11

7K 810 14
                                    

Rupanya, kejadian kemarin itu benar-benar membekas di ingatan Wonwoo dan Sera. Lihat, dua manusia itu sekarang sangat canggung untuk saling berinteraksi. Sera yang tengah mengepel lantai apartemen, berusaha fokus ke lantai saja tanpa berani bertemu mata dengan sang majikan. Sementara Wonwoo, dia sibuk menghisap lolipop rasa buah persik dan sekuat tenaga berkonsentrasi pada buku kumpulan soal tes masuk universitas di depannya. Padahal, sesungguhnya laki-laki itu tergoda untuk melirik si cleaning service yang sangat cantik hari ini.

Sedikit informasi, Wonwoo perlahan mulai terbebas dari tiga kebiasaan laknatnya dulu. Yakni merokok, minum minuman keras di klub malam, serta bersenang-senang dengan partner seksnya. Sekarang dia memutuskan untuk tekun belajar demi lolos dalam tes masuk universitas tahun depan. Tekad Wonwoo untuk menembus Jurusan Kedokteran di universitas unggulan sudah bulat. Dia ingin merealisasikan cita-cita lamanya dan membuat Sera–sang motivasi terbesarnya— bangga.

"Wonwoo-oppa?"

Suara lembut Sera sukses membuat Wonwoo mengalihkan perhatiannya seketika. Dia yang mulanya sibuk belajar sambil tiduran di sofa, langsung menegakkan badan serta menutup bukunya–lebih tepat lagi, buku pemberian dari Sera. Kedua netra Wonwoo beradu dengan milik Sera yang kini berdiri di depannya, dengan tangan kanan memegang mop dan tangan kiri memegang salah satu novel milik Wonwoo. "Ini, aku menemukannya di bawah tempat tidur. Bisa kutaruh dimana?" tanya perempuan itu sembari menunjukkan novel yang dia temukan, sungguh lugu.

Sial!, Wonwoo berteriak dalam hati. Tanpa berkata apa-apa, dia segera berdiri dan merampas novel tersebut. Buru-buru Wonwoo menaruhnya–secara tersembunyi— di rak buku dekat tempat tidur. Sekilas informasi, itu adalah novel erotis yang belakangan ini sering Wonwoo baca setiap malam. Laki-laki itu berharap si Sera tidak tahu apa isinya. Balik ke topik awal, begitu selesai menaruh novel 'terlarang' itu, Wonwoo kembali ke ruang tengah dan menghampiri Sera. Satu tangannya memegang tengkuk karena salah tingkah. "K-Kau sempat membacanya?" tanya Wonwoo memastikan.

Laki-laki itu baru bisa bernapas lega kala Sera menggelengkan kepala. Keduanya kini berdiri berhadapan dengan canggung, pandangan Wonwoo bertemu lagi dengan pandangan Sera. Sejenak, mereka terdiam seolah sibuk dengan pikiran masing-masing. Wonwoo menatap Sera tanpa kedip. Dia sungguh terpesona melihat rambut perempuan itu kini digelung ke atas, membuat leher jenjangnya terlihat jelas dan kecantikannya bertambah. Aroma vanilla karamel yang terus menguar dari tubuh si perempuan Hong juga mampu membuat jantung Wonwoo berdebar kencang. Sedangkan Sera sendiri, daritadi dia mati-matian meneguk ludah. Sera tidak bisa fokus karena melihat Wonwoo tengah memakai kaus singlet hitam sekarang, mempertontonkan otot bisepnya yang cukup besar dan kokoh. Jangan lupakan pula urat nadi yang menghiasi kedua tangan laki-laki itu–hasil dari workout yang belakangan ini ditekuni Wonwoo, penuh kesan seksi dan membuat Sera tak berhenti membatin.

"Sera?"

Pandangan perempuan itu yang semula berkelana ke kedua tangan Wonwoo, terpaksa harus kembali ke mata sipit sang majikan yang tajam dan penuh kharisma. "Y-Ya?"

Wonwoo menundukkan kepala dengan kikuk, satu tangannya masih memegang tengkuk. "Ehm, apa kerjaanmu sudah selesai?"

Sera berpikir sejenak. "Sepertinya sudah, Oppa." jawabnya. "Ada apa?"

Wonwoo menatap perempuan itu malu-malu. "Bisa temani aku ke toko buku?"

***

Singkat cerita, Sera bersedia menemani Wonwoo ke toko buku karena seluruh apartemen sudah selesai dia bersihkan. Perempuan itu mengganti seragam kerjanya menjadi sweater warna krem yang dipadu dengan celana panjang hitam dan sepatu putih. Wonwoo juga mengganti pakaiannya tadi menjadi oversized hoodie warna krem bersama ripped jeans biru tua dan slip-on putih. Mereka ini terlihat seperti pasangan kekasih yang sengaja memakai pakaian berwarna senada, padahal mereka sama sekali tidak ada janjian.

#1 WONWOO ✔Where stories live. Discover now