(25) Lost

150 22 29
                                    

Selesai pertandingan, Mingyu bersorak ria dengan teman-teman setimnya. Terbayang satu wajah saat kemenangan itu berlangsung. Ya, gadis itu, Tae Hee.

Ia berlari menuju keluar stadion untuk mencari sosok gadis yang ada di bayangannya itu. Terlihat di sisi samping studio, tepatnya di dekat pohon, ia menemukan gadis itu tengah tenggelam dalam pikirannya. Mingyu tertawa kecil melihat kelakuannya.

Ia berlari mendekatinya dan berseru, ''Tae Hee!''

Tae Hee sontak kaget dan menghadap ke belakang untuk melihat sumber suara. Warna merah mewarnai pipinya saat ini.

"Mingyu?"

Matanya terbelalak seakan tak percaya Mingyu sedang memeluk dirinya saat ini. Wajahnya seakan panas dibakar saking merahnya.

"Tae Hee-ya, aku menang!! Aku akan ke tingkat nasional'', semakin Mingyu berseru, semakin erat pelukannya. Tae Hee hampir kehabisan napas, jantungnya berdegup tidak beraturan.

"Ah!! Chukahae!!", ia berusaha menenangkan dirinya dan terlihat senormal mungkin.

Mingyu melonggarkan pelukannya. Ia menyadari pipi gadis di depannya ini merah padam. Aura gugup membuat Tae Hee tak kuasa melihat wajah tampannya. Ia bahkan berusaha mundur ke belakang dan menyisakan 2 langkah di antara mereka.

"Kau kenapa gugup?'', ia tersenyum jahil sambil melangkah pelan menuju Tae Hee.

Tae Hee semakin berjalan mundur menjauhi Mingyu yang terus mendekat, "Ah... ummm... enggak kok aku-''

"Masa' sih?''

Tuk!

Sol sepatunya mematuk batang pohon di belakangnya. Ia terpaksa harus berhenti karena tidak ada jalan lain untuk mundur. Ia kalah. Mingyu tersenyum menang.

Mingyu menghadap ke arah bawah sekedar mengagumi ciptaan Tuhan yang menawan. Gadis itu hanya bisa malu menatap bawah.

"Tae Hee-ya'', panggil Mingyu lembut. Ia menarik tangannya ke tangan gadis itu.

"Aku menang'', ia tersenyum manis.

Tae Hee hanya bisa menatap Mingyu dengan malu. Seakan Mingyu membungkam semua mulutnya untuk tidak mengatakan apapun dengan mengambil alih semua pembicaraan.

"Aku dapat trophy..."

"Dan....''

"Aku dapat kamu'', ia tersenyum lebar menghadap Tae Hee.

Gadis itu membalasnya dengan senyum lebar bahagianya. Ia langsung memeluk tubuh besar Mingyu tanpa ragu.

"Mingyu-ya, gomawo", ucapnya tanpa mengangkat wajahnya yang tenggelam di dada bidang Mingyu.

Mingyu melonggarkan pelukannya, namun masih lengannya masih mengikat pinggang Tae He. Ia letakkan dahinya di dahi milik gadis itu. Hidung mereka saling bersentuhan akibat tidak adanya jarak di antara mereka.

"Aku menyukaimu'', ia tersenyum pada gadis itu.

"Aku juga'', jawab Tae Hee bahagia.

Mingyu membelai helaian rambut Tae Hee ke belakang telinganya, memastikan tidak ada rambut di wajahnya. Tangan kanannya memegang sisi kiri wajah Tae Hee. Tangannya yang berada di leher Tae Hee menarik wajah gadis itu untuk menyatu dengan wajahnya. Mingyu mencium lembut bibir merah Tae Hee. Tae Hee membalasnya dengan mengikuti alur Mingyu. Senyum selalu terpancar di sela mereka berdua.

Di sisi lain, Ji Ah dan pasangan cerewet itu tengah sibuk mencari sosok sahabat kecilnya itu. Ia mencari sampai ke sisi samping stadion.

"Ayo, Hye, cepet!'', ajak Ji Ah sambil berlari menghadap belakang.

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Where stories live. Discover now