20🌙 Why?

66.8K 3.3K 39
                                    

"Kamu siapa? aku tidak mengenalmu sekarang."

-Nadila Ryanza


***

Bel istirahat telah berbunyi sekitar lima menit yang lalu. Beberapa pekan ini, Nadila sangat jarang bersama dengan ketiga temannya, karena akhir-akhir ini anak Osis hampir setiap hari mengadakan rapat.

Beda dengan gadis berambut coklat ini, ia sedang duduk santai di taman sekolahnya.
Seperti kebiasaan Nadila, ia tidak lupa membawa Novelnya.

Cowok berlesung pipit berjalan mendekati Nadila yang sibuk membaca Novelnya.

"Hai, Nad." sapa Bisma tersenyum, membuat lesung pipitnya menjadi lebih terlihat.

Nadila menoleh kemudian ia tersenyum, "Eh! Kak Bisma."

Bisma duduk disamping Nadila, "Lagi baca apa?" tanya Bisma.

"Novel, Kak." kemudian Nadila kembali membaca Novel yang berada ditangannya.

Bisma tersenyum tipis melihat Nadila. Jika ia tidak pindah ke Jakarta, mungkin Bisma yang akan berada di hati Nadila saat ini, bukan Nizar.

"Di antara Novel yang pernah kamu baca, kamu paling suka yang mana?" tanya Bisma.

"Hm, bagus semua sih." Nadila terkekeh.

Bisma hanya membentukkan mulutnya bentuk O.

"Kak Bisma kok ada di sini? Bukannya anak Osis lagi rapat ya?" tanya Nadila.

"Udah selesai rapatnya, pulang sekolah bakalan di lanjutin lagi." Bisma tersenyum.

Nadila hanya mengangguk, kemudian kembali membaca Novelnya.

"Nad," panggil Bisma.

Nadila menoleh menatap Bisma, "Iya?"

"Kamu bahagia sama Nizar?" tanya Bisma.

Nadila mengernyit bingung.
"Kenapa Kak Bisma nanya kayak gitu?"

"Aku pengen tahu aja."

"Bahagia kok."

Bisma tersenyum kecut, "Kamu tahu 'kan kalau Nizar cowok brengsek? Kalau dia sakitin kamu, aku gak bakalan tinggal diam."

Nadila hanya tersenyum tipis, ia sudah sering mendengar pembicaraan orang lain yang negatif tentang Nizar, ia berusaha menerima kekurangan Nizar. Gadis itu juga bingung dengan sikap Bisma yang sedikit berbeda dari sebelumnya.

Tanpa mereka berdua sadari, ternyata cowok blasteran Italia itu mendengar percakapan mereka.

Nizar berjalan dengan cepat, lalu memukul wajah Bisma.
Bisma tersungkur saat pukulan mengenai wajahnya, Bisma hanya bisa menatap kaget Nizar yang menatapkan garang.

Aktivitas murid yang berada di area taman langsung berhenti saat melihat Nizar memukuli Ketua Osis mereka.

Nadila refleks, gadis itu langsung berdiri dari bangku taman. Nadila sangat terkejut saat melihat Nizar memukul wajah Bisma begitu keras.

Bisma menghapus darah diujung bibirnya.
"Ada masalah apa lo sama gue?"

Nadila menatap Nizar tidak percaya. Kejadiannya sangat tiba-tiba dan begitu cepat.

Nizar tersenyum miris.
"MUNAFIK? MAU JADI ORANG KETIGA LAGI LO? BANGSAT!"

Bisma tertawa renyah, "Sikap lo ini, yang buat cewek lebih milih gue dibanding milih lo."

My Boyfriend is a Bad Boy [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang