E M P A T B E L A S

33 13 2
                                    

Reyna pov.

Malam ini adalah malam yang indah bagiku. Beribu ribu bintang bertebaran dengan indah dilangit sana.

Malam indah,tapi tidak bagiku yang sedang mengalami kerapuhan. Aku benci berada disituasi seperti ini.situasi dimana aku harus menjauhi sahabatku dan mati matian menahan rindu agar kekasihku berdhy tidak terluka. Tapi berdhy malah cuek saja bahkan terlihat tidak peduli.

Kini aku sedang duduk dibangku balkon kamarku sambil sesekali melirik kebalkon kamar aldi yang pintunya tertutup. Jika tidak gengsi,mungkin sekarang aku sudah melompat dari balkon kamarku ke balkon kamar aldi.

"REYNAAAA"ada yang memanggilku dari bawah? Siapa lagi jika bukan mamaku yang bersuara cempreng padahal sudah tua?

Aku pun turun kebawah saat mengatakan ada 'teman' dibawah. Mamaku masuk kekamarnya,vina? Jangan tanyakan sikebo satu itu. Pasti dia sudah tertidur dikamarnya atau sedang menonton film yang menantang.

Aku membuka pintu,didapatiku aldi sedang menatapku sendu,"apaan dateng malam malam kesini?"ucapku datar.

"Gue mau ngomong sama lo rey"

"Gue sibuk."ucapku aku hendak menutup pintu tapi terhenti saat aldi menahan dengan tangannya sendiri. Huft keras kepala sendiri anak itu.

Aku kembali membuka pintu,dia menatapku memelas."tunggu,mau ngambil jaket dulu" ucapku masih datar
Dia tersenyum sumringah saat mendengar perkataanku yang itu.

Aku pun keluar kembali setelah memakai jaketku bertuliskan army 95 taehyung bts dibelakang. Ya,aku menyukai bts dari dulu.

"Kemana?udah malam"tanyaku.

"Ke taman komplek kok. Udah malem jadi gak akan jauh jauh.yuk"ajaknya. Aku pun menaiki motornya. Dan aldi menancapkan gasnya menuju taman komplek.

Author poV.

Semilir angin malam tidak membuat reyna merasa dingin. Justru reyna malah merasa panas ingin segera kabur dalam keadaan canggung seperti ini.

Kini mereka sedang duduk ditaman komplek.cukup sepi,hanya ada beberapa pasangan yang mungkin ingin menikmati angin malam juga.

"Khm,rey"panggil aldi sambil berdeham untuk menetralkan rasa gugupnya. Reyna menoleh menaikan kedua halisnya seolah berkata 'apa' kepada aldi.

"Gue mau minta maaf sama kejadian tadi siang. Gue tau gue salah rey,gue selalu salah. Gue salah kenapa gak dukung aja hubungan kalian. Gue perusak,gue gak bisa ngertiin lo gue berengsek, g-gue.."ucapan aldi terhenti saat reyna tiba tiba memeluk aldi dengan terisak. Aldi membalas pelukannya sambil mengusap punggung reyna seraya menenangkan.

Reyna melepaskan pelukannya lalu menatap manik mata aldi,"Lo gak salah al. Gue yang salah. Gue ngebela berdhy dibanding lo. Gue nuduh lo padahal lo tulus"

"Maafin gue rey" reyna mengangguk."satuhal yang perlu lo tau rey,gue sayang sama lo. Lo jangan terlalu percaya sama berdhy dan hana. Mereka nyembunyiin rahasia besar dibelakang lo"lanjut aldi. Seketika wajah reyna mendatar.

"Berdhy gak seburuk yang lo pikir di! Dia baik,dia jaga hati,dia gak mungkin jahatin gue,dia sayang sama gue dan dia sendiri yang bilang. Lo gak usah jelek jelekin cowok gue didepan gue atau didepan orang orang. Gue ngeliat berdhy baik makannya itu gue jauhin lo karna gak mau dia terluka karna kedekatan kita al. Lo tau gue benci sama orang yang asal ngomong sikap orang padahal orang itu belum kenal dari dekat sama orang yang dia pandang jelek! Dan salah satu dari mereka itu elo. Lo tau maksud gue? Jadi gue mohon lo jangan deket dulu sama gue,gue gak mau ngilangin kepercayaan berdhy ke gue. Gue pamit"ucap reyna panjang lebar lalu meninggalkan aldi yang masih mematung.

REYN'A'LDIWhere stories live. Discover now