54. Silence

1.5K 142 25
                                    

Yoongi POV

Malam itu, aku mengantarnya ke rumah nenek tanpa berkata apapun. Melihat wajahnya yang kelelahan, tak ingin bicara apapun, aku tak tega mengajaknya bicara. Terlalu sensitif dan mungkin akan memberatkan ia di saat seperti ini.

Nenek, Bibi Jae dan Hyoah menyambutku dengan hangat, merasakan kehadiranku dan Ghania adalah sebuah kejutan. Sampai situ, Ghania tak kunjung bicara padaku. Ia langsung berjalan ke kamarnya tanpa berkata apapun, padahal, beberapa hari lalu ia mengumpat, bilang bahwa aku bajingan. Ya, aku tahu persis isi pesan itu, disampaikan oleh pengelola kursus piano yang sempat aku kelola dulu.

Setelah memastikan bahwa ia istirahat dengan baik, aku duduk di ruang teve sambil menatap layarnya yang tak aku perhatikan. Terdapat beberapa makanan di hadapanku. Walau perut lapar, aku tak bernafsu untuk memakannya.

Tak lama kemudian, Hyoah menepuk bahu dan duduk di hadapanku.

"Apa?"

"Oh, bisa Bahasa nih?"

Aku hanya melirik, dan tersenyum kecil.

"Kamu itu kemana aja?"

"Saya?"

"Iya, Min Yoongi."

"Saya pindah ke apartemen deket tempat kerja."

"Kok gak kabar-kabar?"

"Setiap saya pindah juga, gak pernah kabar kan."

Hyoah menghela nafas, "Iya sih…"

"Saya juga gak tahu Ghania nyariin saya. Tau tau, ngatain saya bajingan."

"Pantas sih. Dia kesel banget sama kamu, dicariin susah."

"Emang kenapa, kok nyariin saya sampe segitunya?"

"Mikir ngapa ya."

Aku mengerutkan dahi.

"Udah, besok kalau ketemu ayahnya, bicara dengan beliau."

"Bicara?"

"Iya."

"Apa?"

"Ya Tuhan, Ghania enggak mungkin nyari cowok gak jelas kayak kamu sampe segininya…"

"Apa sih????"

"Ya apa kek bicara! Ajak Ghania nikah, kek! Bilang serius sama anaknya kek!!"

Aku tertawa lepas melihat raut kesal Hyoah, "Haha, santai dong."

"Abis jadi orang rese banget."

"Saya ngerti kok. Nanti saya bilang gitu."

Hyoah jadi ikut tertawa, "Duh, kok jadi seneng ya." Katanya.

"Seneng kenapa?"

"Gak apa-apa, seneng aja. Selama ini, Min Yoongi jomblo gitu kan, terus nanti nikah, sama temen SMAku lagi!" Serunya.

"Enak aja, saya punya mantan."

"Oh gitu, yaudah deh maaf."

Hyoah bangkit dari duduknya.

"Ghania kok diem aja ya.."

Gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh, "Mungkin kamu harus kasih dia waktu," Ujarnya. "Nanti aku ajak dia bicara. Kamu mandi, makan, istirahat aja dulu." Lanjutnya.

Sepupuku tersebut pergi dari tempatnya, dan menghilang dari pandangan. Aku menghela nafas dan kembali menatap layar teve yang membosankan, kembali ke awal lagi.

Membawa kembali ketenangan mengalir dengan waktu.
🎡🎡🎡

🎡🎡🎡

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
My WorldHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin