"Kenapa lo gak jujur aja sih?" tanya Nadhif walau dengan hati yang sudah hancur berkeping-keping.

"Sulit. Lain waktu gue ceritain."

"Janji?"

Dyra mengangguk.

"Oke,"

"Yaudah gue pergi dulu ya." Dyra pun melangkah pergi.

-o0o-

Kringggg!

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring. Dyra pun segera merapihkan diri untuk menuju kantin.

"Ayo ke kantin." ajaknya pada ketiga sahabatnya.

"Mager mau jalan." jawab Hanifa.

"Yaelah. Ayo si. Yuk Nya yuk. Yuk Nadh." ajaknya pada Fanya dan Nadhia.

"Mager juga. Nitip aja si. Teh botol satu." ujar Nadhia.

"Iya Dyr, gue juga nitip satu." timpa Fanya.

Dyra mengerucutkan bibirnya, tak mungkin ia ke kantin sendiri. Akhirnya ia mengarahkan pandangannya ke siswa gendut yang tengah duduk di bangku paling ujung.

"Bimo!" panggilnya.

Si pemilik nama itu pun menoleh ke Dyra. "Naon?" tanyanya dengan bahasa sunda.

"Kantin yuk." ajak Dyra.

Bimo mengangguk dan tersenyum, "Hayuklah, berangkatin." jawab Bimo membuat Dyra tersenyum puas.

Dyra pun melangkah pergi meninggalkan kelas bersama dengan Bimo.

"Bim, lo itu sebenarnya naksir sama siapa sih?" tanya Dyra setelah mereka sampai di kantin dan menunggu makanan mereka datang.

"Gue mah sebenarnya naksir sama seseorang. Tapi janji ya Dyr, jangan kasih tau siapa-siapa." ucap Bimo.

"Iya, siapa emang?"

Bimo tersenyum malu, "Hanifa."

Seketika Dyra terbatuk mendengar jawaban Bimo.

"Hanifa?"

Bimo mengangguk.

"Lo yakin? Lo tau gak Hanifa itu udah ada yang ngincer tau." ucap Dyra membuat Bimo terkejut.

"Siapa?"

Dyra pun mengarahkan mata Bimo ke arah David. Ya, kini David bersama dengan Bakti dan Nadhif tengah duduk di meja yang berlawanan dengan mereka berdua.

"David?" tanya Bimo dan di angguki oleh Dyra. "Berat, Dyr." ucap Bimo lemas dan frustasi.

"Lo tu yang berat. Kalau David mah kurus kali." ucap Dyra sambil tertawa.

"Jahat lo Dyr." ucap Bimo sedramatis mungkin membuat Dyra semakin tertawa.

Namun tawa Dyra terhenti saat ia melihat Dareen memasuki kantin dan menghampiri ketiga sahabatnya dengan membawa kotak nasi yang berisi nasi goreng buatan Dyra tadi.

Angan [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now