(18) Who's that?

178 35 39
                                    

Hari demi hari semakin berjalan. Vernon mulai sering membicarakan masalah dance dengan Ji Ah. Yah, karena durasi yang menurut mereka sedikit singkat, membuat mereka berlatih dengan ekstra.

"Ji, ada Vernon di depan kelas'', ucap Saera sambil menunjuk namja tinggi berkulit putih.

"Ah, ne. Aku akan ke sana'', jawab Ji Ah sambil beranjak ke arah pintu kelas. Sedangkan Hye Ri bertopang dagu pada kedua tangannya saking terpesona dengan ketampanan Vernon.

"Hai, kenapa?'', sapa Ji Ah sambil menepuk bahu tinggi Vernon. Pria itu pun berbalik badan.

"Ah, hai. Aku mau bilang, bagaimana kalau kita latihan hari Kamis nanti setelah pulang sekolah?'', tanyanya pada Ji Ah sambil menatap ke arah bawah karena jarak tinggi badan yang sedikit jauh.

"Hmm... bisa, kurasa tidak ada yang menggunakan studionya hari itu'', jawab Ji Ah sambil berpikir menghadap ke atas.

"Ok, aku kembali ke kelasku dulu ya'', ucap Vernon meninggalkan kelas Ji Ah. Ji Ah pun melambaikan tangannya pada Vernon.

Saat Ji Ah berbalik badan ingin menuju kembali ke dalam kelasnya, tiba-tiba kepala tertahan oleh dada bidang seseorang yang tinggi. Ia menghadap ke atas dan melihat sosok Mingyu yang sangat dekat di depannya.

"Akh! Aduh jidatku...'', rintih Ji Ah kesakitan.

"Mingyu?'', sambungnya memastikan melihat ke atas.

"Dia siapa? Aku tidak pernah melihatnya'', ucapnya dengan wajah yang terlihat sedikit masam.

"Dia Vernon, siswa pindahan yang seangkatan dengan kita'', jawab Ji Ah menjelaskan tentang Vernon.

"Buat apa dia ke sini?'', tanya Mingyu masih dengan ekspresi yang sama.

"Aku akan berpasangan dengannya untuk tampil di graduation party sunbae kita'', jelas Ji Ah dengan ekspresi biasa saja.

"Mwo? Kenapa aku baru tahu?'', tanya Mingyu kebigungan dengan situasi ini. Seakan ia telah ketinggalan berita yang terpenting.

"Molla. Itu juga sangat mendadak. Sudah ya, aku mau kerjakan tugasku dulu'', ucap Ji Ah sambil menggeser badan Mingyu agar tidak menghalangi jalannya.

"Ya! Ji Ah-ya'', panggil Mingyu sambil menahan tangan kiri Ji Ah.

"Kenapa lagi?'', tanya Ji Ah dengan tatapan mata yang sedikit malas.

"Kalau ada urusan dengannya, beritahu aku'', perintahnya sambil menatap mata Ji Ah serius.

"Ah, Wae?'', tanya Ji Ah dengan nada kesal.

"Turuti saja'', ucap Mingyu sambil pergi mendahuluinya tanda mengakhiri pembicaraan. Sedangkan Ji Ah hanya terheran dengan sikap temannya akhir-akhir ini.

Ji Ah pun menuju bangkunya dan mengeluarkan bukunya untuk mengerjakan tugas. Ia belum selesai mengerjakan tugas matematika hari ini. Hye Ri yang terlihat lapar pun mengajaknya untuk ke kantin.

"Ji, ke kantin yuk'', ajak Hye Ri sambil menggoyang bahu Ji Ah.

"Tugasku belum, Hye Ri. Ajak Soonyoung saja sana'', tolaknya sambil tetap mengerjakan tugas tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Ck, kau itu terlalu rajin'', ucapnya menyindir teman sebangkunya.

"Kau yang malas'', balas Ji Ah menyindir dengan cengirannya.

"Untungnya, aku yang malas ini punya teman rajin yang bisa kucontek'', timpal Hye Ri dengan tersenyum menang sambil meninggalkan bangkunya menuju bangku Soonyoung.

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Where stories live. Discover now