44🌙 Dia Sederhana, Tapi Dia Istimewa

55.5K 2.7K 50
                                    

"Dia bukan pria yang romantis. Hanya perlakuan sederhana yang ia lakukan padaku, tapi itu sudah sangat istimewa bagiku."

-Nadila Ryanza

***

Entah Nadila harus menceritakannya mulai dari mana. Ketiga sahabatnya sudah sedari tadi menatap penasaran dirinya. Sudah tiga botol air mineral habis di minum oleh Nadila, dan sampai sekarang pun gadis berambut sebahu itu belum menceritakan tentang isi kertas yang ia baca pagi tadi.

"Lo mau cerita atau mau minum lagi?" tanya Nadhifa yang mulai kesal.

Nadila berdiri dari bangku kantin dan kembali membeli air mineral yang ke-empat. Setelah membeli air mineral, gadis itu kembali duduk di tempatnya.

"Please deh, Nad. Lo cuman buat kita penasaran tau!" kesal Nadhifa.

Sukma menepuk pundak Nadila, "Nad, cukup Radi yang gantungin Dhifa. Kamu jangan," ucap Sukma terkekeh.

Nadhifa menatap sinis Sukma, "Lo diam, lo aman."

Sandra menggelengkan kepalanya, "Heran gue liat lo berdua, udah kayak Tom and Jerry."

Nadila memukul keras meja kantin, membuat sedetik isi kantin menoleh menatapnya.

"Allahu akbar! Nad, lo ngagetin gue!" protes ketiga sahabatnya.

Nadila terbahak, "Maaf, gue terlalu penasaran dan bingung harus mulai cerita dari mana."

Lalu Nadila berdehem cukup keras, membuat ketiga sahabatnya lebih mendekatkan wajah mereka pada Nadila, "Eh! Jangan deket gitu muka lo pada, napas lo bau banget!" ujar Nadila sembari menutup lubang hidungnya.

Ucapan Nadila membuat ketiga sahabatnya mendegus kesal, "Buruan cerita, ntar bel bunyi lagi!" kesal Nadhifa.

"Jadi gini, gimana ya ceritanya? Jadi gue pernah dapat telfon misterius dari cow---" ucapan Nadila terpotong saat melihat kehadiran Geng famous di SMA Nusa Sastra.

"Siang beb," sapa Radi sembari melambaikan tangan pada Nadhifa.

Nadhifa mendegus kesal, "Lo lagi, mau apa lagi lo? Belum cukup buat gue nunggu seharian di bioskop?!" sinis Nadhifa pada Radi.

"Bukan gitu bebku, jadi kemarin Radit itu mau ikut juga, aku udah ngelarang dia, tapi malah maksa banget. Terpaksa aku nggak pergi, daripada Radit ganggu kita 'kan?" jelas Radi yang memberi kode kedip-kedip mata pada Radit.

Radit mendegus tak terima, namanya sampai terbawa-bawa. Padahal Radit tidak pernah memaksa untuk ikut dengan Radi. Jelas-jelas kemarin Radi pergi bersama Degem yang termasuk korban Phpnya.

"Bab beb bab beb, lo kira gue bebek apa? Mulai sekarang lo nggak usah lagi chat gue!" sentak Nadhifa lalu berlalu meninggalkan kantin.

Radi langsung mengejar Nadhifa. Sedangkan Nizar, Naufan, Radi, Nadila, Sukma dan Sandra hanya menjadi penonton. Setelah kepergian dua sejoli itu, langsung saja Geng famous itu ikut bergabung di meja Nadila Dkk.

Nizar duduk bersebelahan dengan Nadila, cowok berbola mata hijau itu memberikan senyumannya pada mantannya. Membuat gadis berambut sebahu itu terlihat salah tingkah. Lalu Nadila mengambil botol air mineralnya untuk ia minum agar groginya tidak begitu kelihatan. Tapi dengan tidak sengaja Sukma menyenggol pergelangan tangan Nadila hingga membuat isi botol air mineral yang berada di tangannya menjadi tumpah dan mengenai tepat pada celana abu-abu Nizar.

"Eh! Sorry nggak sengaja, sini aku bersihin!" grogi Nadila.

Nizar terkekeh, "Kenapa grogi gitu? Kangen ya? Udah lama nggak sedekat ini lagi kan? Aku juga kangen, tapi sayangnya kamu udah ada yang punya." ujar Nizar dengan nada menggoda.

My Boyfriend is a Bad Boy [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang