1. Love Sehun

14.6K 810 40
                                    

Hari ini Seoul masuk pada musim gugur. Tampak pohon-pohon disekeliling gedung Senior High School itu kehilangan organnya, daun-daun menjatuhkan diri dan beterbangan mengikuti alur angin.

Angin yang sejuk dan menyenangkan. Begitulah yang dirasakan pemuda berkulit Tan yang tengah berbaring diatas rumput di taman sekolah.

SM High School nama sekolahnya. Dan Kim Jongin namanya. Ia tersenyum merasakan angin menyapu lembut wajahnya. Rambutnya pun bergoyang seakan bermain dengan angin. Tubuh pemuda itu berbaring dengan nyamannya, tak peduli rumput hijau segar itu akan mengotori seragamnya.

"Aku malas. Sudahlah jangan memaksaku!"

Jongin membuka matanya dalam sekejab. Suara itu, jongin mengenalnya. Suara yang berat, sexy dan angkuh secara bersamaan.

Perlahan jongin menolehkan kepalanya. Benar saja. Namja berkulit putih dengan alisnya yg menukik tajam dibarengi matanya yg tak kalah tajam itu berdiri tepat di depan pintu ruang musik. Sepertinya namja itu berteriak, buktinya jongin yg berada dalam radius 10 meter saja bisa mendengar pekikan namja itu.

Oh sehun. Nama itulah yang terbesit dalam benak jongin. Namja berwajah tampan bak dewa yunani, dengan tubuh atletisnya, otak cerdasnya serta kekayaan melimpah milik orang tuanya membuat sehun hampir diberi julukan sempurna.

Sikapnya yg arogan dan playboy tidak menyurutkan semangat para yeoja dan namja manis untuk mengambil hatinya. Mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatian sehun, bahkan mereka rela menjadi pacar sehun yang entah ke berapa.

Tapi tidak dengan Kim Jongin. Namja Tan yang manis itu tidak berharap muluk-muluk pada King SM High School itu. Cukup dengan memandang dan memperhatikan sehun dari jauh, melihat bagaimana sehun tertawa, melihat sehun menyeringai dan mengedipkan satu matanya untuk menggoda yeoja dan namja -uke-, melihat cara sehun melahap makanannya, melihat sehun berdebat atau bahkan marah, melihat sehun yg sibuk dengan segala ekstrakulikuler yg diikutinya, melihat sehun yang tersenyum tulus pada sunbae-nya -do kyungsoo-.

Yang terakhir memang selalu menyakiti hatinya. Mengikis sedikit demi sedikit hatinya yang sudah rapuh. Tapi tidak apa. Melihat sehun bahagia saja sudah membuat jongin ikut bahagia. Jongin selalu mendoakan yang terbaik untuk cinta pertama -dan mungkin juga yang terakhir- Nya.

Hunkai

"Ahh sial sekali aku. Gara-gara terlalu menghayati pemandanganku pada sehun aku jadi terlambat masuk kelas."

Jongin mendesah frustasi, bagaimana tidak? Park saem, guru biologi nya yg botak itu memang tak pernah punya perasaan. Dia menghukum jongin dengan menyuruhnya berdiri satu kaki di pojok kelas sampai jam pelajaran usai. Tetapi setelah pelajaran usai, si botak itu menyuruh jongin pergi ke perpustakaan untuk membersihkan ruangan dengan beratus-ratus buku. Fuck you park -botak- saem.

"Apa kau yang menjaga perpustakaan hari ini?"

Jongin yang sedang membersihkan sela-sela tumpukan buku itu menegang. Suara ini lagi. Sehun. Jongin menegak salivanya kemudian memutar badannya perlahan. God damn it! He is so handsome.

"Kau mendengarku kan?" Sehun mengangkat alisnya menatap jongin.

"Ah... ya.. emm iya." Jongin benar-benar merutuki dirinya yang tergagap didepan pujaan hatinya.

"Aku mau mengembalikan buku. Bisa kau carikan buku fisika untukku?" Dua buku dengan ketebalan berbeda dijulurkan sehun pada jongin. Lagi-lagi jongin merutuki dirinya, apa yang sebenarnya dia jawab tadi? Jongin benar-benar tidak -terlalu- tau seluk beluk perpustakaan.

HunKai StoryWhere stories live. Discover now