Chapter 8 : Trapped

60.9K 2K 78
                                    

Private Secretary

Terdengar suara ketukan di pintu.

"Masuk." ucapku sambil terus memusatkan perhatianku pada dokumen-dokumen yang harus kupelajari.

"Hello, Kane." Aku mengenali suara itu. Aku mengangkat pandanganku dari dokumen-dokumen ini dan melihat ke arah Albert.

"Ow, Albert. Hey." sapaku. Walaupun ia telah mematahkan hatiku tanpa sadar tapi, aku tahu hal yang terbaik yang dapat kulakukan adalah membuatnya bahagia.

"Sudah jam 12, dan semua staff tempat kau bekerja dulu sedang makan siang. Jadi, apakah kau mau bergabung?"

Suara-suara aneh kembali terdengar dari kantor Shane. "Suara apa itu?" tanya Albert dengan dahi yang mengerut bingung. Walaupun aku begitu membenci Shane Weston, tapi aku tidak akan membongkar rahasia kotor nya hanya untuk membalaskan dendam.

"Tidak ada. Ayo, aku sudah lapar." ucapku dengan nada aneh. Aku segera beranjak dari tempat duduk, mendorong Albert dan menjauhi kantor Shane.

Ketika kurasa kita sudah berada di jarak yang aman, aku berhenti mendorong Albert. Aku memilih untuk berjalan di sampingnya sebagai teman.

"Jadi, bagaimana kabarmu?" tanyaku membuka percakapan.

"Sangat baik. Dan kurasa, aku harus berterima kasih padamu, Kane. Aku dan Tammy akhirnya bisa berlapang dada menerima kehadiran bayi kami." Aku mengulaskan seulas senyum simpul padanya, mencoba untuk menghapus pedih yang kurasakan.

"Itu sangat hebat. Selamat untuk mu." ucapku dengan nada senang meski sebenarnya, jauh di dalam ku, aku patah hati.

Albert memberikanku seulas senyum lebar yang menunjukkan ia senang. Ia menekan tombol elevator. Dan elevator itu terbuka, menampilkan Vincent Weston dan seorang wanita berambut coklat berdiri di sampingnya. Wanita itu berbalut pakaian berkelas yang kuyakini harganya mahal. Dan lagi, wanita itu terlihat begitu muda, ia terlihat seperti seorang remaja yang berusia tidak lebih dari 18 tahun.

"Baiklah, aku harus pergi. Sampai jumpa." Wanita itu mengucapkan selamat tinggal pada Vincent dan melangkah keluar melalui elevator. Berpapasan dengan kami, wanita itu mengulaskan seulas senyum tipis pada ku, yang kembali kubalas dengan hal yang sama.

Namun, hanya ada satu hal yang bermain di otakku kini. Apakah ia salah satu wanita simpanan Shane, sama halnya dengan wanita-wanita tadi?

Tapi, ia tidak angkuh ataupun sombong seperti wanita-wanita tadi. Malah, ia tersenyum padaku. Dan lagi, ia terlihat begitu muda.

Shane brengsek, bagaimana ia bisa memiliki seorang simpanan yang masih di bawah umur?! nilaiku dalam hati.

"Hey, Kane. Apakah kau akan berdiri terus di sana dan membuat kita menunggu di sini sampai mati?" tanya Albert yang ternyata sudah berada di elevator dari tadi.

"Oh, maaf." Aku segera melangkah masuk ke dalam elevator. Aku menundukkan kepalaku sejenak dan menyapa Vincent

Sebuah keheningan yang tidak menyenangkan menyerang suasana di lift. "Hey, tebak apa yang Shelby pesan untuk makan siang hari ini?" ujar Albert padaku.

"Margarita?" tanyaku dengan mata berbinar-binar.

"Hmm..." jawab Albert sambil menganggukkan kepalanya.

"Yeay, margarita...." seruku antusias sambil melompat kegirangan dengan heels sialan ku dan sekali lagi hampir terjatuh jika tidak ditolong oleh Vincent Weston.

"Oh, maafkan aku." ucapku sambil menunduk malu dan menegakkan tubuhku.

Ia tersenyum. "Aku tidak akan keberatan jika aku dapat memeluk tubuhmu berkali-kali, nona Kane."

Private SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang