Bab 7

65.6K 3.2K 24
                                    

.

.

.

.

.

Aluna telah di pindahkan di ruang rawat inap, kata dokter jika lukanya tidak terlalu serius,bahkan besok gadis itu sudah boleh pulang. Deandra yang semetara ini absen tidak mengurus salonnya karena harus mengurus putri sematawayangnya, sama halnya dengan aluna yang juga absen dari sekolahnya.

"Harusnya hari ini aluna ada fiting baju buat drama musical" ucap aluna

"Biar teman kamu aja yang memilihkan bajunya, nadia juga tau ini ukuran baju kamu" jawab deandra yang tengah mengupas buah mangga

Tak lama kemudian,knop pintu terlihat di putar dan dua sosok laki laki muncul dari balik pintu tersebut. Mereka adalah samudra dan Mr. Brown. Samudra yang membawa bungkusan parsel buah itu, langsung menaruhnya di atas nakas dan menyalami deandra. Sementara deandra dan aluna tengah di buat bingung dengan kedatangan dua lelaki tampan tadi.

"Saya Brownmako, panggil saja Mr. Brown, dan ini anak saya samudra teman satu kelasnya aluna" ucap Mr. Brown yang kemudian menjabat tangan aluna

"Ah iya, saya deandra mamahnya aluna"

Mr. Brown tersenyum kemudian berjalan mendekati brankar yang dimana terdapat aluna yang tengah tiduran. Melihat Mr. Brown berjalan ke arahnya, aluna mengubah posisinya menjadi duduk. Samudra yang melihat aluna sedikit kesusahan langsung membantu gadis itu.

"Gimana keadaan kamu nak aluna?" tanya Mr. Brown

"Baik om! Besok juga udah boleh pulang"

"Sebelumnya om dan samudra meminta maaf atas kejadian yang menimpa kamu, jika saja waktu itu samudra mau mengantar kamu pasti tidak terjadi seperti ini"

"Ya ampun om sante aja kali, ini juga bukan salah samudra juga kok, justru aluna mau bilang makasih karena samudra waktu itu datang tepat waktu, kalo enggak mungkin sekarang aluna udah di culik kali" ucap aluna

"Iya pak, bapak tenang saja kami tidak mempermasalhkan ini kok, jujur tadi kami terkejut waktu kalian datang" sahut deandra

"Kalo begitu saya juga ikut senang, dan ya biaya administrasi dan juga biaya perawatan sudah saya lunasi, ya hitung hitung sebagai balas budi atau permintaan maaf" ucap Mr. Brown yang di selingi senyuman dan sedikit terkekeh

Berbeda dengan deandra dan aluna yang serempak membulatkan mata mereka terkejut "Ya ampun pak, jadi ngerepotin" ucap deandra

"Iya om aduh, aluna jadi nggak enak"

"Hahaha kalian tenang saja kita tidak merasa di repotkan sedikitpun, dan ya om udah nyuruh samudra untuk antar jemput kamu sekolah sampai luka kamu benar benar sembuh"

Kali ini giliran samudra yang terkejut, sejak kapan papahnya mencetuskan perintah semacam itu, reflek samudra  mencubit tangan Mr. Brown dan lelaki itu justru memberikan samudra tatapan tajam yang artinya samudra harus menurut. Dan akhirnya cowok itu pasrah.

"Astagfirullah, ya alloh om nggak usah deh, sungguh! Aluna bisa di antar jemput mamah kok lagian juga aluna udah gede jadi bisa jaga diri" tolak aluna

Samudra {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang