Part 11 (Hilang.2)

3.4K 255 13
                                    

Pangeran Edward berkeliling area taman istana diikuti Dean dan Petra juga para pengawal lainnya dibelakangnya.

"Petra, aku tidak mencium aroma tubuh kedua adikku.." Edward menoleh pada iblis bertanduk yang tampan di sisinya. Iblis bangsawan yang ditugaskan menemaninya jika tengah berada di istana.

"Pangeran Jimmy tengah ditugaskan Raja untuk berada di dunia manusia, sedangkan Putri Erald tengah bersama paman anda Yang Mulia Pangeran." jawab Petra dengan menunduk hormat.

Edward kembali memandang ke depan. "Pergi kemana adik bungsu-ku yang manja dan nakal itu?" Tanya Edward namun tak memalingkan wajahnya untuk melihat siapapun.

"Hamba tidak mengetahui rencana kepergian mereka, Tuanku!" Jawab Petra dengan menunduk dalam.

Edward Menghela nafasnya. "Dari 2 saudara kembarku, hanya Erald yang sifatnya sama denganku. Lebih suka memberontak dari larangan Ayahanda daripada mematuhi perintahnya.."

***

Brian terlihat mondar mandir di ruang utama kastil itu, sedangkan keluarganya yang lain hanya duduk dengan perasaan mereka masing-masing.

Terlihat di sudut ruangan Elina tengah duduk dengan kaki tertekuk di peluk oleh Mia disampingnya.

"Ini sudah malam dan Arsel belum kembali!" Brian terus berbicara tanpa menoleh atau menghentikan langkahnya. "Kemana perginya anak itu!" Geramnya. Ada nada cemas dibalik kemarahannya itu.

"Dia tak pernah pergi selama ini.." tambah Jasmine yang sudah terlihat khawatir.

"Albert, Mark dan Theo juga belum kembali dalam mencari jejak anak itu..aku begitu khawatir..." lirih Elina lalu kembali terisak.

Mia terus menenangkan disisinya sambil tangannya mengusap punggung Elina yang bergetar.

"Dia pasti tengah menenangkan pikirannya, bukankah akhir-akhir ini ia terlihat murung dan kalut?" Tanya Lhea.

Elina langsung mendongak memandang ke arah Mia dan Brian yang langsung menghentikan langkahnya. "Arsel...Arsel menyukai Cya dan Cya..Cya mengatakan jika dirinya mencintai lelaki lain lalu..lalu Arsel pergi dan dia tak pernah lagi mengatakan apapun sejak saat itu.." beo Elina masih terisak.

Semua yang mendengar sibuk dengan pikirannya masing-masing hingga suara hembusan angin menerpa tubuh Elina.

"Albert.." lirih Elina lalu memeluk pasangannya itu dan kembali terisak.

"Apa kau menemukan Arsel?" Tanya Mia yang sudah sangat cemas melihat Albert dan Mark yang kembali tanpa bersama Arsel.

Mark menggeleng.

"Albert? Mana anakmu?" Tanya Mia lagi pada Albert yang hanya diam.

Hembusan angin masuk lewat jendela memunculkan Theo yang langsung duduk di kursi panjang dekat dengan Lhea.

"Kau menemukan Arsel?" Tanya Lhea dan Jasmine bersamaan.

Theo mengendikkan bahu dengan wajah menunduk menunjukan rasa sedihnya karena hingga malam hari keponakannya tak kunjung di temukan.

"Mark aku bertanya padamu!" Suara Mia mulai meninggi membuat Mark memandangi wajah Vampire keibuan itu dengan lekat. "Apa kau bisa melacak Arsel?"

Mark diam sesaat lalu menggeleng.

"Aku kehilangan jejak Arsel, sepertinya dia sengaja membuat pertahanan diri agar jejaknya tak tercium oleh kami.." ujar Albert.

Elina mendongak memandang Albert. "Apa kau bergurau?"

Albert menggeleng dengan tatapan sendu memandang wajah kekasihnya itu.

"Kenapa Arsel harus menghilangkan jejaknya agar tidak ditemukan? Sebelumnya kau bertemu dengannya?" Tanya Elina dengan menggenggam tangan Albert.

The Vampire DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang