Bonus Chapter : 2. Jeon Wonjoon

7.8K 524 15
                                    

"JEON WONJOON! APA YANG KAU LAKUKAN!?"

Sera terperanjat kaget begitu mendengar teriakan lantang itu dari lantai atas. Dia segera menghentikan kegiatan mencuci piringnya, melepas sarung tangan karet beserta celemek yang digunakan, lalu naik ke lantai dua apartemennya untuk melihat keadaan di sana.

"Keluar dari kamar ayah dan ibu, sekarang!"

Sera semakin terkejut ketika Wonwoo kembali berteriak dengan nada penuh amarah. Di saat yang bersamaan, dia mendapati sang putra sulung, Jeon Wonjoon, keluar dari kamar tidur mereka dengan mata berkaca-kaca. Wonjoon sedikit bergidik di kala pintu kamar dibanting dari dalam setelah dia keluar—begitu pula dengan Sera sendiri. Laki-laki berumur lima tahun itu tampak terkejut karena melihat kehadiran ibunya di undakan tangga pertama.

"I-Ibu?" ujar Wonjoon gemetaran.

Sera tampak iba melihat putranya jadi setakut itu. Jeonsan benar-benar! Sekalinya memarahi anak, pasti sekeras ini!, batinnya kesal.

"Wonjoon?"

Perempuan itu segera menghampiri putranya. Cepat-cepat dia mengajak Wonjoon ke kamar anak laki-laki itu untuk ditenangkan. Sesampainya di sana, Wonjoon langsung menangis sesenggukkan sambil duduk di tepi tempat tidur. Sera lantas duduk di samping anaknya. Dia memeluk Wonjoon sembari mengusap-usap punggung bocah itu. "Sst! Tidak apa-apa, Sayang. Ibu ada di sini." hiburnya.

"Ibu... maafkan Wonjoon." gumam Wonjoon di sela-sela tangisannya.

Sera merenggangkan pelukan mereka. Ditatapnya sang putra dengan tatapan bingung, lalu perempuan itu mengelus pelan puncak kepala Wonjoon. "Apa yang kau lakukan sampai-sampai membuat ayahmu semarah itu, hm?" tanya Sera dengan lembut.

Wonjoon diam sejenak, sebelum akhirnya menjawab dengan takut-takut. "W-Wonjoon... Wonjoon tidak sengaja merusak liontin ibu..."

Sera membelalakkan mata. Sepersekian detik berikutnya, Wonjoon pun menyodorkan sebuah liontin perak yang sekarang bagian bandulnya ada retak yang lumayan parah. Tangis Wonjoon makin menjadi-jadi ketika melihat sang ibu mematung selama beberapa saat. "T-Tadinya aku hanya ingin mencari ayah untuk memintanya membacakan dongeng sebelum tidur, t-tapi... aku malah tidak sengaja menyenggol meja dan membuat liontin ini jatuh..."

Wonjoon lantas menutup wajahnya dengan kedua tangan, lalu mengeraskan tangisannya. "Maafkan Wonjoon, Bu... Wonjoon sangat menyesal..." ujar anak laki-laki itu. "Ibu pasti sangat menyukai liontin ini... maafkan Wonjoon karena sudah merusaknya, Bu... maaf..."

Sera mengambil liontinnya yang sudah rusak itu. Cukup lama dia memandangnya, sedikit bernostalgia akan siapa orang yang memberikan liontin cantik itu padanya. Tiba-tiba Sera teringat akan mendiang Im Changkyun, kakak angkatnya yang sudah meninggal 14 tahun yang lalu. Sudut bibir perempuan itu sedikit terangkat. Dia pun memasukkan liontin yang rusak itu ke saku celananya. Sera menarik dagu Wonjoon. Dia mengusap airmata yang membasahi pipi tembam putranya, lalu tersenyum lembut.

"Sayang, tidak apa-apa. Liontin ini bisa ibu perbaiki nanti. Lain kali, kau harus lebih berhati-hati. Janji?"

Tangis Wonjoon akhirnya berhasil mereda. Dia lalu mengangguk perlahan sambil memeluk kembali ibunya. "Aku janji, Bu." jawab laki-laki itu dengan suara parau.

"Bagus! Sekarang tidurlah, Nak. Ini sudah malam." titah Sera.

Perempuan bermarga Jeon itu dengan apik membantu anaknya berbaring di atas tempat tidur. Sera menyelimuti tubuh Wonjoon dengan selimut bergambar Captain America-nya sampai sebatas leher. "T-Tapi, Bu.. Ayah—"

"Ibu akan coba bicara dengan ayah." potong Sera sambil tetap mempertahankan senyumnya.

***

#1 WONWOO ✔Where stories live. Discover now