Part 24 (Sedikit Terkuak)

2.2K 211 8
                                    

Xalgairo menggebrak meja tempatnya menyimpan laporan-laporan penting kerajaannya.

Ia tak habis fikir kenapa Edoardo bisa pergi meninggalkannya ke dunia manusia.

"Anak itu kurang ajar!" Geramnya.

Erline tiba-tiba sudah berada di sisinya. "Erald sedikit membaik!" Ucapnya.

Xalgairo tak menggubris kedatangan Erline hingga iblis wanita itu akhirnya kembali menghilang.

Tak lama, Elliot lah yang kini berada di dekat Xalgairo.

"Aku ingin membicarakan hal penting denganmu!" Ucapnya dengan nada yang tak biasanya.

"Katakanlah!" Perintah Xalgairo tanpa melirik adiknya itu.

"Aku menaruh curiga pada Edoardo, kenapa kekuatannya tidak sehebat kau?" Tanya Elliot serius.

"Maksudmu?" Kali ini Xalgairo menatap lekat ke arah Elliot.

Elliot memilih duduk di dekat Xalgairo. "Keturunan pertama harusnya memiliki tingkat kekuatan yang sedikit melebihi ayahnya, apalagi di tambah dengan sedikit kekuatan milik ibunya..."

Xalgairo memicingkan matanya. "Apa yang kau maksudkan? Apa kau bermaksud mengatakan jika Edoardo bukan anak kandungku?" Tanyanya dengan gigi sedikit gemerutuk.

Elliot tertawa kecil. "Bukan itu bodoh!" Ia melotot pada kakaknya yang sepertinya telah termakan usia hingga otaknya sedikit bergeser. "Aku curiga jika Edward bukan keturunan pertamamu.." imbuhnya.

Mata Xalgairo membelalak. "Tidak mungkin!" Gumamnya amat pelan.

"Tidak mungkin bagaimana? Kau lihat? Untuk berteleportasi saja anakmu hanya sanggup membawa satu tubuh saja dan jika dua bisa membuat kekuatannya melemah. Tapi kau bisa berteleportasi bahkan hingga lima sampai sepuluh orang sekaligus, ditambah kekuatan Erline yang harusnya dengan mudah Edward melakukan teleportasinya dengan lebih hebat daripada kau ataupun ibunya.." terang Elliot.

Xalgairo menerawang..

"Lagipula jika benar Edward keturunan pertamamu, dia akan dengan mudah membawa dan melindungi beberapa orang walau tubuhnya tengah di serang iblis lain. Tapi kau lihat? Ia bahkan kewalahan hanya karena iblis-iblis kelas menengah.

Xalgairo menunduk dalam.

"Jika benar Edward bukan keturunan pertamamu, maka dengan siapa kau memiliki keturunan pertamamu? Yang memiliki kekuatan lebih besar daripada Edward?" Tanya Elliot.

Xalgairo mendongak. Ia bergumam lirih dengan tatapan ke atas. "Lucy..." gumamnya.

"Lucy?" Ulang Elliot

"Elliot!" Xalgairo mencengkeram pergelangan tangan adiknya dengan keras.

"Ya?" Elliot mencoba menepis cekalan tangan Xalgairo.

"Aku harus pergi! aku harus mencari keberadaan Lucy!" Sergahnya.

Elliot mengerutkan kening. "Kau akan meninggalkan Erald juga istanamu?" Tanyanya tak percaya.

Xalgairo kembali diam membeku, jelas saja kepergiaannya dari dunia bawah ini bisa di ketahui para musuhnya, apalagi ibunya Zulia bukan lagi bagian dari istana ini, ia telah menguasai kerajaan iblis lain hingga ialah yang menjadi Ratunya.

"Jika kau pergi, para musuh yang telah lama mengincar istana Lucifer ini akan dengan mudah menghancurkannya!" Terang Elliot. "Kau diam saja disini, aku akan mencari keberadaan vam__"

"Lucy!" Xalgairo menatap tajam ke arah adiknya.

Elliot mengangkat tangannya. "Baiklah, baiklah! Kau tak usah marah seperti itu!" Dengusnya lalu menghilang dari hadapan Xalgairo.

The Vampire DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang