52🌙 Retak

61.3K 3K 237
                                    

"Pertemanan di bangun dengan kepercayaan. Kekeluargaan di bangun dengan rasa saling menghargai satu sama lain. Cinta di bangun dengan kesetiaan. Namun semuanya dapat hancur karena Ego masing-masing."

Play lagunya biar afdol dan lebih nyesek lagi :) 👆

***

"Halo?" suara di seberang sana.

"Gue mau ketemu, gue butuh bantuan lo."

"Bantuan apa, Nad?"

"Sms in gue alamat rumah lo, gue ke sana sekarang."

Lalu telfon di putuskan sepihak oleh Nadila.

Nadila masuk ke dalam rumahnya, mengganti pakaiannya dan meminta tolong pada Naufan agar di antar menuju rumah seseorang.

Naufan hanya meng-iyakan permintaan adiknya. Sekitar setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Naufan mendongkak menatap rumah putih mewah yang berdiri kokoh, "Ini rumah siapa, Nad?" tanya Naufan.

"Rumah teman aku," jawab Nadila yang sedang turun dari atas motor.

"Cewek?"

"Iya."

"Pulangnya gue jemput ya?"

"Nggak usah, gue bisa pulang naik taxi. Lagian lo belajar sana, bentar lagi Ujian Nasional,"

"Siap komandan!"

Lalu Naufan menyalakan mesin motornya dan meninggalkan Nadila di depan rumah mewah tersebut.

Nadila menghela napasnya kasar, "Semoga dia mau bantu gue," lalu gadis itu mengetuk pintu rumah mewah itu.

Sekitar satu menit mengetuk, akhirnya ada cewek berambut panjang membuka pintu rumah.

"Eh! Nadila? Masuk sini," ucap Clara ramah.

Nadila tersenyum, lalu mengekori Clara dari belakang. Nadila sangat kagum melihat rumah Clara yang mewah bak Istana.

Gila, rumahnya jauh banget, tapi cuman satu-satunya rumah di daerah ini. Kayak istana lagi rumahnya!. batin Nadila

Clara langsung mempersilahkan Nadila duduk di ruang tamu.

"Mau minum apa, Nad?" tanya Clara.

Nadila tersenyum ramah, "Nggak usah repot-repot, Ra. Gue disini cuman mau nanya sesuatu aja."

"Nggak apa-apa kok."

Clara segera beranjak dari sofa singlenya lalu meminta asisten rumah tangganya untuk membuatkan Nadila minuman. Lalu gadis berambut panjang itu kembali ke sofa.

"Jadi, mau ngomong apa?" tanya Clara.

"Emm, gue bingung mau mulai dari mana."

"Ngomong aja,"

"Lo kenal Matthew?" tanya Nadila.

"Tentu, dia ketua tim basket di sekolah gue. Tapi dia pindah di sekolah lo,"

"Deket banget sama dia?"

"Deket sih nggak, tapi gue banyak tahu tentang dia. Kenapa? Lo naksir ya?" goda Clara.

Dengan cepat Nadila menggeleng, "Nggak. Lo bisa cerita tentang dia nggak? Tentang gimana dia atau tentang bully?"

Clara tersenyum, "Kayaknya ini masalah serius, Nad. Lo kenapa mau tahu tentang dia?"

My Boyfriend is a Bad Boy [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang