Chapter 16

4.8K 475 69
                                    


Seoul,Korea Selatan

Pyaaaarrrrrr....

Sehun melemparkan gelas yang berisi whisky  ke tembok yang menyebabkan serpihan kaca kecil - kecil berserakan di lantai. Sehun berharap ini hanya mimpi, ketika Sehun esok bangun semua akan menjadi seperti semula. Dimana hanya ada Sehun dan Naomi yang sering bertengkar kecil hanya karena membahas masalah - masalah yang sering kali tidak penting.

Tapi semua itu hanya angan, kenyataannya Sehun kini seorang diri. Sehun meminum whisky dari botolnya dengan tatapan kosong. Sehun menggegam botol whisky  memperhatikan ranjang dimana dirinya dan Naomi biasa tidur.

"Bangsat !!!"  umpat Sehun kali ini ia melemparkan botol whiskynya.
Yang membuat tubuhnya sukses menegang, keringat dingin menyeruak dari tubuh Sehun. Sehun tidak sanggup membayangkan bagaimana keadaan Naomi saat ini. Laporan yang Sehun tunggu - tunggu dari anak buahnya pun tidak kunjung tiba, itu membuat Sehun meradang, kesal dan frustasi.

Biasanya seorang Oh Sehun gila akan pekerjaan, kali ini ia dibuat gila karena memikirkan wanitanya yang entah dimana keberadaannya.

🐣🐣🐣

Dua kemudian

Setahun setelah kepergian Naomi, Sehun seperti orang gila, ia seperti kehilangan arah hidup. untung saja ada sosok Ny. Oh yang selalu menguatkannya dan memberi Sehun semangat.

"jika dirimu seperti ini, apa Naomi bisa kau temukan? Jangan lemah Sehun!" bentak Ny. Oh pada Sehun yang sedari tadi hanya diam di dalam kamarnya mengurung diri tidak melakukan apa - apa. Sehun masih enggan bergeming.

"Sehun apa kau tidak ingin menemukannya? Apa kau tidak memikirkan kami orangtuamu mmm..? Ibu mohon bangkitlah! kami, perusahan, juga membutuhkanmu. Kita pasti akan menemukannya Sehun!"

Gurat wajahnya terasa mendung, rambut halus di sekitar dagu dan pipi membentuk jambang yang tumbuh tak pernah ia cukur jika saja ibunya atau kwon Nina tidak membantu Sehun membersihkannya sudah pasti ia biarkan begitu saja.

Kalian pasti bertanya kenapa Nina bisa membantu Sehun atau Sehun saat ini bersama Nina?

Setelah mendengar kejadian yang menimpa Sehun, Nina merasa bersalah karena dirinya lah Sehun kehilangan istrinya. Tapi asal kalian tahu Nina separo menyesal juga senang. bukankah dengan hilangnya istri Sehun ia bisa kembali besama dengan Sehun seperti dulu?

Nina sesungguhnya tidak ingin serakah, tapi takdir seperti memberinya izin untuk kembali kepada Sehun. Meski saat ini ia tahu hati Sehun bukanlah untuknya lagi, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat Sehun kembali kepelukannya.

Yang ia perlu lakukan saat ini adalah tetap berada di sisi seorang Oh Sehun. Menemani,Memberi dukungan dan semangat kepada Sehun untuk melanjutkan hidup tanpa wanita itu.

Toh sekarang penyakitnya sudah benar - benar sembuh total setelah menjalani pengobatan selama 4 tahun terakhir. Bahkan selama setahun terakhir sebelum kesembuhannya Sehunlah yang selalu menemaninya memeriksakan penyakitnya itu. Jadi tidak salahkan kalau Nina berharap ia akan memenangkan kembali hati Sehun.

Nina tahu Sehun mau berbicara bahkan memaafkannya lagi karena ia sudah tahu bahwa Nina tidaklah berbohong akan penyakitnya itu. Justru setelah istri Sehun menghilang Nina sempat drop sehingga ia tidak dapat memberi Sehun semangat.

Ketika Nina sadar, wajah kusut dengan mimik sedih Sehun yang pertama kali ia tangkap berada di ruangannya menghambur kepelukan Nina menangis tersedu. Sorot netra Sehun memancarkan rasa takut kehilangan juga ditinggalkan.

Forced marriageWhere stories live. Discover now