Chapter 18

4.1K 419 34
                                    


Jarak mengikis kerinduan yang mulai menggunung, membawa senandung beku kala terngiang. Aku percaya tuhan sedang menyimpanmu di tempat berbeda. Dimana aku dan kau akan dipertemukan pada suatu kejadian tak terduga. Oh Sehun

Hari yang cerah di musim semi dengan daun mapel bertebaran. Pria dengan setelan jas yang tampak sempurna melengkapinya mengetuk - ngetuk dagunya kecil, netranya menelisik pada kertas yang berisi tander kerjasama.

Tiba - tiba terdengar suara ketukkan pintu.

"Masuk" ucapnya tanpa mengalihkan atensinya dari lembaran kertas - kertas itu.

"Tuan.." panggil Pak Kim.

"Ada apa Pak Kim?"

"Tuan, ada schedule mendadak yang harus saya beri tahu kepada anda!, lusa tuan harus pergi ke London untuk membahas kontrak kerjasama bersama Mr.Stoneford, Sekretaris Mr. Stoneford sendiri baru saja menghubungi dan memberitahukan perihal ini." jelas Pak Kim.

Sehun mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa secepat itu. Baiklah atur keberangkatanku lusa dan katakan pada dewan direksi untuk mewakilkanku pada meeting - meetingku selama aku berada di London" perintah Sehun.

Sejatinya Sehun enggan pergi, fikirannya sedang melalang buana dan hanya tertuju pada wanita yang selama ini sangat dirindukannya. Tapi apa daya pekerjaan tetaplah tanggungjawabnya, setidaknya ia harus bersikap profesional. Lagi pula Sehun juga tidak bisa hanya memikirkan perasaannya, ia juga bertanggungjawab atas nasib karyawannya yang berjumlah sekitar  ribuan orang itu. Jika Sehun mengabaikan perusahaan bagaimana nasib mereka yang hidup mengandalkan gaji dari perusahaannya.

***

Netra Sehun menerawang langit - langit kamarnya. Bumi berotasi pada porosnya, roda selalu berputar, matahati muncul di kala hari cerah, bulan dan bintang juga muncul saat malam yang indah. Dan kini Dua tahun telah berlalu kapan wanitanya akan muncul, setahun lagi? Dua tahun lagi? Atau sepuluh tahun? yang Sehun lakukan terus menunggu.  Cinta memang membuat seseorang menjadi gila dan menunggu sampai titik dimana tuhan mengatakan jangan tunggu dia.

Sehun tersenyum miris.

Ini bukan drama kan? Kenapa hidupnya seperti drama dimana ia menjadi pemeran utamanya yang tak kunjung bahagia. Bahkan drama yang selalu di tonton ibunya memiliki akhir yang jelas entah itu tragis atau bahagia. Tidak dengannya , ia tidak mengetahui hidupnya akan happy ending atau sad ending.

***

Mentari menyongsongkan diri di ufuk timur. Menelisik tubuh ramping yang sedang terbaring di dekapan pria yang ia sebut sebagai suaminya selama dua tahun ini.

Ia mulai menggeliat kecil, melepaskan tangan besar yang melingkar pada pinggangnya. Alih - alih tangan terlepas justru sang pria makin mengeratkan dekapannya membuat kepala si wanita sukses menempel di dada bidangnya.

"Lima menit lagi" ujar si pria dengan suara serak khas bangun tidur.

"Lepaskan Chan, lihat Audrey sedang menonton kita." kata si wanita mendongak mengalihkan atensinya pada Box bayi big size yang berada tak jauh dari ranjang king size-nya.

Tak lama terdengar rengekan dari sang buah hati yang sedari tadi menyaksikan pemandangan sang mommy dan daddy- nya itu.

Chanyeol yang awalnya masih setia memejamkan pupilnya manja, dalam sekejap membuka penuh dan langsung menuju ke ranjang box sang anak. Mengangkat, menimang dan mengecup kedua pipi anaknya itu.

"Wah aku merasa di campakkan dalam sekejap." terdengar suara rajukan dari sang wanita tiba - tiba yang masih terbaring dalam ranjang king size-nya.

Forced marriageNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ