Hoseok ssaem My husband (2)

1.9K 172 33
                                    

Semuanya tak berubah. Aku kembali dikecewakan dengan harapan yang ia berikan. Harusnya dari awal aku tak memberi kesempatan lagi, aku tau semuanya akan tetap seperti ini.

Aku merutuki diriku sendiri karena nekat membuntuti ssaem keluar di pagi Minggu ini.

Sebuah pemandangan yang ingin segera ku enyahkan dari netraku saat ku lihat seorang wanita menggenggam tangan ssaem, tak pelak dengan  ssaem yang mengusak lembut rambutnya.

Pesan singkat yang baru saja dikirim salah seorang murid di sekolahku membuatku menghela nafas

“Mungkin saatnya aku membuka hati.”

---

Hoseok berjalan antusias menuju kelas Bong Mi, meski hari ini dia tak ada jam mengajar. Buku tugas yang belum Bong Mi ambil dari mejanya, bisa menjadi alasan Hoseok untuk bertemu dengannya siang ini.

Kerumunan para siswa diluar kelas Bong Mi membuat Hoseok mempercepat langkahnya, takut kalau ada perkelahian antara siswa didalam sana.

Baru saja menyuruh para siswa untuk pergi, Hoseok seketika lemas saat melihat seorang pria tengah berlutut didepan Bong Mi dengan sebuket bunga ditangannya sementara murid lain ikut menyoraki agar Bong Mi mau menerimanya.

Netra mereka bertemu, Bong Mi tak sengaja melihat Hoseok yang menatap ke arahnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Apakah Hoseok berharap kalau Bong Mi akan menolak siswa ini yang tak lain adalah anak kepala sekolah disekolahnya? ah… tidak mungkin, Hoseok sendiri sudah punya kekasih.

“Aku mau Kwang So-ssi.” Bong Mi mengambil bunga didepannya, membuat pria yang sejak tadi berlutut reflek berdiri dengan senyum sumringahnya.

“Apakah aku tidak bermimpi? Benarkah Bong Mi-si?”

“Ne Kwang So-ssi…” Hoseok langsung memalingkan muka dan segera pergi saat tubuh yang begitu Hoseok rindukan dipeluk oleh pria lain.

Semuanya sudah berakhir, tak ada yang perlu disesali karena semua ini memang salahnya. Andai saja dulu Hoseok tak menyia-nyiakannya mungkin Bong Mi masih disisinya saat ini

“Ne Yoojung-a…” Hoseok berusaha menahan tangis agar suaranya tak bergetar saat menerima telepon dari Yoojung yang kemarin baru saja ditemuinya

“Oppa, hari ini aku dan ssaem akan kembali ke Seoul. Jimin ssaem juga minta maaf karena magnya yang tak kunjung sembuh kau jadi harus menemaniku berjalan-jalan seharian kemarin.”

“Gwenchana, itulah tugas seorang kakak. Semoga kalian selamat sampai tujuan, jangan lupa sampaikan salamku pada suamimu.”

“Oppa, gwenchana? Kenapa aku merasa ada yang lain dari suaramu? Kau sudah melakukan rencana kita bukan? Kau pasti sudah berbaikan dengan Bong Mi.”

“Ne, tentu saja. Kami sudah sama-sama bahagia.”

“Syukurlah, aku senang mendengarnya. Tahun depan kalau aku dan Jimin ssaem kembali ke sini, kita harus ke pemandian air panas bersama.”

“Nde, aku tutup hmm.. anyeong.”

--

Bong Mi pulang dan mendapati Hoseok duduk berpangku tangan dengan tas besar disampingnya. Pandangannya kosong menatap lurus kedepan.

My Ssaem My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang