(10) Klub

210 44 22
                                    

Ji Ah pun kembali menyatu dengan para penonton saat sunbae nya mencari orang lagi untuk melakukan freestyle dance. Ia melihat sosok yang tidak asing di sana. Badan yang tinggi, kulit berwarna tan, wajah tampan.

'Sudah pasti Mingyu' , batin Ji Ah. Ia pun mendatangi Mingyu. Namun, tiba-tiba Soonyoung yang berada di sebelah Mingyu menyapanya terlebih dahulu.

"Ini dia dancing queen kita!'', seru Soonyoung sambil merangkul bahu Ji Ah. Ji Ah pun langsung melepasnya dan berbalik menghadap SoonYoung.

"Ya! Kenapa kau menyuruhku maju hah?'', tanyanya ketus sambil memukul punggung Soonyoung.

"Akh! sakit... berkatku kau akan populer setelah ini. Lihat saja'', ucapnya sambil merintih kesakitan dan mengelus punggungnya.

"Mingyu?'', panggil Ji Ah memastikan sambil mendekat ke arahnya. Mingyu pun menoleh.

"Kenapa kau di sini?'', sambungnya.

"Ah... aku... mmm.. mau lihat-lihat'', jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Lihat siapa?'', celetuk Soonyoung menggoda Mingyu. Mingyu pun langsung memberi kode pada Soonyoung untuk diam.

'Mulut si sipit ini tidak bisa diam' , batin Mingyu kesal.

Mingyu pun memberi kode pada Soonyoung untuk pergi meninggalkan mereka berdua. Dia sangat menganggu. Dan entah kenapa  Soonyoung mau menurutinya.

"Yah, cuma lihat saja mumpung klubku sedang istirahat'', jawabnya mencari alasan.

"Ah, geurokuna... pantas kau masih memakai pakaian sepak bola'', ucap Ji Ah sambil menunjuk pakaian Mingyu.

"Aku melihatmu tadi'', kata Mingyu memulai topik baru.

Ji Ah baru sadar bahwa ia tadi melakukan freestyle dance. Dan Mingyu melihatnya. Ia terlihat sangat malu di depan Mingyu. Terlihat semburat merah di wajahnya.

"Ji Ah-ya, neo jinjja daebakida!! Aku baru tahu kau bisa dance'', puji Mingyu terkesima dengan penampilan Ji Ah tadi. Si lawan bicara hanya tersenyum malu dan mengalihkan pembicaraan.

"Kau tidak kembali ke lapangan? Kurasa waktu istirahatmu akan habis'', tanya Ji Ah membuat topik baru.

"Sekitar 5 menit lagi, sih. Aku balik ya'', pamit Mingyu meninggalkan Ji Ah. Namun, Ji Ah menahannya.

"Tunggu'', tahan Ji Ah.

"Kau tadi sudah melihatku. Aku harus melihatmu juga'', lanjutnya. Entah apa yang ia pikirkan sekarang.

"Boleh'', jawab Mingyu sambil tersenyum manis kearahnya.

Ji Ah pun meninggalkan studio tanpa pamit dengan siapa pun. Ia pikir hari ini hanya melakukan freestyle dance, jadi tidak hadir sepenuhnya pun tidak apa-apa. Mereka pun jalan beriringan menuju lapangan. Selama perjalanan menuju ke sana, terjadi keheningan. Terlebih lagi, Ji Ah terlalu malu untuk memulai pembicaraan. Ia masih heran dengan perkataannya sendiri.

"Hye Ri tidak ikut dance?'', tanya Mingyu memecah keheningan.

"Ah?... ah tidak. Dia mencari klub yang banyak namja tampannya'', jawab Ji Ah sambil tertawa kecil. Begitu pun Mingyu.

"Pikirannya memang tidak pernah waras'', komentar Mingyu terheran dengan pikiran teman kecilnya itu.

Mereka menghabiskan kurang lebih 10 menit untuk sampai di lapangan hijau sepak bola. Lapangannya tidak terletak di halaman sekolah. Tetapi, di luar area sekolah, namun tidak terlalu jauh.

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora