(19) Idk

177 31 57
                                    

Tibalah saatnya graduation party. Ruangan besar, luas, dan dingin. Lampu-lampu berwarna kuning kalem memberi secercah penerangan yang tidak redup, namun masih bisa terlihat. Gaun dan jas menawan yang senior kenakan. Dekorasi yang cantik menghiasi seluruh ruangan. Ji Ah dan Vernon pun bersiap di backstage karena setelah Soonyoung dan grupnya tampil, mereka akan menampilkan dance mereka. Terlihat Ji Ah sangat gugup karena ini adalah pertama kalinya tampil di acara seperti ini.

"Ji Ah-ya'', panggil Vernon halus. Namun, tidak direspon.

"Ji Ah-ya'', ia tetap tidak menyerah untuk memanggil dan kini Ji Ah menoleh.

"Ah, kenapa?'', sahut Ji Ah menanggapi panggilan dari Vernon. Gerak-gerik matanya seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu, kau kenapa?'', tanya Vernon sambil tersenyum sekilas.

"Ah?.... aku sepertinya gugup...'', jawab Ji Ah sambil tertawa paksa dan mengelus kedua jarinya sendiri.

Vernon yang menyadari tatapan gugup dari mata Ji Ah pun langsung menggenggam sebelah tangan Ji Ah. Ia berusaha membagi ketenangannya dengan melalui genggaman hangat tangannya. Ji Ah pun kaget dengan perlakuan Vernon tapi ia tidak mengelaknya. Justru ia merasa tenang dan hangat. Dan itu menyadarkannya bahwa ia tidak tampil sendirian, melainkan dengan Vernon.

"Gwaenchanayo. Semuanya akan baik-baik saja'', ucap Vernon menenangkan kegugupan Ji Ah sambil tersenyum hangat.

"Ne... tapi tetap saja aku gugup...'', balas Ji Ah masih merasa ragu. Ia takut akam berbuat salah saat di panggung nanti.

"Kau tampilnya denganku kan? Fokuslah ke aku, anggap saja penonton itu tidak penting. Yang terpenting kita menikmati dance yang akan kita bawakan'', jelas Vernon pada Ji Ah. Sekali lagi dengan senyuman manisnya. Kegugupan Ji Ah pun perlahan mulai menghilang.

"Gomawo, Vernon-ah'', kata Ji Ah sambil membalas senyum Vernon dengan senyuman termanisnya.

"2 menit lagi kalian akan tampil, bersiaplah'', sahut seorang panitia pada mereka berdua tanda penampilan dance akan segera dimulai. Mereka berdua pun mengangguk tanda siap.

"Cha... Ji Ah-ya, kajja!''

Mereka berdua pun pergi ke atas panggung dan memulai aksinya. Terdengar lantunan nada yang memiliki aura sedih membuat atmosfer di dalam ruangan menjadi dingin. Ditambah lagi ekspresi menghayati dari pasangan dance dengan kostum black and white ini. Dari awal dimulainya dance, sudah banyak kamera penonton yang memvideo mereka berdua. Ji Ah yang melirik banyak kamera itu pun merasa semakin takut untuk berbuat salah.

'Aku harus berhasil. Tidak boleh salah. Jangan lakukan kesalahan', batin Ji Ah dalam hati.

Ia yang selalu memikirkan itu di kepalanya pun membuatnya menjadi tidak fokus. Hingga saat tiba bagian chorus kedua, ia harus melompat, namun kakinya sedikit tidak seimbang saat mendarat. Ia pun merasa dirinya akan terjatuh.

Penonton terkaget melihat yang terjadi setelahnya. Bukan karena Ji Ah akan jatuh. Saat Ji Ah hendak jatuh, Vernon dengan sigap langsung menangkapnya dan memutar badan Ji Ah seolah itu adalah bagian dari choreo yang mereka buat.

"Nice choreo!''

"Sweet banget! Vernonnya keren lagi!''

Begitulah kira-kira pujiaa dari para penonton saat melihat kejadian itu. Ji Ah bersyukur Vernon menangkapnya. Posisi mereka sekarang masih berhadap-hadapan.

"Fokuslah denganku saja'', ucap Vernon mengingatkan Ji Ah untuk fokus sambil tersenyum.

Ji Ah yang mengerti maksud Vernon pun langsung melanjutkan dancenya. Ia tidak memikirkan hal lain selain menari diatas panggung dengan satu pria, yaitu Vernon. Mereka pun menyelesaikan penampilan mereka dengan sukses hingga selesai. Setelah berakhirnya penampilan, mereka pun pergi ke backstage untuk mengambil air minum.

Give Me Hope, Give Me Hopelessness | Mingyu✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant