22

7.1K 584 25
                                    

Wonwoo, Sera, dan juga Jisoo mematung selama beberapa saat. Mata mereka menyiratkan kekagetan yang luar biasa karena tidak memprediksi hal seperti ini akan terjadi. Wonwoo terpaku, lidah laki-laki itu seolah kelu ketika melihat kehadiran dari kakak kandung Sera. Sedangkan Sera sendiri, dia menutup mulutnya dengan mata terbelalak. Jisoo lebih dulu mengambil beberapa langkah untuk mendekati Wonwoo dan Sera, ingin memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi sekarang.

"A-Apa ini benar kalian?" ujar Jisoo terbata-bata. "Sera.. dan Wonwoo, kan?"

Wonwoo mengangguk perlahan. "I-Ini kami, Jisoo-hyeong." katanya.

Laki-laki bermarga Jeon itu masih bisa terlihat tenang walau sebenarnya dia benar-benar kaget, namun tidak dengan Sera. Sera tak dapat menahan dirinya sendiri, dia kehabisan kata-kata. Perempuan itu lantas berhambur memeluk sang kakak. Air mata penuh haru jatuh dari pelupuk matanya tanpa bisa Sera bendung. "Oppa!" serunya sedikit histeris.

Jisoo juga sama, laki-laki itu membalas pelukan Sera tak kalah erat, seolah ingin melepas kerinduan pada adik perempuannya yang selama enam tahun tidak pernah dia lihat. Sera terisak, bahkan suara tangisannya mampu merebut atensi orang-orang yang berlalu-lalang di koridor rumah sakit tersebut. "Sudah lama sekali aku tidak melihatmu, Jisoo-oppa.."

Jisoo mengangguk kecil. Dia pun mengusap rambut adiknya beberapa kali dengan mata berkaca-kaca karena menahan rindu. "Aku juga rindu sekali, Sera! Sangat rindu!"

Tangis Sera semakin kencang. "Kenapa baru muncul sekarang?.."

"Harusnya aku yang tanya, kemana saja kau selama ini?"

Melihat dua bersaudara itu reuni kembali, membuat Wonwoo menyunggingkan senyumannya. Dia ikut senang karena Sera bisa bertemu lagi dengan kakak laki-lakinya. Momen yang tidak mereka sangka-sangka ternyata harus datang sekarang setelah enam tahun berlalu.

***

"Jadi, selama oppa tinggal di Amerika, oppa mengambil Jurusan Kedokteran dan sekarang menjadi dokter spesialis anastesiologi yang sedang dipindah-tugaskan kemari, begitu?"

"Itu benar."

Jisoo sibuk mengunyah makan siangnya—yakni masakan yang dibawakan Sera— seraya menjawab pertanyaan Sera tersebut. Dia makan dengan sangat lahap, lebih lahap daripada Wonwoo dan Sera. Dua sejoli itu bahkan belum selesai dengan suapan pertamanya. Saat ini mereka bertiga sedang makan siang bersama di cafetaria rumah sakit. Mata Sera berbinar-binar mendengar jawaban dari sang kakak, namun lain halnya dengan Wonwoo. Laki-laki itu masih sibuk menyelami pikirannya setelah menyimak cerita singkat tentang kehidupan Jisoo sekarang.

"Jangan-jangan, hyeong ini adalah dokter Joshua Hong yang dimaksudkan temanku? Hyeong yang menjadi supervisor-ku nanti?" katanya masih tak percaya.

Jisoo mengangguk mantap. "Ya, Joshua adalah nama Amerika-ku, Wonwoo."

Tak lama kemudian, Jisoo sudah selesai dengan makan siangnya. Kini laki-laki itu asyik menatap reaksi lucu dari Sera dan Wonwoo. Wonwoo masih melongo mendengar penuturannya tadi, sementara Sera tampak terpukau. Dia berpangku dagu sembari memuji Jisoo habis-habisan. "Whoa! Tinggal di Amerika pasti sangat seru, ya?" ujar Sera. "Ah, bagaimana kabar ibu?"

Jisoo tersenyum tipis. "Ibu baik-baik saja, Sera. Sejujurnya, ibu sangat mengkhawatirkan keadaanmu."

Dia menatap Sera cukup lama. Ada perasaan sedih di lubuk hati Jisoo ketika melihat manik mata perempuan itu. Bagaimana tidak, beberapa saat yang lalu, Sera juga menceritakan semua yang dia alami sejak berpisah dengan Jisoo dan ibunya. Mulai dari sang ayah yang menitipkannya ke Im Taeho, putus sekolah, hidup kesusahan, kerja sambilan yang tidak mengenal waktu, bertemu kembali dengan Wonwoo, serta kecelakaan yang menelan nyawa Im Changkyun.

#1 WONWOO ✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora