(17) Baru

162 35 17
                                    

Sembilan puluh derajat lagi matahari akan terbenam. Jam pulang sekolah telah usai, kini Ji Ah tengah berlari menuju ke dalam studio klub dancenya. Ia sedikit terlambat untuk hari ini. Pintu belakang terbuka, ia pun melihat sekitarnya tengah ramai oleh suara musik dan lingkaran kerumunan manusia. Sepertinya ada yang sedang freestyle dance. Ia pun ikut masuk dan tenggelam dalam kerumunan. Ia dapati ada seseorang yang asing di matanya. Sepertinya siswa pindahan, dan pastinya bukan orang korea.

Lagu yang sedang diputar ini judulnya adalah privacy dari Chris Brown. Orang itu menari dengan luesnya mengikuti alunan nada yang slow. Ditambah visual khas orang barat yang tampan menjadikan penampilan ini sangat sempurna di mata semua penonton, termasuk Ji Ah.

"Woah!! Daebak! Keren banget enggak sih?'', tanya Jong In pada penonton. Semuanya berseru setuju pada penampilannya.

"Sepertinya dia harus tampil untuk graduation party kita'', sahut Sehun tiba-tiba.

"Guraeyo. Harus. Kau mau kan?'', tanya Jong In pada orang di sebelahnya itu.

"Hmm... okay, tapi sendirian saja? Kudengar dari beberapa orang kalian telah membentuk kelompok'', ucapnya dengan nada tidak yakin dengan usul Jong In.

"Hmmm.... chamkamanyo...'', jawab Jong In sambil memikirkan teman untuk ia tampil.

"Bagaimana kalau Ji Ah? Kurasa dia belum menentukan lagunya'', usul Sehun pada mereka. Ide itu terpikir saat ia melihat wajah Ji Ah ditengah kerumunan.

"Ya, itu bagus. Ji Ah kau akan berpasangan dengan Vernon ya'', ucap Jong In pada Ji Ah di tengah kerumunan orang-orang.

"Nde?'', hanya itu kata yang keluar dari mulut Ji Ah karena ia mendengar namanya disebut.

"Kau belum menyiapkan lagunya kan? Kalian tampil berdua untuk graduation party nanti. Masih ada waktu sebulan kok'', jelas Sehun pada Ji Ah. Semua orang pun berseru setuju dengan keputusan Sehun dan Jong In. Vernon dan Ji Ah pun hanya bisa pasrah dengan keadaan.

Kini semua orang sedang berlatih dengan choreo grupnya masing-masing yang akan ditampilkan saat graduation party nanti. Terlihat di paling pokok kanan ada Ji Ah dan Vernon yang bingung menentukan lagu apa. Bahkan mereka belum berkenalan. Ji Ah yang sedikit canggung pun bingung memulai pembicaraan dari mana hingga Vernon yang memulai duluan.

"Annyeong, Vernon imnida'', sapa Vernon dengan senyum ramah hingga memperlihatkan gigi putihnya.

"Ah, annyeong, Ji Ah imnida'', balas Ji Ah dengan tersenyum balik.

"Kau ingin kita membawakan lagu apa?'', tanya Vernon penasaran. Sepertinya ia ingin segera memulai latihan.

"Hmm... aku masih bingung, kau ada usul?'', tanya Ji Ah balik pada Vernon. Ia begitu pasrah dengan semuanya.

"Kurasa Too Good at Goodbye cocok untuk dance berpasangan. Kau mau?''

"Joha! Kajja!'', ucap Ji Ah mengajak Vernon untuk langsung memulai latihan.

Mereka pun berlatih hingga jam klub itu berakhir. Matahari telah terbenam, hanya sisa-sisa warna senja di langit saat ini. Seperti biasa, Ji Ah pulang naik bus, ia pun menunggu bus datang di halte sekarang. Begitu juga dengan Vernon.

"Ji Ah'', panggil Vernon sambil menoleh ke arah gadis di sebelahnya.

"Ne?'', sahut Ji Ah karena merasa terpanggil.

"Boleh kita bertukar nomor handphone? Kurasa kita perlu latihan diluar jam klub juga'', jelasnya sebelum ditanya.

"Iya, boleh. Aku juga berpikir sama'', jawab Ji Ah sambil memberikan handphonenya untuk memasukkan kontak Vernon. Begitu juga sebaliknya.

"Kau berasal dari mana?'', tanya Ji Ah penasaran. Wajah khas kebaratan, hidung yang mancung, kulit putih, serta mata yang lebar membuatnya gatal untuk bertanya.

"Aku dari New York. Eomma orang sana, dan appa orang korea. Wajahku memang lebih terlihat seperti orang barat, tapi aku lebih suka disebut orang korea'', jawabnya sambil tersenyum kecil.

"Waeyo? Berkat orang tuamu yang berbeda itu pun menghasilkan wajah tampanmu ini'', ucap Ji Ah. Dan tanpa sadar ia sudah memuji Vernon akan visualnya. Itu pun membuat mereka berdua sedikit malu.

"Yah, karena aku berbeda, makanya aku selalu menjadi pusat perhatian. Aku tidak suka dibeda-bedakan, aku ingin dianggap sama saja'', jelasnya sambil menghadap ke arah jalanan yang gelap karena matahari sudah tidak nampak lagi.

"Gwaenchana. Aku mengerti maksudmu'', ucap Ji Ah sambil tersenyum tenang pada Vernon. Vernon pun menoleh dan tersenyum balik. Singkat namun, dimengerti. Itulah yang dirasakan Vernon sekarang.

*****

Soonyoung memasuki kelas dan langsung menuju bangku Ji Ah yang berada di sebelah jendela. Terlihat juga Hye Ri di sebelah Ji Ah.

"Ji Ah-ya, kau benar akan tampil dengan orang luar negeri itu?'', tanyanya memastikan dengan wajah terkagetnya. Bahkan mata sipitnya hampir membuka sedikit lebih lebar.

"Sebentar, sebentar. Ini ada apa sih?'', tanya Hye Ri kebingungan dengan situasi ini. Namun Soonyoung tetap berfokus dengan tatapannya pada Ji Ah.

"Ne, Kwon Soonyoung-ssi'', jawab Ji Ah dengan nada yang diperjelas di setiap katanya.

"Daebak...'', ucap Soonyoung tidak percaya.

"Ih, apa sih?'', tanya Hye Ri sekali lagi dengan kesal karena tak kunjung mengerti situasinya.

"Dia akan tampil dengan siswa pindahan untuk graduation party nanti. Berpasangan'', jelas Soonyoung pada gadis cerewet itu.

"Ya! Andwae!! Aku tidak menyetujuinya'', tolak Hye Ri tidak mau temannya berpasangan dengan orang lain selain Mingyu.

"Kenapa? Kalau kau melihatnya pun kau tidak akan menolaknya. Lihatlah'', ucap Ji Ah sambil menunjukkan foto Vernon di akun sosial medianya.

"Astaga, ini sih lebih ganteng dari Mingyu. Top visual banget gila'', puji Hye Ri terkagum melihat wajah tampan Vernon. Soonyoung pun balik ke tempat duduknya karena sudah tahu Hye Ri pasti akan memujinya. Yah, semua orang tahu kalau Hye Ri sangat suka melihat namja tampan.

"Siapa namanya?'', lanjut Hye Ri bertanya.

"Vernon'', jawab Ji Ah singkat.

"Ini sih boleh juga'', ucap Hye Ri sambil terus memandangi foto Vernon.

"Apanya?'', tanya Ji Ah bingung dengan perkataan Hye Ri.

"Aish.. aku lupa kalau aku tim sukses...''

"Tim sukses apa?'', tanya Ji Ah semakin bingung, ia pun memicingkan matanya tanda curiga.

"Ah, ani. Pokoknya, kau boleh berpasangan dengannya. Tapi cuma sekali. Sekali saja'', jawab Hye Ri memberi syarat. Sedangkan Ji Ah hanya memutar bola matanya malas.

"Atur saja hidupmu dulu gadis cerewet'', balas Ji Ah sambil menyentil dahi bersih milik Hye Ri.

"Akh! Sakit... intinya kau jangan sampai suka padanya. Hati-hati!'', peringatnya pada Ji Ah seperti penceramah.

"Kau itu terlalu banyak omong. Terserah kau sajalah''

TBC

berasa lebih pendek habis ngetik yg kmrn wkwkw

Makasih yg udah read, vote, dan comment. Ngeread aja aku sdh seneng kok, apalagi di vomment :*:*

Vommentnya lagi yaa readersss, GBU❤❤

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Where stories live. Discover now