DAEHYUN! My Little Hamster (SHOWKI) ✔

15

"Setibanya di rumah sakit, ia berteriak memanggil dokter hahaha... keringatnya mengucur, Hyung. Aku sangat tahu ia pasti khawatir dan ketakutan.

"Mianhe... aku harusnya ada disana...", ucap Hyunwoo menyesap lembut aroma rambut Kihyun.

"Aniya... kalau kau ada disana aku malu, aku gendut dan jelek.", ucap Kihyun. "Hyungwon, adalah orang pertama yg menangis kencang saat Daehyun lahir, lebih kencang daripada tangisan Daehyun. Hyungwon juga orang yg selalu siaga menjaga Daehyun saat aku harus bekerja. Dia sudah seperti keluargaku dan aku berterimakasih kepadanya. Dia berkorban banyak untuk menolongku.", Kihyun tersenyum menatap langit senja di taman itu.

"Aku harus berterimakasih kepada Hyungwonmu itu...", ucap Hyunwoo membuat Kihyun terkekeh.

"Dia suka udang."

"Baiklah aku akan mentraktirnya udang selama setahun.", ucap Hyunwoo membuat Kihyun tertawa.

"Saat Daehyun berusia hampir satu tahun, adalah pertama kali aku bertemu dengan orang baik yg kedua yg aku temui di NYC. Hoseok Hyung...", ucap Kihyun. Hyunwoo mengusap lembut lengan Kihyun.

"Hoseok adalah namja terceroboh dan termanja yg pernah aku temui. Meski ia tampak seperti binaragawan, namum hatinya sangat lembut." Kihyun terkekeh. "Kami bertemu si suatu kafe karena suatu projek, disitulah kami mulai dekat. Dia tidak tanggung-tanggung mengenalkanku dengan beberapa orang hebat yg jadi kenalannya. Hingga aku bisa bertemu dengan ayah dan ibunya yg sudah menganggapku seperti anaknya sendiri. Aku sangat bersyukur Hyung, dipertemukan dengan orang baik yg mau menerimaku sebagaimana adanya diriku. Aku merasakan dikasihi orangtua berkat orangtua Hoseokie Hyung."

"Hoseok Hyung sangat menyayangi Daehyun dan tidak pernah memaksaku untuk menceritakan masalaluku. Dia selalu bilang, bahwa yg terpenting adalah masa depanku. Ia sungguh pria yg sangat baik. Ia juga membantuku meraih cita-citaku mengadakan pameran foto yg pertama empat tahun yg lalu. Dan saat itulah ia mengajakku untuk bertunangan dengannya.". Mendengar itu Hyunwoo mengeratkan dekapannya. Kihyun tersenyum.

"Aku sangat bingung saat itu, Hyung. Aku bahagia tapi aku takut. Aku takut mengecewakannya, aku takut melukainya karena aku masih mencintaimu. Aku merasa tidak pantas untuknya. Ia melakukan banyak hal bahkan lebih dari yg aku minta... Ia selalu tersenyum dan tertawa sambil berkata 'pelan-pelan saja Ki... jangan paksakan untuk buru-buru.. aku akan menunggumu...", ucap Kihyun.

"Hoseok Hyung memang orang yg baik...". Hyunwoo mengusap lembut lengan Kihyun.

"Ya, Dia... dia orang yg baik, Hyung. Selama empat tahun pertunangan kami... Ia tidak pernah menuntut apapun... Dia tetap tersenyum meski aku tidak membalas pelukannya, ia tersenyum meski aku tidak membalas kecupannya-"

"Eyy... haruskah kau menceritakannya?", potong Hyunwoo mengerucutkan bibirnya.

"Aigoo.. Hyung kau tidak berhak cemburu hahaha...."

"Arra..arraa...."

Kihyun mengusap lembut lengan Hyunwoo yg melingkar di pundaknya. "Ia tetap tersenyum meski aku tidak membalas perasaannya. Ia tetap melakukan yg terbaik untukku meski aku tidak membalas perasaannya. Ia tetap tersenyum padahal aku tahu ia sangat terluka.", lanjut Kihyun.

Ada sedikit getaran yg tertahan dari nada bicara Kihyun dan Hyunwoo mengetahuinya. Namun ia hanya bisa diam mendengarkan setiap penuturan yang keluar dari bibur Kihyun, namja yg dikasihinya. Ia tahu hatinya juga tidak baik-baik saja, namun hatinya menyuruhnya untuk dia mendengarkan namja yg ada di dekapannya itu

"Hoseokie Hyung, orang yg baik, Hyung. Dan saat aku datang ke Korea, adalah kali pertama aku melihatnya seperti itu. Ia sangat terlihat kacau dan putus asa. Dan semua karenaku. Aku tahu dia sangat tulus mencintaiku,Hyung... Dia sangat mencintaiku. Tapi aku justru merusaknya. Aku yg membuatnya seperti itu. Aku orang yg jahat, Hyung...", ucap Kihyun.

"Ki... mianhe aku yg membuatmu seperti ini...", ucap Hyunwoo mengusap punggung Kihyun. Ia mengela nafasnya, dadanya terasa sesak melihat dan mendengar penuturan Kihyun seperti ini. Ia tahu hal ini adalah murni bukan kesalahan Kihyun. Ini adalah salahnya juga. Namun, Hyunwoo hanya ingin memperjuangkan Kihyun setidaknya sekali saja dalam hidupnya. Apakah itu mustahil?

"Tapi...", ucap Kihyun menyadarkan pikiran Hyunwoo. "Melihat Daehyun seperti ini... aku tidak tahu apa yg harus kulakukan...". Kihyun mengusap lembut rambut putranya.

"Daehyun sangat bahagia saat bertemu denganmu, Hyung... Ia tidak pernah sebahagia itu. Tapi saat bertemu dengan Appanya ia sangat bahagia aku bahkan tidak tahu berapa harga yg harus ku bayar untuk kebahagiaan Daehyun. Daehyun adalah hal yg utama dalam hidupku, Hyung... aku bahkan rela menukar nyawaku untuk kebahagiaan Daehyun...".

"Apakah kau mencintai Hoseok Hyung?", tanya Hyunwoo dengan perasaan yg tak karuan. Kihyun menggeleng.

"Aku menyayanginya, Hyung... aku sangat menyayanginya.", ucap Kihyun.

"Apa bedanya?", tanya Hyunwoo.

Kihyun terkekeh. "Pabo.", ucapnya.

Hyunwoo mengangkat dagu Kihyun agar kedua mata mereka bertemu.

"Aku hanya mencintaimu, Hyung...", ucap Kihyun mengusap lembut pipi Hyunwoo yg mulai merona.

Hyunwoo memejamkan matanya menikmati usapan lembut tangan Kihyun di pipinya. "Gomawo...", ucap Hyunwoo sesaat sebelum ia memandang lekat kedua mata Kihyun, namja yg dicintainya itu.

"Tell me... tell me, Kihyun... What can I do for you?", Hyunwoo menatap lekat mata Kihyun yg kini memandangnya.

.
.
.
.
.
March 10, 2018
"Sometimes people choose to leave not because of selfish reasons. But they just know that things will get worse if they stay."
.
OrangeKken♡

.
.
.
.

"Eomma, aku tidak bisa melakukan ini...". Seorang namja itu diam sejenak mendengarkan suara di seberang telponnya. "Tapi, eomma-", ia mengusak kasar rambut kepalanya. "Eomma! Yeoboseyo? Eomma?? Argh..!!", pekiknya setelah telfonnya diputus secara sepihak. Ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku. Ia mengela nafasnya dan merapikan berapa map yg ia bawa. Saat hendak berbalik seorang pemuda berlesung pipi memberikan senyum yang itu mengejutkannya.

"Anyyeong, Seungcheol-ssi?", sapa pemuda berlesung pipi itu sambi melepas kacamata hitam yg menghiasi wajahnya.

"J-jooheon?!?"