7. Its Just the Past (4) - END

4.6K 461 17
                                    

Cast :
Oh Sehun
Kim Jongin

Angst Genre

Happy Reading !

Awas Typo!

.
.
.

"Cha~ waktunya sekolah."

Dengan ceria jongin menggapai tas kecil milik putranya yg berada di sampingnya, membawa tas kecil itu kemudian membantu putranya untuk turun dari kursi makan.

Taeoh sedikit melupakan kejadian kemarin, karena bagaimanapun taeoh tidak bisa marah dengan jangka waktu lama pada ibunya. Itu menyebalkan. Terlebih yg mengurus dan memasakkannya makanan enak adalah ibunya, bukan ayahnya. Jadi dengan elusan serta nyanyian merdu pengantar tidur dari ibunya cukup untuk membuat taeoh tak lagi menyebut kata Appa.

Kaki kecil taeoh berlari ke arah pintu dengan jongin yg berjalan santai di belakangnya. Taeoh menoleh ketika tangan ibunya terjulur untuk membukakan pintu yg terkunci untuknya, tak lupa mengucapkan terima kasih dan memberi senyum imutnya pada ibu tercinta. Tapi langkah taeoh terhenti melihat kaki panjang yg terbalut celana bahan warna hitam di didepannya. Membuat taeoh mendongak dan kembali mengingatnya hanya dalam sepersekian detik.

"Appa?"

Hunkai

Dua insan ini tengah duduk berhadapan di sebuah kafe yg tak terlalu ramai pagi ini. Americano menjadi teman untuk mereka yg tengah duduk berhadapan satu sama lain. Yg satu menatap lawan didepannya, yg satu lagi sedikit menunduk sambil meremas kedua tangannya. Rasa canggung sedikit menguasai, tapi tidak untuk pemuda berkulit putih yg merasa ingin meluapkan banyak hal pada lawannya.

"Jongin-ah.."

Jongin tersentak ketika tangan besar itu menggenggam tangan kirinya. Mata jongin melihat perbedaan ukuran tangannya dengan sehun, kemudian mengangkat wajahnya, memberanikan diri untuk balas menatap.

"Maaf. Aku.. benar-benar minta maaf."

Hening sejenak hingaa jongin menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

"Aku juga." Lirih jongin.

Sehun menatap onyx jongin dengan sendu, ia benar-benar merasa bersalah pada jongin. Ia dengan bodohnya percaya pada ibunya dan tak mencari kekasihnya yg tiba-tiba pergi. Bahkan surat palsu dari ibunya juga membuatnya ingin membenci jongin saat itu. Sungguh, sehun tidak percaya jika dirinya sebodoh itu. Bahkan setelah melalui lima tahun dengan berbagai kesulitan, jongin masih mau menerima ajakannya. Tidak membencinya.

Jongin tau. Sehun hanya salah paham padanya. Bagaimanapun ini bukan kesalahan sehun. Mungkin bibir bisa berbohong, tapi tidak untuk hati. Jongin tidak munafik, ia masih mencintai pria didepannya ini. Masih sangat mencintainya. Sudah cukup jongin menerima caci maki selama lima tahun hidupnya, jongin ingin bahagia. Sungguh. Setiap malam jongin berharap ada keajaiban dari Tuhan agar membawakannya seseorang untuk membahagiakannya. Tapi tidak ada. Nihil. Jongin hanyalah pemuda kotor dan penuh dosa di mata masyakarat lingkungannya. Lalu, siapa yg mau dengannya. Tapi jongin percaya, Tuhan adil dan akan memberikan yg terbaik untuknya. Terbukti dari sehun yg tiba-tiba muncul dan kembali menggenggamnya, membuat jongin ingin membalas dengan merengkuh dan meraih kehangatan dari pria berkulit putih ini.

"Mungkin ini terlalu cepat. Tapi.. maukah kau memulainya kembali bersamaku?"

Sehun sedikit takut untuk ditolak sebenarnya. Tapi dia kan seme jantan, dia tidak mau menjadi pengecut.

HunKai StoryWhere stories live. Discover now