Sidjie

2.4K 186 55
                                    

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"...Pemerintah Indonesia, Amerika Serikat, dan negara yang terkait dengan tragedi pesawat B777 - 300ER yang menghilang di atas Samudra Hindia terus melakukan pencarian walaupun sudah hampir 1 dekade menghilang dari muka bumi..."

Kemudian Aku mengganti saluran berita tersebut ke saluran Tv yang berisi lagu.

"Ah elah pake diganti segala," Seru temanku yang bernama Genta yang biasa menginap di rumahku.

"Gua bosen cuy denger kata - kata Samudra Hindia," Balasku sambil mengunyah camilan cokelat wafer beku.

Genta merubah posisi tidurnya menjadi telentang,

"Emang kenapa dah yo?" Tanya Genta.

"Karena gua kesel aja nta, asupan otak gua dari dulu potensi geologis di Samudra Hindia, skripsi gua tentang Samudra Hindia, dan sekarang gua kerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bagian seismik yang rata - rata aktivitas seismik terjadi di Samudra Hindia atau nggak di Samudra Pasifik," Jelasku sambil mengunyah camilan cokelat tersebut.

"Makanya jangan sok - sokan jadi ilmuan dah lu, mendingan kayak gua bisnis butik," Seru Genta sambil tersenyum dan guling - guling di atas kasurku.

"Butik lu aja bikin nyokap gua gatel - gatel," Ucapku sambil mengganti saluran Tv lagi.

"Nyokap lu udah biasa aja, napa lu masih sewot dah sama gua?" Tanya Genta dengan kesal.

"...Rio! makan!! sarapannya udah jadi!" Ibuku memanggil dari lantai bawah.

Kemudian Aku mengecilkan volume Tv dan menjawab panggilan Ibuku.

"Iya bu!"

"Yo, Ibulu panjang umur banget dah," Ucap Genta.

"Yowes lah suka - suka takdir, sekarang lo laper kan?" Ucapku sambil mematikan Tv.

"Yaiyalah," Balas Genta.

"yaudah kita ke bawah sekarang," Ucapku.

"Let's go!" Kemudian Genta turun dari kasurku dan bergerak cepat untuk ke ruang makan.

"Urusan makan aja cepert banget lo!" Seruku.

"SSG!" Balas dia sambil bergerak cepat ke ruang makan.

"Najong," Kemudian Aku keluar kamar dan berjalan ke arah ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, Aku melihat tumpukan English Breakfast yang menggoyang indra penciumanku. Indra penciumanku yang langsung terhubung dengan lambungku membuat getaran luar biasa di dalam perutku.

"Genta serbu gak nih?" Tanyaku.

"Serbu dong!" Kemudian Aku dan Genta bergerak cepat mengambil piring.

"Tante hebat banget bisa buat English Breakfast!" Ucap Genta seraya mengambil sebuah english muffin dan telur setengah matang.

"Udah lah nta makan dulu! Nanti kalau minta ajarin, Tante free kok malem ini," Ucap Ibuku sambil membersihkan meja dapur yang berada di belakang kami.

SKENARIO JAWAWhere stories live. Discover now