tiga

79 15 2
                                    

Reyna pov.

Ah,Minggu yang cerah. Pagi ini aku memutuskan untuk lari pagi keliling komplek. Jujur,aku merindukan bandung yang sangat indah. Dulu hampir setiap minggu pagi aku lari bersama kekasihku berdhy. Uh,rasanya sangat rindu kepada berdhy. Aku belum memutuskan hubunganku dengannya.

Aku sudah siap untuk lari pagi.rambutku dikuncir satu,aku memakai kaos putih bertuliskan love indonesia dan training hitam polos.aku pun keluar dari halaman rumah dan berlari atau oh jogging.

"Oh shit!"aku mengumpat saat kakiku tak sengaja menendang batu dan aku jatuh tepat didepan pria.

Pria itu mengulurkan tangannya dan aku mendongkakan kepalaku.oh shit.bencana alam besar bagiku.

"Gak butuh bantuan.makasih."ucapku jutek.aku berusaha bangun tapi sialnya aku terjatuh lagi karna kakiku sangat perih dan sakit.

"Gak usah sok kuat deh rey"ucap aldi,ya pria itu adalah aldi.aldi memegang tanganku,langsung saja ku tepis tangannya. Apa apaan ini? Siapa dia memegangku?

"Oh. Ayolah sehari ini aja gue mau bantu lo rey"akhirnya aku pun luluh karna jika tidak dibantu olehnya lalu siapa lagi?.

Aku pun berhasil berdiri"bisa jalan?"tanya aldi menatapku teduh. Oh shit,ada apa dengan jantungku ini?saat aku berusaha jalan aku malah terjatuh lagi.oh ralat bukan terjatuh tapi hampir terjatuh karna aldi dengan siga memegang bahuku.

"Jangan sok kuat.ayo naik"ucap aldi sambil membungkuk.what? Oh biarkanlah. Aku pun naik ke punggungnya dan memeluk bagian antara leher dan dadanya.

Jantungku tidak sehat.-batin ku.

Dia pun mendudukanku di kursi taman,lalu ia membuka sepatuku oh pantas saja perih dan sakit ternyata kaki ku bengkak dan berdarah. Kasihan sekali kaki ku. Aldi mengambil bandana merah di saku celananya.dan mengikatkan kepada kaki ku yang telah di beri obat merah perlahan.

"Sakit?"tatapan teduhnya entah mengapa membuatku luluh.

"Emh..sedikit.kok lo baik sama gue?"dia diam tidak menjawab pertanyaanku.

DEG

Demi bulu idungnya justin biebier. Dia mencium kaki ku sambil berkata"ini pasti akan sembuh" oh my gosh.jantungku mulai tak sehat.

"Al!"

"Iya sayang?"

"Jangan manggil gue sayang!"

"Udah lah re,gue lagi cape debat sama lo"apa dia sakit? Padahal aku merindukan debat bersamanya. Aku memegang keningnya tapi aldi langsung memegang tanganku dan menggenggamnya,dia menatapku teduh. Baru kali ini aku sadar bahwa aldi sangat tampan bahkan kali ini lebih tampan dari biasanya.

"Re gue suka sama lo"ucapnya menatap lekat mataku"dari awal sampe sekarang gue gak pernah ngerasain cinta sehebat ini"aku gugup.benar-benar gugup. Eh tapi kenapa aku gugup?entahlah

"Eh al. Gue lapar cari makan yuk"ucapku mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya ayo. Kita beli bubur disana aja ya?"aku mengangguk.

Setelah memesan kita pun duduk dan hening. Hmm canggung mungkin.oke gue mulai percakapan lah biar gak canggung.

"Al" "rey" ucap kami bersamaan eh?

"Lo duluan" lo duluan" bareng lagi? Kami puntertawa.

"Lo duluan aja"ucap aldi mengalah.

"Lo nyuruh gue duluan tapi lo udah ngomong"

"Eh si reyna kupret main balik-balikin aja."

"Pulang yuk al. Udah mendung."aldi pun mengangguk lalu membayar bubur dan menuju ke motornya. Aku pun naik dengan posisi dibonceng oleh aldi.

REYN'A'LDIWhere stories live. Discover now