12 (☡)

16.7K 840 38
                                    

24 Juli 2014

Hari ini merupakan hari yang paling bersejarah dalam hidup Sera. Ya, dia baru saja mendapat tawaran perdana menjadi model utama di pemotretan salah satu majalah remaja. Senang? Tentu saja, Sera bahkan terjaga semalaman saking senangnya. Setelah melewati berbagai pelatihan khusus dari agensi, menjadi model figuran selama dua tahun, perempuan itu akhirnya bisa merasakan bagaimana menjadi model iklan yang sesungguhnya. Semua jerih payah selama ini terbayar dengan hasil yang manis.

Sedikit informasi, konsep pemotretan yang akan dijalani Sera mengusung tema musim semi dan dilakukan dalam ruangan. Semua pakaian yang nantinya Sera kenakan akan bergaya feminim dan didominasi oleh warna pastel. Perempuan itu sangat bersemangat, mengingat dia adalah penggemar warna pastel. Tapi di satu sisi, dia juga sangat gugup untuk mengikuti pemotretan hari ini. Bagaimana pun, ini kali pertama dia menjadi model utama yang berarti dia akan berpose sendirian di hadapan fotografer dan para kru pemotretan yang bertugas. Bukan lagi menjadi model figuran yang selalu diam di belakang dan terkadang sosoknya tidak tertangkap oleh bidikan kamera si fotografer.

"Sera, sudah siap?"

Sera hampir melompat ketika sang manajer tiba-tiba berdiri di ambang pintu ruang ganti. Dia menoleh sebentar ke arah wanita paruh baya itu, lalu kembali mematut dirinya di depan cermin. Riasan wajah serta rambutnya sudah selesai dari beberapa menit yang lalu, perempuan itu juga sudah mengenakan pakaian feminim sesuai pilihan dari tim kreatif pemotretan hari ini. Namun entah mengapa, Sera belum ingin beranjak dari ruang ganti. Jantungnya masih berdebar keras, dia benar-benar gugup.

"Eonnie, aku takut," gumam Sera gemetaran. "Bagaimana kalau nanti aku mengacaukan semuanya?"

Si manajer menghela napas, dia pun terkekeh pelan sembari menghampiri Sera di meja rias. "Kau gugup?"

"Sangat, ini pengalaman pertamaku!"

Perempuan berusia 36 tahun itu tersenyum simpul, kemudian mengusap puncak kepala Sera. Sebagai manajer, Park Kahee memang memperlakukan Sera dengan sangat baik. Dia sudah menganggap perempuan Hong itu sebagai anaknya sendiri. Tak heran bila hubungan mereka sedekat ini. "Aku percaya kau bisa melakukannya, Hong Sera!" ucap Kahee memberi semangat. "Dua tahun bukan waktu yang singkat, kau sudah banyak belajar di bidang ini!"

Sera termangu. Kata-kata Kahee tadi tanpa sadar membuatnya merasa sedikit lebih tenang. "Benarkah?"

Kahee mengangguk mantap, lalu dia sedikit mencondongkan badannya. "Lagipula, si Wonwoo sudah menunggumu di studio, loh!" bisik Kahee.

"D-Dia datang?!"

"Iya! Bahkan dia membawakan buket bunga sweet pea untukmu!"

Tak dapat dipungkiri, wajah Sera memerah sekarang. Dia tersipu malu. Begitulah reaksinya setiap ada obrolan yang berkaitan tentang Jeon Wonwoo. "Dasar, padahal kemarin dia bilang tidak mau datang dan ogah membelikanku buket bunga sweet pea!"

Kahee kembali terkekeh melihat ekspressi wajah Sera. "Makanya, lakukan yang terbaik untuk hari ini! Kau mau membuat Wonwoo kecewa? Dia sudah datang kemari, loh!"

Ajaibnya, rasa gugup Sera perlahan-lahan mulai pudar. Perempuan itu tampak lebih percaya diri sekarang. "Baiklah, aku siap!"

Sera dan Kahee pun berjalan beriringan menuju studio pemotretan JJH Entertainment. Studio tersebut kini sudah disulap menjadi taman bunga yang sangat indah oleh para kru. Sang fotografer sudah menunggu mereka sambil sesekali mengutak-atik kamera andalannya, semua perlengkapan untuk pemotretan hari ini juga sudah siap. Sang fotografer tampak sedikit jengkel karena Sera tidak muncul daritadi, namun Kahee berhasil menenangkan beliau dan meminta maaf kepada seluruh kru.

#1 WONWOO ✔Where stories live. Discover now