SKENARIO JAWA

Limo Las

"A Mega - Earthquake strike The Island Of Java in Indonesia. Full force of the earthquake also destroyed it capital—Jakarta."

"Para permirsa di rumah, gempa yang dirasakan tadi adalah gempa terkuat selama masa modern di Pulau Jawa."

"The earthquake causing a massive landslide in south coast of Java and make a giant 15 meters of Tsunami from Pelabuhan Ratu, Anyer, Pangandaran, Krakatau islands, and Christmast Island in Australia."

"BMKG telah mengeluarkan data dimana gempa yang melanda tadi berkekuatan 7.9 skala rikter dengan pusat gempa yang berada di Sesar Cimandiri, tepatnya di Teluk Pelabuhan Ratu."

"Cimandiri fault – line was quiet untill finally it released all the energy."

"Kerusakan di Jakarta sangatlah luar biasa dari apa yang pernah dilihat."

"It can make a megathrust earthquake in following years, said The Head of Indonesian Agency for Meteorological, Climatological and Geophysics."

"Hingga saat ini gempa dirasakan dengan skala MMI sebesar sepuluh di sekitar pusat gempa, delapan hingga sepuluh di Bogor dan Sukabumi, tujuh hingga sepuluh di Banten, enam hingga sembilan di Jabodetabek, lima hingga delapan di Jawa Barat, empat hingga lima di Jawa Tengah, dan bahkan juga dirasakan hingga sejauh Lampung serta Surabaya."

"But, Bandung already prepared ten second before the shaking jolt this town."

"Bandung Smart City telah mengklaim bahwa peringatan dini gempa bumi tadi berasal darinya."

"The sirine shouting that there will be an earthquake. Also the TV, Radio, and smart phone are get this warning caution ten second before the shaking was felt."

"Namun, sirine Tsunami berbunyi saat ombak sudah membanjiri pesisir selatan Pulau Jawa."

"A footage you see on screen show a massive fire burning Indonesia Capital like hell."

"Video yang permirsa lihat adalah penampakan gedung – gedung di sekitar Jalan Jendral Sudirman dan M.H. Thamrin bergoyang ke kanan ke kiri. Membuat masyarakat jakarta panik dan menjauhi gedung – gedung tinggi."

"This would be the costliest disaster in Indonesia."

Masih terperangkap dalam kegelapan. Sepertinya diriku sudah mati. Namun, perlahan aku merasakan cahaya – cahaya mulai memasuki retina mata. Aku mulai merasakan segarnya oksigen yang tercampur dengan debu – debu bangunan. Rasa sakit dari luka mulai terasa dengan pedih.

"Aw, aku dimana?" Tanyaku sambil membuka mata dengan perlahan.

Aku melihat kanan dan kiri dengan keadaan masih terbaring. Diriku terbaring di atas sofa yang panjang dengan rumah berwarna hitam dan putih yang minimalis. Aku menatap ke atas dan melihat langit – langit yang tinggi dengan lampu gantung di atasnya.

Aku berusaha duduk sambil menahan perihnya luka, "Ada orang?"

Terlihat bayangan dari pintu yang menuju keluar rumah. Bayangan itu memendek dan terus memendek, menandakan bahwa ia semakin dekat dengan pintu, "Sudah bangun!"

Aku sontak kaget melihat wanita berparas 30 tahun yang juga terkejut melihatku sudah bangun, "Eh! Jangan pergi!"

Tidak tahu mengapa dia berbalik badan dan kembali meninggalkanku. Tidak lama kemudian dia muncul lagi dan membawa pria yang wajahnya sangat familiar, "Kau yang tadi aku tabrak bukan?"