45🌙 Couple

53.5K 2.7K 39
                                    

"Dia itu, segalanya."

***

Sehabis mengantar Nadila pulang, cowok berbola mata hijau itu sudah memiliki janji untuk mengajari Sandra. Setelah kecelakaan itu Nizar harus kembali lagi mengajari Sandra.

Motor ninja hitam Nizar sudah terparkir di pekarangan rumah Sandra. Ralat, maksudnya rumah Tante Desi. Cowok blasteran Italia-Indonesia itu memperhatikan mobil yang terparkir di depan rumah Tante Desi, mobil itu seperti familiar bagi Nizar.

Lalu Nizar berjalan menuju pintu dan mengetuk pintu rumah tante Desi. Dengan cepat pintu itu terbuka.

Tante Desi tersenyum ramah seperti biasanya, "Eh, Nak Nizar. Sudah sehat?"

Nizar tersenyum sembari mengangguk, "Alhamdullilah tante,"

"Syukur lah kalau begitu. Ayo, masuk," ajak Tante Desi.

Nizar berjalan mengekori Tante Desi, lalu Tante Desi menyuruh Nizar duduk di sofa ruang tamu.

"Sandra lagi keluar sebentar, katanya dia mau beli novel gitu. Tante udah larang dia keluar, soalnya hujan, tapi Sandra batu, nggak mau dengar. Gapapakan menunggu?" tanya Tante Desi.

Nizar tersenyum, "Gapapa tante,"

"Tante buatin teh hangat dulu ya? Dingin kan pasti?" tanya Tante Desi.

Nizar tersenyum sembari mengangguk.

Lalu Tante Desi berlalu menuju dapur.

Cowok berambut pirang itu mengambil benda pipih berwarna hitam di dalam sakunya, mengecek apakah ada pesan atau telfon yang masuk. Benar saja, ada pesan yang masuk dari Sandra.

Sandra: Kak, aku lagi beli novel, gapapakan menunggu sebentar? Aku juga udah menuju pulang kok.

Setelah membaca pesan dari Sandra, ia langsung menjawabnya dengan singkat.

Lalu Nizar kembali menyimpan ponselnya ke dalam sakunya. Ia berdiri dari sofa, berjalan menuju dapur.

Sesampai di dapur Nizar melihat Tante Desi yang sibuk membuatkan teh hangat untuknya.

"Permisi tante, toiletnya ada dimana ya?" tanya Nizar pelan agar tidak mengagetkan Tante Desi.

Tante Desi menoleh, "Mau buang air kecil?"

Nizar mengangguk, "Kamu lurus aja, toilet ada di sebelah kanan kamar tamu. Kamu tau kan kamar tamu di mana?" jelas Tante Desi.

"Iya tante, terima kasih." lalu Nizar berjalan menuju toilet rumah Tante Desi.

Langkah Nizar terhenti di depan kamar tamu. Ia mendengar seorang pria dan wanita mengobrol di dalam kamar tamu tersebut. Setahu Nizar hanya ada Tante Desi, suami tante Desi, anak tante Desi dan Sandra yang tinggal di dalam rumah ini. Suami tante Desi juga jarang berada di rumah karena pekerjaannya yang sibuk sebagai pilot. Anak tante Desi juga masih berumur enam tahun, tidak mungkin jika anak tante Desi yang mengobrol di dalam sana.

Masa iya rumah sebagus ini berhantu? pikir Nizar.

Bulu kuduk Nizar berdiri, ia merasa merinding. Tapi ia juga sangat penasaran, percakapan pria dan wanita itu terdengar serius. Dengan rasa penasarannya, Nizar memberanikan diri untuk menempelkan telingannya di dinding pintu.

My Boyfriend is a Bad Boy [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang