Chapter 35

3.2K 336 30
                                    


Vote before read this story💃

Warning 18+

"Jika kau tetap diam aku yang akan mengatakannya." Geram Kai pada Naomi yang sedari tadi diam tidak mengeluarkan sepatah katapun. Padahal wanita itu tadi mengatakan bahwa ia yang akan mengatakan kebenarannya pada Sehun.

Hening

"Baiklah--"

"Kai..." Lay menggelengkan kepalanya pelan.

"Teruskan apa yang mau kau katakan Kai!" Potong Sehun.

Kai mengangguk mantap, " Aku menghianatimu!" Potong Naomi.

Satu kalimat dua kata yang sukses membuat Sehun mencengkeram kursinya kuat gurat wajahnya tak lagi bersahabat. Dadanya bergemelut menahan amarah. Sedangkan wanita di depannya menangis bergetar seolah mengakui kebenaran bahwa tuduhan kedua sahabatnya selama ini benar. Jika saja wanita itu mengelak demi tuhan Sehun akan percaya dan menutup fakta sesungguhnya. Betapa Sehun mencintai wanita di hadapannya ini. Namun bukan sanggahan yang Sehun dengar melainkan pengakuan yang keluar dari mulut wanita itu.

***

"Sehun le-pas..." Naomi berontak kala pergelangan tangannya di seret Sehun paksa masuk kedalam rumah. Sehun tidak mengindahkan ucapan Naomi yang ada dalam benaknya kini wanita itu telah menghianati juga mengecewakan perasaannya. Sehun tidak habis fikir selama ini ternyata Naomi memperlakukannya dengan baik hanya untuk menutupi balas dendamnya, jadi selama ini hanya Sehun yang mencintai dan menginginkan hubungan ini begitu? Berkali - kali Sehun mengeram frustasi mengusap wajahnya kasar.

Sehun menghempaskan Naomi ke ranjang mereka biasa tidur bersama. Wajah Sehun penuh amarah, di lemparnya gelas ke kaca biasa Naomi berhias. Sehun hancur! kepercayaan dan cinta yang di berikan selama ini ternyata hanya balasan palsu semata.

"Ceraikan aku!"

Jangan ceraikan aku, Sehun!

Sehun langsung menatap subjek itu dengan mata berapi yang mengeluarkan air di sudutnya. Kakinya merangkak ke ranjang, sedangkan tangannya mencengkeram rahang Naomi kuat tidak perduli wanita itu kesakitan atau tidak. Sepertinya iblis lebih mendominasi perasaannya saat ini.

"Kau bilang apa? cerai?" Ujar Sehun penuh amarah. Naomi mendongak menatap iris Sehun yang berapi, bahkan dirinya tidak merasa kesakitan sama sekali ketika tangan Sehun mencengkeram rahangnya kuat. Naomi mengangguk mengiyakan pertanyaan Sehun.

Sehun berdecak, "Mck! tidak semudah itu! Aku mencintaimu dan aku tidak akan pernah melepasmu. Kau dengar itu!" Sehun mendorong tubuh Naomi meraup wajah wanita itu dengan kedua tangan besarnya. Sehun mendekatkan wajahnya pada wanita itu sampai kedua material basah menyatu dengan kasar tanpa persetujuan yang membuat si wanita memutar kepalanya ke kanan dan ke kiri sebagai tanda penolakan. "Se-hun... Hen-tiikhan!" ujarnya setengah berteriak ketika mendapat celah. Sehun menatap wajah Naomi lalu menyeringai, "Kenapa? kau masih trauma? Tidak ingin punya anak dariku lagi begitu?"

"Sehun a-ku--" belum sempat Naomi menyelesaikan ucapannya bibirnya telah lebih dulu di kuasai oleh pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Sehun mengabsen setiap inci tubuh Naomi, membuat empunya tidak mampu untuk menolak dan pasrah atas perlakuannya. Sehun turun ke area sensitif Naomi bermain lambat dengan tangan satunya menahan kedua tangan Naomi membuat tubuh wanita itu bergelinjang hebat. Sudut bibir Sehun terangkat, ia tahu wanita itu kini sudah pasrah dan menerima perlakuannya. Perlahan Sehun melepaskan cengkeramannya dari kedua tangan Naomi. Mencumbu kembali manis bibir candunya. Satu tangannya yang bebas tak ia sia - siakan untuk menarik kaitan yang menutupi daerah sasaran migrasi kuluman berikutnya setelah berhasil terlepas Sehun memilin dua gundukan dihadapannya searah jarum jam membuat mata Naomi semakin berkabut dan erangan keluar dari bibir mungilnya.

Senyum Sehun semakin lebar ketika Naomi benar - benar menyerah pada kungkungannya terlihat Naomi melingkarkan kedua tangannya pada leher Sehun dan sesekali mengecup bibir merah milik Sehun.

Apa ini? Traumaku ?

Dengan Nafas tersengal Sehun dan Naomi mengalami pelepasan pertamanya.

Demi tuhan! Percintaannya kali ini tidak terduga. Sehun yang selama dua tahun ini menahan hasrat untuk tidak menyentuhnya kini mendominasi penuh atas diri Naomi. Dan entah bagaimana Naomi tidak lagi menjerit ketakutan atau bahkan jatuh pingsan tak sadarkan diri justru sesadar - sadarnya Naomi menikmati apa yang Sehun lakukan terhadap dirinya. Perlawanannya sia - sia, Naomi menyerah berkali - kali Sehun memasukinya. Sejenak keduanya melupakan masalah. Malam itu menjadi malam yang panjang untuk Sehun dan Naomi pertama kalinya setelah mereka kembali bersama.

Forced marriageWhere stories live. Discover now