Bab 6

67.1K 3.2K 27
                                    

.

.

.

.

Hari ini siswa siswi kelas XI Ipa 5 yang mengikuti drama musical tengah berkumpul di aula sanggar milik orang tua irene. Mereka sepakat untuk menyewa aula ini sebagai tempat latihan mereka sementara untuk beberapa hari kedepan.

"Ini udah kumpul semua?" tanya aluna

"Udah nih! Mulai aja" sahut nadia

"Oke semua siap di tempat ya!"

Mereka semua mulai berlatih dengan serius, dan hampir 3 jam mereka habiskan untuk berlatih. Acara sudah H-4 dan mereka sudah lumayan matang setelah beberapa kali berlatih. Rencananya besok mereka akan fiting kostum yang akan mereka kenakan. Waktu menunjukan pukul 16.00, mereka semua sepakat untuk menyudahi latihan hari ini, mereka rasa sudah cukup dan siap.

Drrt drrt drrt

Deringan telfon aluna seketika memberhentikan acara mengobrol mereka "Hallo mah?"

"Kamu pulang sendiri bisa kan? Soalnya mamah harus ke salon sekarang jadi nggak bisa jemput kamu"

"Ah iya bisa kok mah!"

"Ya udah hati hati ya sayang!"

"Siap mom!"

Gadis itu mengela nafas, menyebalkan sekali rasanya jika tiba tiba mamahnya ada rencana mendadak. Apalagi ini sudah sore, aluna malas sekali jika sudah menjelang maghrib harus pulang sendiri. Tapi mau bagaimana lagi? Toh sudah nasib. Ekor mata gadis itu tak sengaja menangkap sosok samudra yang tengah belajar menghafal dialog dengan ekspresi serius dan juga beberapa keringat mengalir di pelipisnya. Entah mengapa cowok itu terlihat maskulin dan keren, apa lagi cowok itu memakai kaos abu abu yang terlihat pas di tubuh dan menampilkan bentuk tubuhnya yang atletis.

"Astagfirullah aluna" batin aluna yang langsung menggeleng, mengusir pikiran anehnya.

"Liatinnya jangan begitu amat kali lun, nggak ilang enggak kok pangeran lo!" celetuk bobi

"Cie kayaknya bakal ada yang cinlok nih hemm" sahut darka

"Ah tapi jangan deh bep aluna, kalo di pikir pikir bang bobi cemburu kalo liat aluna sama samudra" ucap bobi

"Heh kebo bunting! Emang aluna doyan sama spesies betutu model kaya lo? Di pasaran udah banyak noh!" jawab darka

"Heh darkadoks odong odong! Bobi tau kok bobi itu gantengnya syahdu, jadi wajar lah kalo lo ngiri!"

"Ih sory to say ya, dewi fortuna aja itu udah tergila gila berat sama gue, dan sudah jelas kalo gue gantengnya berlapis lapis kaya tango!"

"Ganteng nih liat pake pantatnya mbak jenol!"

"Hih nggak sudi gue sama janda anak sebelas!"

Samudra {COMPLETED} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang