Chapter 3

1K 52 0
                                    

Happy Reading :)

-o0o-

Esok paginya, Dyra terlihat tampak sibuk memasak nasi goreng. Anna yang baru saja bangun pun heran melihat Dyra yang tak biasanya berkutik di dapur.

"Kamu ngapain Dyr?"

Pertanyaan Anna tersebut membuat Dyra terkejut. Hampir saja ia menjatuhkan spatula yang ia gunakan untuk memasak nasi goreng.

"Bunda? Bunda ngagetin aja."

Anna tertawa, "Ya abisnya gak biasanya kamu pagi-pagi ada di dapur. Lagi ngapain sih? Dan tumben-tumbenya kamu udah siap pake seragam?"

Dyra tersenyum, "Ada deh, yang jelas Dyra minta doanya aja ya. Oke,"

"Oke-oke, tapi kasih tau bunda geh." ucap Anna penasaran.

"Nanti bunda tau sendiri. Yaudah kalau gitu Dyra mau nyiapin nasi goreng ini dulu. Bunda mau nyoba gak?" ucap Dyra seraya menaruhkan nasi gorengnya ke tempat bekal.

"Yaudah taruh aja di piring, nanti bunda sarapan pake nasi goreng kamu aja."

Dyra mengedipkan matanya lalu mencium tangan Anna, "Oke. Kalau gitu Dyra berangkat ya bunda. Dada.. Assalamualaikum," ucapnya lalu berjalan pergi.

"WALLAIKUMSALAM, LOH KOK FANYA-NYA DI TINGGAL?"

"GAK PAPA BUN, NANTI FANYA BARENG BUNDA AJA."

-o0o-

Sesampainya di sekolah, Dyra pun berjalan dengan langkah cepat menuju kelas Dareen. Ia akan menaruhkan nasi goreng itu ke laci Dareen.

Awalnya Dyra ingin memberikan langsung kepada Dareen, namun nyali Dyra tidak sekuat Cindy. Ia malu jika harus memberikan langsung.

Selangkah, dua langkah, akhirnya Dyra memasuki kelas Dareen. Kelas ini cukup sepi. Belum ada murid yang datang. Syukurlah, ini kesempatan baik untuk Dyra.

Dyra pun segera menaruhnya dan berjalan pergi keluar kelas. Namun wajah Dyra berubah pucat saat melihat seseorang di hadapannya.

Orang itu adalah Nadhif.

Nadhif menatap Dyra dengan curiga membuat Dyra sulit bernapas.

"Lo ngapain liatin gue gitu banget? Emangnya gue kenapa?" tanya Dyra dengan gugub.

"Lo gak perlu gugub kali. Gue udah liat kok."

Dyra melebarkan mata, "Lo." Dyra mengarahkan pandangan ke sekeliling sebelum melanjutkan ucapannya. "Lo jangan bilang siapa-siapa ya. Please gue mohon."

"Oke gue gak bilang ke siapa-siapa, tapi kalau gue bilang ke dareen?" ucap Nadhif membuat Dyra semakin kesal.

"Gue mohon Nadh. Jangan bilang ke Dareen."

"Emang kenapa?"

Dyra menggigit bibirnya, "Gue gak mau sampe Dareen tau."

"Tau kalau lo suka sama dia?"

Dyra mengangguk.

Angan [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now