Part 25 (Harus sembuh)

1K 95 4
                                    

Cya melirik wajah ibunya yang teduh, ia enggan beranjak dari pangkuan Lucy. Sedangkan Lucy sendiri terus membelai rambut legam Cya, mereka tengah berada di sisi danau, memainkan gemericik air dan sapuan angin.

Namun ketenangan mereka lenyap saat tiba-tiba kilatan petir datang hampir mengenai mereka.

Cya dengan refleks mendekap sang ibu saat petir itu hampir mengenai tubuh mereka, dengan luwes ia menghindar lalu memasang badan untuk melindungi ibunya, di lihatnya seorang iblis berdiri angkuh dengan mimik muka menahan amarah.

"Siapa kau?" tanya Cya tajam.

Wanita itu mengacuhkannya, ia kembali menyerang Cya dengan melemparkan kilatan petir yang lebih dahsyat membuat Cya lagi-lagi harus mengelak.

Kilatan petir disertai api juga angin besar terus menyerang Cya membuat gadis itu kewalahan karena harus melindungi tubuh ibunya. Berkali-kali ia terkena petir dan api membuat bajunya sedikit terbakar, kulitnya juga terluka hebat, ia ingin mengelak dengan mengepakan sayapnya dan membawa sang ibu lari, namun cekalan dari sulur berwarna biru gelap membuat ia tersungkur begitupula Lucy yang langsung terbatuk hebat saat tubuh lemahnya terjatuh dengan keras ke atas tanah.

Cya juga terbatuk hebat, ia benar-benar kehabisan tenaga. Iblis itu iblis bangsawan dengan kekuatan dahsyat, sedangkan kekuatannya sendiri masih dibawah rata-rata karena masih tersegel.

"Edward...." rintih Cya dengan lemah.

Erline menggeram marah saat vampire itu menggumamkan nama Edward. Dengan seluruh kekuatannya ia ingin melemparkan serangannya yang pasti akan langsung membunuh Cya juga Lucy, namun saat serangan itu hendak ia lemparkan, Erald datang dengan menamengi Lucy juga Cya.

Erline melotot penuh amarah. "Erald! Apa yang kau lakukan?" murkanya dengan menahan serangannya yang tadi hendak ia lemparkan.

Dengan terengah, Erald masih melindungi vampire yang sudah tak berdaya itu. " hentikan ibu, mereka tak sebanding denganmu, mereka bukan lawanmu! untuk apa ibu menyerang mereka? Ini bukan dunia kita bu!" sahut Erald. "Hentikan dan ayo kita kembali ke dunia kita bu! Aku mohon.." tambahnya memandang sang ibu dengan tatapan memohon.

Erline mendelik marah, sekali lagi ia kembali mencoba untuk menyerang Lucy, namun lagi-lagi Erald mencoba melindunginya. "Jika kau bersikeras menyerangnya, maka aku yang akan tewas di hadapanmu lebih dulu!" teriaknya keras.

Erline mendengus, dengan kemarahan yang masih meluap, ia memilih pergi. Namun sebelum kepergiannya, ia mengancam pada Cya dan Lucy bahwa ia akan datang lagi dan pasti akan membunuh mereka berdua.

Lucy terbatuk saat Erline menghilang, sedangkan Cya yang tahu situasi sudah aman akhirnya berlari ke arah sang ibu lalu memeluknya. "Bu, kau terluka parah! Ayo, aku akan memberikanmu obat." Cya membawa sang ibu dalam dekapannya kemudian mencoba mengepakan sayapnya, namun akibat ia juga terluka parah karena serangan tadi, membuat ia tak bisa mengepakan sayapnya.

Erald membungkuk untuk menolong Lucy dan Cya. "Maafkan perbuatan ibuku barusan.." ucapnya dengan wajah penuh rasa sesal.

Cya menatapnya lekat. "Ada apa ibumu tiba-tiba menyerang aku serta ibuku? Apa salahku padanya?" tanyanya tak mengerti. "Aku tak pernah mengenalnya, lagipula, siapa kau?" tanyanya.

"Aku Esmeralda, adik kembar dari Edward.." jawab Erald dengan mengulurkan tangannya.

Cya terperangah namun kemudian menjabat uluran tangan Erald. "Cya. Lucya Axelle.." ujarnya memperkenalkan diri.

"Aku tahu kau dari Edward, ia sering membicarakanmu.." terang Erald.

"Benarkah?" tanya Cya pelan namun masih terdengar oleh Erald. Sedangkan gadis itu hanya mengangguk terlihat yakin pada omongannya.

The Vampire DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang