Chapter 2

2.6K 237 18
                                    

Bagiku meraihmu sama saja menyatukan bintang dan matahari.
Tak mungkin terjadi!
Kecuali, jika tuhan berkehendak.

***

Happy Reading :)

-o0o-

Dyra menyusuri koridor dengan tergesa-gesa. Kali ini ia berangkat lebih pagi dari biasanya. Ia ingin mencari keberadaan diary-nya yang hilang itu. Dan ia tak ingin satu orang pun menemukannya.

Dyra melangkah masuk ke kelas dan langsung menuju mejanya. Ia mencari ke laci tak ada. Lalu mencari ke penjuru kelasnya. Namun hasilnya nihil.

"Kemana sebenarnya diary gue?"

Hingga satu ruangan pun terlintas dalam otaknya. "Ah, iya. UKS!"

Dyra pun memutar langkahnya dan berlari menuju UKS. Saat ini waktu sudah menunjukkan jam setengah 7 pagi. Namun sampai saat ini baru beberapa murid yang sudah berada di sekolah.

Dyra menghentikan langkahnya di sebuah ruangan bertuliskan 'UKS' tersebut. Ia mencoba memutar knop pintu. Namun sulit.

"Yah, di kunci."

Dyra tak tahu siapa yang memegang kunci UKS. Akhirnya ia harus menunggu sampai ada orang yang datang.

"Dyra?" panggil seseorang membuat Dyra menoleh.

"Nadhif?" ucap Dyra begitu melihat Nadhif di hadapannya.

Nadhif adalah salah satu teman Dareen. Bedanya Nadhif jurusan IPA, berbeda dengan Dareen yang memilih jurusan IPS. Nadhif juga merupakan saudara kembar Nadhia. Mereka kembar namun tidak identik. Nadhia seorang perempuan dan Nadhif seorang laki-laki. Nadhia terkenal banyak bicara, sedangkan Nadhif lebih pendiam namun pintar.

"Lo ngapain disini?" tanya Nadhif yang bingung melihat Dyra pagi-pagi sudah berada di depan UKS.

"Emm," Dyra menggigit bibir bawahnya. Ia bingung harus bilang apa. Masa iya Dyra bilang kalau Diary-nya hilang? "Itu, gue cari buku gue yang ketinggalan di UKS. Lo yang megang kunci UKS ya?"

Nadhif mengangguk lalu membuka pintu UKS tersebut.

Setelah pintu terbuka, Dyra pun langsung masuk dan mencari keberadaan Diary-nya itu.

"Dyr,"

Dyra menoleh, "Iya Nadh?"

Nadhif meraih sebuah buku dari dalam tas-nya, "Ini kan yang lo cari?"

Dyra terkejut melihat Diary-nya berada di tangan Nadhif. Bagaimana bisa?

"Kemaren sore sebelum gue kunci ni UKS, gue nemuin ini di lantai. Gue pikir punya sapa. Ternyata punya lo." Nadhif memberikan Diary itu ke tangan Dyra.

Dyra menatap Nadhif curiga, "Nadh, lo?"

Nadhif tertawa, "Tenang, gak gue bacain kok. Gue tau ini privacy." ucap Nadhif membuat Dyra tersenyum lega.

"Thanks ya."

Nadhif mengangguk.

Dyra pun segera meninggalkan ruangan itu dengan napas lega dan bahagia.

Angan [TELAH TERBIT]Där berättelser lever. Upptäck nu