5. Its Just the Past (2)

3.8K 452 22
                                    

Cast :
Oh Sehun
Kim Jongin

Angst Genre

Happy Reading !

Awas Typo!

Sehun Pov

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan sedang. Kyungsoo yg duduk disebelah kananku bersenandung pelan mengikuti salah satu lagu milik Lee Hi yg dia putar. Aku tidak terlalu tau lagunya, tapi bisa kupastikan lagu ini adalah salah satu ost drama korea yg terkenal.

Hari ini aku berniat untuk mengajak kyungsoo menuju Rumah Ice Cream yg terkenal di Seoul. Sudah 5 tahun aku tidak mengunjungi tempat yg banyak menyimpan kenanganku bersama jongin itu. Tapi berkat temanku Luhan, aku jadi tau jika tempat itu masih buka hingga saat ini. Aku berterima kasih pada minseok, istri luhan, yg menggemari ice cream dan sering mengunjungi Rumah Ice Cream itu.

Drrt drrt..

"Yeobseyo?"

"Hey dude. Dimana kau?"

"Wae?"

Dapat ku dengar luhan berdecak diseberang sana. Kupastikan juga bola mata cokelatnya itu berputar malas.

"Pergilah ke restoranku, ada yg ingin aku bicarakan denganmu. Sudah lama juga aku tidak mengeceknya."

"Kau benar-benar perusak rencana."

"Rencana apa?!"

"Sudahlah lupakan. Kirimkan alamat restoran mu padaku."

Pip.

Aku segera berbelok arah setelah mendapat pesan yg berisi alamat restoran milik luhan. Sebenarnya aku sudah bisa menebak jika luhan hanya ingin bertemu denganku dan memamerkan kehamilan istrinya. Beruntung luhan tidak tau apa-apa tentang jongin, jadi aku akan memaafkan perbuatan tidak terpujinya itu.

Tak lama, aku sampai di restoran Gukbap yg besar tapi masih terkesan sederhana. Aku memakirkan mobilku dan mematikan lagu milik Punch yg baru terputar 1 menit. Kyungsoo memberikan senyumnya sebelum turun dari mobilku. Kaki panjangku melangkah menuju pintu ganda sederhana yg terukir tulisan huruf hanja yg dulu masih di pakai rakyat korea pada jaman Dinasti Joseon. Sampai dipintu, langkahku terhenti mendengar suara bentakan laki-laki.

"Apa ini?!"

Aku tau kyungsoo ikut berhenti dan menatapku bingung, tapi pandanganku tetap pada laki-laki yg sedang berkacak pinggang menunggu pelayan itu berbalik. Dan--

DEG.

"Ne?"

"Apa ini hidangan janggukbap?!"

"Ah, tentu saja tuan."

"Wahh anak ini! Kemari kau!"

"Apa seperti ini hidanganmu?! Tidak ada yg kurang?!"

"Tidak ada tuan."

PLAK!

"Ah!"

BRUK!

"Maafkan saya tuan."

Rahangku tiba-tiba mengeras, mataku menatap nyalang laki-laki yg menampar pelayan itu dengan kasar. Nafasku memburu, menatap nanar pelayan yg kini terduduk sambil meringis memegangi pipinya.

HunKai StoryWhere stories live. Discover now