Chapter 40

3.1K 283 21
                                    

Sehun senang sekali Naomi hamil, apalagi semenjak hamil Naomi selalu meminta melakukan hal yang Sehun sukai. Seperti awal kehamilan Naomi kerap bermanja - manja dengan Sehun. Meminta Sehun menciumnya sepanjang waktu. Meminta Sehun mengelus perutnya. Bahkan di mata Sehun wajah Naomi bertambah cantik saat hamil.

Sehun benar - benar senang, jadi begini rasanya ketika istri sedang hamil. Ini memang kehamilan kedua Naomi namun Sehun merasakan benar - benar menjadi seorang suami yang mendampingi istrinya yang sedang hamil ini pertama kalinya, mengingat betapa buruknya perlakuan Sehun di masa lalu terhadap Naomi. Astaga Sehun bahkan sangat menyesali perbuatannya dahulu.

Seperti sekarang Sehun sedang memperhatikan Naomi makan rendang makanan khas Indonesia di tengah malam seperti ini. Bahkan tadi Sehun berkeliling memutari Seoul dan mencari letak restoran Indonesia yang lumayan agak susah di jumpai, namun Sehun senang Naomi selalu memakannya dengan sangat lahap tidak sia-sia Sehun sering keluar tengah malam hanya untuk memenuhi keinginan Naomi.

"pelan-pelan aku tidak akan memintanya"

Naomi cuma nyengir, " Aku lapar sekali"

Sehun berdecak sambil mengelus pipi Naomi sayang "Mck, jadi dulu begini ya Chanyeol menggantikan posisiku" Sehun berbicara namun terdengar seperti ia sedang bertanya pada Naomi.

Wajah Sehun mulai murung. Menyesalkan hal yang dulu pernah mereka alami.

Naomi tersenyum, "kau yang terbaik dan akan selalu menjadi suamiku yang terbaik tidak ada yang lain. Kau mengerti hm?" ujar Naomi sambil mengelus pipi Sehun.

Sehun balas tersenyum, " yasudah habiskan makannya, apa sangat enak?" ujar Sehun mengelus puncak kepala Naomi.

"Kau mau mencobanya? Ayo buka mulutmu" tawar naomi.

"tidak aku sudah kenyang, kau habiskan saja hm lalu kita tidur"

"jika seperti ini terus aku bisa mekar hehe" ujar Naomi dengan tawa renyah.

"tidak apa - apa, aku tetap mencintaimu" jawab Sehun.

"Ya kau memang harus tetap mencintaiku sampai kapanpun hehe"

"sampai akhir hayatku aku akan tetap mencintai Naomi istriku" ujar Sehun berdiri lalu mencium kening naomi.

***

"Naomi hamil ?"

"iya istriku hamil"

"wah selamat dude, kau pasti bahagia sekali"

"Ya, kau juga harus segera menikahi pacarmu Lay atau kau mau Audrey yang melamarnya duluan." Sehun tertawa kecil.

"Sialan kau, kenapa sainganku jadi Audrey"

"Aku sering mendengar Audrey menceritakan pacarmu terus dengan Naomi, Audrey bahkan bilang kalau dia ingin menikah dengannya kalau kau dengan pacarmu putus."

"Wah...wah... anakmu benar - benar mendoakan kami putus ya." jawab Lay kesal yang membuat Sehun terkekeh.

***

"Nina!" seru seseorang yang membuat Nina menoleh.

"Kai" Nina mengerutkan dahi lalu meletakkan selang dan mematikan keran air menghentikan aktivitas menyiram bunga. Kenapa Kai tiba - tiba datang ke rumahnya. Satu pertanyaan mulai muncul dibenaknya.

"ayo Kai masuk" Kai tersenyum mengiyakan.

"Sebenarnya kedatanganku kemari ingin meminta maaf padamu"

"Minta maaf?" tanya Nina Kai mengangguk, "minta maaf kenapa Kai?"

Kai menunduk, "Aku sempat mencurigaimu masalah perusahaan yang kacau saat itu, aku kira itu ulahmu. Maafkan aku, aku benar - benar merasa bersalah jika belum meminta maaf padamu"

Nina tersenyum, "tidak apa-apa Kai, wajar kau mencurigaiku karena di dunia ini kita tidak bisa mempercayai orang begitu saja kan? Aku mengerti kok"

"jadi kau memaafkanku atau tidak?" tanya Kai. "tentu saja aku memaafkanmu" jawab Nina tersenyum yang membuat Kai ikut tersenyum.

***

Sehun menemani Naomi yang sedang makan buah di ruang tengah sambil nonton tv.

"Sayang?" panggil Sehun memeluk Naomi dagunya menompang di bahu Naomi. Yang di jawab deheman tanpa menoleh ke Sehun. "kalau anak kita lahir mau dikasih nama apa?" tanya Sehun.

Naomi menggeser posisinya menatap Sehun, " Kan kau Daddynya jadi untuk namanya aku percayakan padamu" jawab naomi.

"kita kan membuatnya bersama jadi kita beri nama bersama bagaimana?" kata Sehun sambil nyengir.

Naomi mendengus, "Mck, baiklah kita cari bersama"

"cari apa Mom, Dad kok Au tidak di ajak?" Audrey yang baru pulang dari sekolah tiba - tiba sudah bersungut - sungut menimpali percakapan yang ia tidak ketahui itu.

Naomi dan Sehun saling melirik kemudian terkekeh geli. "Baiklah kali ini kita libatkan Audrey" ujar Sehun yang membuat Audrey tertarik dan antusias.

"Emang mau nyari apa sih Mom?" tanya Audrey penasaran.

"Nyari nama buat adik kecil Audrey" jawab Naomi mencubit pipi Audrey yang sudah berada di tengah mereka berdua.

"Hm..."Audrey mengetuk - ngetukkan jari telunjuknya di dagu.

"Nama adik Au harus keren tapi masih ada kesan lucu ya Mommy tapi apa ya?"

"Kita kan belum tau adik Au laki - laki atau perempuan." jawab Naomi, Sehun masih diam belum menimpali.

"Bagaimana kalau kita cari dua nama satu nama untuk perempuan dan satu nama untuk laki - laki." usul Sehun.

"kali ini Au setuju sama Daddy mom"

***

Chanyeol mengerutkan dahinya, melihat mobil terparkir di sebelah mobilnya yang pasti ini bukan mobil Nina. Lalu punya siapa? Apa ada tamu di rumah wanita itu batinnya.

Sudahlah ia tidak perduli mau ada tamu atau tidak ia ingin menyampaikan sesuatu yang membuat hatinya masih mengganjal sampai saat ini jika tidak segera mengatakannya pada wanita itu.

Kai senang sekali Nina mau memaafkannya, pasalnya Kai akan selalu merasa bersalah karena sempat mencurigai wanita itu awalnya. Sampai saat ini sebenarnya Kai masih tidak setuju dengan keputusan Sehun yang memaafkan Naomi begitu saja.

Sangking senangnya Kai memeluk Nina tanpa sadar.
"Terimakasih ya" ujarnya memeluk nina. " Iya Kai iya" balas Nina setengah terkejut namun ia mencoba biasa saja. Munkin Kai memang sangat merasa bersalah pikirnya jadi wajar seperti ini.

"Nina...!" Nina dan Kai menoleh reflek Nina melepaskan pelukkan Kai.

"Chanyeol?"

Tbc

Kasih ide bantuin naomi sama sehun ngasih nama buat anaknya ya. Kalau cewek apa kalau cowok apa?

Aku mau kasih bocoran kalau ff ini akan berakhir dalam 42 chapter untuk masalah bonus chap dan lainnya aku kasih tau di next part thanksyou

Aku udah pengen banget ff ini selesai cuman aku belom sempet ngetik. Endingnya udah di susun tapi mager banget buat nulis. Chapter ini aja aku rasa rada garing karena aku maksain diri banget buat nulis biar cepet selesai hehe. Jadi sorry ya kalo ga dapet feel nya di part ini tapi insyaallah di next part lebih baik lagi. Thanksyou

Forced marriageWhere stories live. Discover now