Jungkook Ssaem My Husband

22.6K 746 16
                                    


Perkenalkan, namaku Jeon Ayuko, keturunan Jepang Korea. Jika dilihat dari aliran darahku, aku terlahir dari dua Negara yang sebagian besar keturunannya berotak jenius. Ayahku Mizuko Koiwa seorang insinyur terkenal di perusahaan robot Jepang, dan ibuku Hong Jaekyong, dekan fakultas teknik di Hanyang university. Satu lagi, adik laki-laki ku Mizuko Hui, pemegang medali emas dalam oliampiade matematika internasional tingkat SMP di Jerman

Keluargaku jenius bukan? Tentu saja, sangat jenius. Dalam tanda kutip, hanya mereka, bukan aku. Dua kali tidak naik kelas di sekolah menengah atas di Seoul, akhirnya orang tuaku memutuskan agar aku pindah sekolah ke kampung halaman nenek ku, sebuah desa kecil di daerah Busan.

Kesialanku tidak sampai disini. Karena memang gen otak ku yang entah ku dapat darimana, aku dipaksa menikah dengan seorang guru matematika berumur lima tahun lebih tua dariku. Aku tidak punya marga Korea, karena ayahku orang Jepang. Tapi setelah menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga diam-diam, kini aku bermarga Jeon, seperti marga guruku.

Ng... maksudku suamiku-Jeon Jungkook

Awalnya aku sangat membencinya, karena dia sama sekali tak menolak saat orang tua ku dan orang tuanya sepakat untuk menikahkan kami. Alasannya karena orang tua kami sudah berjanji akan menikahkan anak-anak mereka jika sudah berumur sekitar dua puluhan.
Menurut mereka, itu waktu yang tepat untuk menimang cucu. Dan aku tak punya pilhan, umurku sudah dua puluh tahun di kelas tiga SMA tahun ini.

"Ayuko, apa kau sudah belajar?" semua murid terkekeh melirikku. Kalimat itu bukan kalimat peduli, melainkan sindiran dari seorang Jungkook ssaem yang bertampang polos tapi sebenarnya evil. Dia berpura-pura tidak tahu, padahal dia sudah mengazab ku semalam suntuk untuk belajar.

"Aku harus bersikap senatural mungkin agar tidak ada orang sekolah yang tahu jika kita sudah menikah." Itulah alasan Jungkook ssaem saat aku melayangkan protes atas sikapnya di sekolah.

"Ayuko-ssi? Kau mendengarku?"

"Ne?" lamunanku buyar "A-aku sudah belajar ssaem. Seseorang sudah mengancamku untuk tidur diluar tadi malam." gigiku gemeretak geram melihat senyum kelinci sok polosnya terhadapku.

Aku tidak yakin semua siswi akan tetap menggilainya jika mereka tahu sikap guru innocent ini sebenarnya

--

"Ayuko, ayo makan!" Jungkook ssaem mengetuk pintu kamarku.
Meski sudah menikah dan tinggal serumah, kami tidur pisah kamar sesuai keputusan kedua belah pihak.
Untuk urusan dapur menjadi bagian Jungkook ssaem, sedangkan aku mengurus urusan rumah seperti beres-beres dan mencuci

Pintu kamar sedikit terbuka, sebelah tanganku terjulur menempelkan selembar memo kecil di depan pintu.

"Seorang siswi sedang mogok makan karena tertekan oleh seorang guru yang terus bertanya apakah dia sudah belajar atau belum."

aku mendengar kekehan Jungkook ssaem setelah membaca memo yang ku tempel. Tanpa sempat diantisipasi, dia memaksa masuk dan menggendongku ke meja makan.

Oh aku lupa memberi tahu kalian satu lagi kebiasaan buruknya. Selain evil, dia juga seorang guru byuntae karena seenaknya saja melakukan skinship denganku. Ya meskipun aku tahu jika tak ada larangan untuk itu karena memang dia suamiku

"Akh... sakit." Aku meringis saat Jungkook ssaem langsung menghempaskan tubuhku di meja makan. Dengan senyuum evil dan kedua tangan yang menumpu di meja, tubuhnya berada tepat diatasku

"Jadi, kau ingin aku suapi dengan posisi berbaring seperti ini?" aku mengerjap, lidahku kelu untuk bisa bicara. Jantungku berdetak abnormal lagi

"Aku memang sudah berkomitmen untuk tidak memberimu first kiss sampai kau lulus. Tapi jika kau mogok makan, sepertinya aku tak punya cara lain." Jungkook ssaem melepas tumpuan tangannya dan menyendok sesuap nasi.
Tubuhnya kembali membungkuk, dengan wajah yang semakin mendekat.

My Ssaem My HusbandWhere stories live. Discover now