8

7.4K 894 58
                                    

15 menit dari waktu mandi Wonwoo sering digunakan untuk 'bertapa' belakangan ini. Sejak kunjungan ke restoran kecil milik Im Taeho itu, dia jadi gemar berdiam diri di bawah guyuran shower, untuk sekadar melamun atau merenung. Contohnya seperti sekarang, Wonwoo tengah memejamkan mata sembari menikmati percikan air dari shower yang membasahi rambut hingga ujung kakinya. Untung saja tidak ada perempuan di kamar mandi tersebut, jika ada, mereka pasti akan mimisan ketika melihat penampilan seksi Wonwoo ini.

Baik, lupakan intermezzo tadi. Wonwoo sedang berpikir keras sekarang. Sampai detik ini, dia belum berhasil mengungkap alasan mengapa Sera bisa tinggal di daerah pinggiran kota Seoul. Pernah sekali laki-laki itu menyuruh Sekretaris Han untuk mencari informasi mengenai keluarga Hong, namun sialnya, Sekretaris Han tidak bisa berbuat banyak. Kabar mengenai keluarga Hong tak bisa dilacak. Wonwoo penasaran, kemana perginya orang tua Sera? Kemana perginya kakak kandung Sera? Mengapa perempuan malang itu harus tinggal bersama laki-laki asing yang mengaku Sera adalah adiknya dan seorang pria tua berkursi roda?

Mungkin kalian pikir, satu-satunya jalan terbaik untuk menguak informasi tersebut adalah dengan bertanya langsung kepada Sera. Tapi, Wonwoo tidak bisa melakukannya. Ada rasa sungkan jika dia bertanya langsung pada Sera, mengingat betapa terlihat bahagianya perempuan itu ketika bersama Im Taeho dan juga si laki-laki asing pemilik butterfly rash di wajahnya itu, walau mereka hidup dalam kemiskinan. Apa keluarga Hong sedang mendapat masalah dan si Sera diungsikan di sana? Tapi, masalah apa yang menimpa mereka sampai mereka terpisah begitu?

Wonwoo tak henti-hentinya membatin. Selain memikirkan hal tersebut, dia juga tengah merenungkan apa saja yang telah dilakukannya setelah hari berkunjung ke tempat tinggal 'baru' Sera. Sesuai perkataan laki-laki itu tempo hari, Wonwoo menjadi 'supir pribadi' Sera sekarang. Dia mengantar dan menjemput perempuan itu setiap dia akan pergi bekerja. Meskipun Sera dan Im Taeho berulang kali menolak keras, namun Wonwoo tetap bersikukuh melakukannya. Dia sampai rela mengikuti kursus mengemudi demi Sera–lama-lama Wonwoo bosan menghubungi Sekretaris Han hanya untuk mengantarnya ke suatu tempat, dia ingin lebih mandiri. Wonwoo juga mencari tahu jadwal pekerjaan Sera, yang mana perempuan itu bekerja di toko buku setiap hari Senin – Rabu dari pukul 9 pagi sampai pukul 1 siang, kemudian bekerja di apartemennya setiap hari mulai jam 3 sore sampai jam 7 petang.

Laki-laki itu menerawang jauh, memikirkan sikapnya yang sudah sampai sejauh ini. Masih ada ingatan akan ucapan menyakitkan yang pernah Sera lontarkan satu tahun silam, masih ada juga rasa kecewanya terhadap perempuan itu. Namun, entah mengapa kini Wonwoo enggan untuk bersikap buruk kepada Sera lagi. Dia berniat untuk melupakan kenangan menyakitkan itu dan ingin memulai semuanya dari awal. Tapi tentu, laki-laki itu tak luput dari keraguan. Apa semua yang kulakukan ini benar? Apa memaafkan Sera dan melupakan kenangan buruk itu adalah pilihan terbaik?, Wonwoo bertanya pada dirinya sendiri.

Dia pun menghela napas, untuk yang kesekian kalinya Wonwoo gagal mendapat jawaban pasti. Alhasil, laki-laki itu akhirnya mematikan shower. Dia lalu mengeringkan badannya dengan handuk dan keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe berwarna putih. Handuk kecil yang bertengger di leher Wonwoo digunakan untuk mengeringkan rambut sembari berjalan ke arah dapur. Renungan tadi rupanya sukses membuatnya merasa haus. Saat Wonwoo sampai di dapur untuk mengambil air, mata laki-laki itu membulat karena mendapati Sera yang sedang membersihkan ruang tamunya.

"Selamat sore, Tuan Jeon." sapa Sera seraya membungkuk sopan.

"K-Kau, kenapa sudah ada di sini?!" tanya Wonwoo kebingungan.

Si lelaki bermarga Jeon melirik ke arah jam dinding, detik berikutnya, Wonwoo menepuk kening. Sial, ini sudah jam 3 lewat 15 menit. Laki-laki itu mandi terlalu lama sehingga terlambat menjemput Sera. Sementara si perempuan Hong hanya tersenyum sembari terkekeh. "Memang sudah seharusnya saya kemari tanpa Tuan jemput. Saya harus sampai di sini tepat waktu, jika tidak, gaji saya akan dipotong." tuturnya.

#1 WONWOO ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ