Chapter 12 : Personally Grinded

13.5K 662 26
                                    

Private Secretary

Chapter 12

Personally Grinded

"Jadi?"

"Aku tidak bekerja lagi di Trozar."

Vincent tersenyum. "Itu adalah hal yang bagus, tapi mengapa kau bisa bersama Shane setelah seminggu ini, melewati pemikiranku." ujar Vincent.

Aku mengangkat kedua bahuku. Seminggu ini memang dipenuhi dengan kekacauan. Semuanya tercampur aduk dan melewati batasnya masing-masing.

Shane memperlakukan seperti seorang putri, dan Vincent, ternyata ia ditunangkan dengan seorang anak orang kaya yang merupakan teman keluarga.

Shane dan Vincent juga masih belum berbicara, terlebih lagi setelah perkelahian mereka saat itu. Tapi, setidaknya mereka tidak menyerang satu sama lain.

Aku juga memutuskan untuk berhenti dari Trozar setelah Shane membujukku, karena ia mengklaim bahwa ia yang akan membayar biaya perawatan Jessica yang fantastis bagiku.

Awalnya aku menolak, karena aku tidak ingin bersamanya karena uang, tapi Shane bersikeras dan akhirnya aku menyerah.

Ia membelikanku sebuah kondo.
"Aku naik dulu, Viny." ucapku sambil menyesap kopiku yang tersisa dan meletakkannya di tempat cuci.

"Baiklah, meskipun aku sudah tidak dapat menyentuhmu, aku akan tetap bersamamu, kekasih." ucapnya dengan dramatis. "Disini." ujarnya menunjuk ke dadanya.

Aku tertawa kecil sebelum benar-benar beranjak pergi. Setelah sampai di ruang kerjaku, aku melirik ke arah ruangan Shane. Ia sedang mengerjakan pekerjaannya dengan tekun, membuatku iri dan langsung kembali ke tempatku dan mengerjakan pekerjaanku juga.

Saat sibuk mengorganisir dokumen-dokumen yang harus dikerjakan, interkom di mejaku berdering.

"Kantor Mr. Weston." bukaku dengan otomatis.

"Nona Kane, hari ini ada pertemuan dengan investor asing." ucap suara di seberang interkom yang kukenali sebagai sekretaris Ny. Weston.

"Ah, tapi itu tidak terjadwal di planner, Em." Jawabku pada Emma.

"Memang, Ny. Weston mau kau membatalkan semua janji yang dimiliki oleh Mr. Weston pada jam tiga sampai jam lima sore."

"Tapi, ini adalah janji-janji yang sangat penting."

"Ny. Weston hanya menginstruksikan itu padaku. Kau bisa bertanya langsung padanya." Setelah itu, aku bertanya panjang lebar dan akhirnya memutuskan pembicaraanku dengan Emma di interkom.

Aku memutuskan untuk meminta persetujuan terakhir dari Shane sebelum merombak jadwalnya sendiri.

Aku mengetuk pintunya tiga kali sebelum masuk ke dalam. Ia melihat ke arahku. Aku pun mengatakan berita yang kubawa untuknya.

"Tidak mungkin untuk diubah." desis Shane. "Apakah ibuku mengatakan yang lain selain ini?"

"Er, dia sangat konsisten dengan ini. Dia mengatakan bahwa ini berkaitan dengan proyek di Los Angeles?" Shane terdiam dan ini memancing rasa penasaranku.

"Ada apa di LA?" tanyaku.

"Ah, ada proyek penting disana." terangnya sambil mengusap dahinya. Aku mengangguk dan pamit untuk kembali bekerja dan tentunya mengubah jadwalnya.

Setelah beberapa saat, jam makan siang datang. Dengan harapan tinggi, aku berdiri dan mengajak Shane makan siang. Awalnya ia menolak, namun setelah mendengar ceramah lengkap dariku, seperti yang selalu kulakukan selama tujuh hari ini, ia menurut. Tepat seperti yang juga ia lakukan selam tujuh hari ini.

Private SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang