Chapter 10 : A Fool, a Liar

41.7K 1.5K 46
                                    

WARNING : HALF EDITED

P S

10

A Fool, A Liar

Bisikan Shane membuat nafasku yang memburu, berhenti dengan seketika. Ia menyukaiku? Omong kosong.

Aku memandang mata biru di depanku dengan dalam. Mencari kepalsuan di dalamnya. Tapi, yang kutemukan hanya kekosongan murni yang telah ditopengi dengan rasa inginnya padaku dengan pekat.

Dan itu menusuk hatiku. Memecah perisai yang kubangun untuk menghadapi Shane selama ini.

"Aku---"

"Michelle? Aku--- Oh, maafkan aku!" suara seseorang memecah keheningan di antara kami. Shane segera mengambil selangkah mundur untuk menyesuaikan dirinya sendiri kembali.

Aku berpaling ke arah pintu dengan spontanitas yang masih dengan liar mengalir di dalamku.

"Jason!" responku dengan nada yang terdengar aneh.

"Maafkan aku, silahkan lanjutkan dan aku harus pergi." ucap Jason yang langsung bergegas pergi dengan cepat.

"Jason!" Aku berlari unutk mengejarnya, tapi, ia sudah tidak terlihat.

Aku menghela nafas berat. Menguatkan diriku, aku memutuskan untuk melihat ke arah Shane dari bahuku. "Shane, aku tidak tahu." ucapku dengan lemah.

"Aku---"

"Michelle? Shane? Apa yang sedang kau lakukan di sini?" suara feminim memutuskan jawabanku. Lagi. Aku menoleh dan menemukan Caitlyn dan Vincent yang sedang berdiri di depan pintu kamarku.

"Um.. Shane dan aku sedang membicarakan,---" Berpikir Michelle, berpikir.

"Tempat tidur." jawabku tiba-tiba. Menyadari jawabanku yang terdengar sangat aneh, tanganku melayang dan menutup mulutku dengan sendirinya.

"Maksudku, bisnis. Ya, bisnis." ucapku memperbaikinya.

Aku tersenyum gugup pada keduanya. Berharap mereka mempercayai kebohonganku. Caitlyn hanya melihatku dengan ekspressi bingung sedang Vincent memiliki ekspressi yang tidak dapat kubaca.

Akhirnya Caitlyn menganggukkan kepalanya. "Baiklah, dan aku sudah mulai mengantuk. Dan, malam ini kamar Michelle juga adalah kamarku jadi, Shane?" Ia melangkah masuk ke dalam kamarku dan memberi isyarat kepada Shane untuk keluar.

Shane tidak mengatakan apapun dan menuruti keinginan adiknya dan melangkah keluar dari kamarku. Aku menghembuskan nafas berat yang terus tertahan di dadaku sejak tadi. Vincent juga tidak mengatakan apa-apa dan beranjak pergi.

"Baiklah, selamat malam dunia." ucap Caitlyn dengan nada malas. Ia membuka koper miliknya dan mengganti pakaiannya dengan piyama kuning dengan corak buah-buahan kecil yang ia bawa. Setelah itu ia berbaring di atas tempat tidur yang ada di samping tempat tidurku.

Nafas Caitlyn melambat dan dalam hitungan detik, ia sudah jatuh ke dalam dunia mimpi. Seulas senyum terbentuk dengan sendirinya di bibirku.

"Selamat malam, Caitlyn." bisikku sebelum menutup lampu.

-

-

"Selamat pagi, Mich. Apakah tidurmu nyenyak semalam?" tanya Mom dengan lembut sambil menyiapkan sarapan.

"Pagi, Mom. Dan tidurku sangatlah nyenyak kemarin." bohongku dengan lancar. Semalam aku bahkan tidak dapat memejamkan mata sedetikpun karena aku sibuk dalam memikirkan perkataan Shane.

Private SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang