samudra bangun dan aluna panik seribu bahasa.

Fyi -- Aluna terpaksa menggunakan sepatu bertali karena ya kalian tau jika sepatunya masih bau gara gara samudra yang melemparnya ke selokan

Gadis itu melotot dan segera bangkit membenarkan posisinya, samudra yang melihat itu menatap aluna tajam meminta penjelasan dari gadis itu "Aduh sorry tadi niatnya gue mau bangunin lo, tapi bodohnya gue lupa ngiket tali sepatu yang alhasil gue kesandung terus ya... Jatuh" jelas aluna yang terlihat ketakutan, dan bisa dirasakan betapa gugup dan dag dig dug nya gadis itu, ia merasa seperti sedang di sidang, terlebih lagi mata hijau samudra tak henti hentinya menatap aluna tajam. Sungguh gadis itu serasa ingin mati.

Dengan hati hati aluna melirik mata samudra yang mengerikan itu, tak kuat aluna pun kembali menunduk "Oh kesandung" setelah mengatakan itu samudra langsung berlalu meninggalkan aluna

What gitu doang?!! Teriak aluna dalam hati tak lupa dengan matanya yang ikit melotot tak percaya. Setelah lelaki itu membuat aluna mati kutu, dengan entengnya ia mengucapkan dua kata itu dan pergi begitu saja?

"Aish! Kalo bukan manusia udah gue telen lo!!" kesal aluna kemudian gadis itu keluar UKS dengan menghentak hentakan kakinya.

Sesampainya di kelas, ia langsung disambut dengan pertanyaan berjibun dari nadia "Ya ampun aluna! Keadaan lo gimana? Lo nggak papa kan? Masih sakit? Aduh maaf ya tadi gue nggak sempet ke UKS soalnya bu yuan nyuruh gue bantu bantu di perpus" ucap nadia tanpa rem

"Aduh berisik banget si lo! Iyaiya gue nggak papa oke?" setelahnya aluna mendudukan bokongnya di kursi dan membuka buku paket biologi

"Lo sendirian di UKS? Nggak suntuk gitu? Atau lo tidur?" lagi lagi nadia membrondong pertanyaan yang membuat aluna memutar bola matanya jengah

"Gue nggak sendiri, tadi samudra yang nemenin gue, dan ya tadi gue tidur"

"Woww!!! Gilak!! So sweet banget si kalian! eh tapi kalian nggak ngapa ngapain kan?"

Bugh

"Aluna!! Jorok banget si lo!" teriak nadia saat aluna tiba tiba melempat tisu bekas miliknya ke wajah nadia

"Lagian lo jadi cewek bawel banget si! Dan gue nggak suka pertanyaan terakhir lo!"

"Pfft_-" nadia memasang duck face nya "Kantin yuk?"

"Nahh kebetulan gue laper" kemudian mereka melangkahkan kaki menuju kantin, ya sedari tadi di UKS aluna sama sekali belum makan, hanya minum teh hangat saja.

🐣🐣🐣

Di kantin, seperti biasa aluna memilih tempat duduk dan nadia pergi memesan makanan mereka.  Di sini juga aluna menangkap dua orang laki laki yang tengah berbincang tak jauh dari meja yang ia tempati. Saat sedang mengamati, salah satu orang yang di amati menatap balik aluna, dan sontak membuat aluna kaget kemudian memalingkan wajahnya.

"Makanan datang!!" teriak nadia sambil membawa nampan berisi dua mangkok mie ayam dan jus melon.

Aluna menghela nafas lega, kemudian gadis itu mengambil makanannya dan melahapnya sampai habis.

"Lo liatin apa sam?" tanya regal yang sedari tadi melihat samudra yang tampak sedang memperhatikan sesuatu, merasa di abaikan, regal mengarahkan pandangannya ke arah pandangan samudra "Ciaaa liatin doi ternyata"

"Sante aja kali, doi nggak bakal di gondol kucing"

"Ngomong apaan si lo!"

"Aduh samudra nggak usah ngeles deh ya, gue tau lo suka luna kan?"

"Enggak!" sanggah samudra

"Bohong! kalo kata emak jadi anak janganlah suka bohong kalo bohong di gigit kambing ompong, nah lo emang lo mau di gigit kambing ompong?"

"Paan si nggak jelas!" samudra beranjak dari tempat dudknya

"Yahh marah anak papa"

"Samudra!" Panggil aluna saat melihat samudra berjalan melewatinya

Merasa di panggil samudra pun menoleh dan mengangkat sebelah alisnya "Em gue mau ngomong sama lo"

"Ya udah ngomong"

"Nggak disini"

Aluna membawa samudra menuju halaman belakang sekolah,jujur saja sedari tadi hati gadis itu tidak bisa tenang, pikirannya selalu melayang ke kejadian tadi.

"Em lo masih marah ya?" tanya Aluna

"Marah?"

"So...soal kejadian tadi, gue bener bener minta maaf sumpah itu nggak sengaja, gur berani jamin seratus persen kalo itu tuh nggak seperti apa yang lo pikir, lo tahu kan kalo tadi tali sepatu gue lep__"

Belum selesai berbicara, samudra sudah membungkam aluna dengan jari telunjuknya yang ia tempelkan pada bibir aluna "Gue nggak marah"

Aluna tersenyum "Serius?!" samudra mengangguk

"Ahh ya ampun makasih! Lo tau nggak si kalo tadi gue nggak bisa tenang, apa lagi mata lo serasa bikin gue mau mati tau nggak!"

"Lebay lo!"

"Ish!" aluna mengerucutkan bibirnya "Eh sekali lagi makasih ya!"

"Iya" ucap samudra sedikit terkekeh sambil mengacak rambut aluna, kemudian cowok itu melenggang pergi meninggalkan aluna yang mematung di tempat

"Oh ya tuhan!" aluna memegang dadanya, jantungnya berdetak tidak karuan, bahkan kecepatannya melebihi atlet maraton "Ya ampun tadi dia senyum? Gilak ganteng banget manis kaya madu tiga liter"

"Akhh baper gue berlipat ganda!"

Tbc...



Samudra {COMPLETED} Where stories live. Discover now