Kalau nanti hujan turun, berarti tandanya aku sedang merindukanmu - Taehyung (1995-2538)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Kringg
Terdengar bunyi telepon yang membuat gadis cantik yang tengah duduk di ruang tengah berlari ke arah meja telepon untuk mengangkatnya.
"Halo" sapa Sorim.
'Hai, kamu Sorim ya?'
Sorim terkekeh,
"Iya, ini siapa?"
'Kenalin aku masa depannya'
Senyuman gadis itu mengembang, bahkan jari-jemarinya meremas bantal yang sedang dipangkunya.
"Masa depan siapa?"
'Masa depannya Sorim'
Dan kembali mereka terkekeh.
'Bagaimana?' Tanya suara diujung sana.
"Bagaimana apanya?"
'Bagaimana kalau aku sudah cinta malam ini?'
Sorim menunduk, menyembunyikan wajah merahnya ntah dari siapa.
"Cinta sama siapa?" Tantang Sorim.
'Sama kamu'
"Kamu siapa?"
'Jimin' jawab suara itu diikuti kekehan.
Gadis cantik itu ikut terkekeh mengingat perbincangan mereka sedari tadi.
'Kamu tahu?'
"Apa?"
'Kalau hujan turunnya air'
"Masa batu" balas Sorim dengan suara agak meninggi tapi masih menahan senyuman manis.
'Makanya karena bukan batu, jadinya turunnya air'
"Aku tahu itu"
'Aku kira kamu tidak tahu'
Hanya terdengar kekehan Sorim, setelah itu hening beberapa detik.
'Sorim?'
"Iya,"
'Kalau kamu dengar suara hujan berarti kamu sedang mendengar suaraku yang berteriak 'aku cinta Sorim' tapi kamu tidak mungkin dengar, karena itu suara hatiku'
Bibir Sorim bergetar, dia tidak tahu harus apa sekarang, rasanya ingin teriak tapi sudah malam pasti dia kenal omel.
'Ahn Sorim, ada salam dari Jimin katanya rindu'
Dan setelah itu sambungan terputus.
Tidak tahu lagi Sorim harus bereaksi seperti apa, kata-kata Jimin semuanya terngiang seperti menutup kupingnya untuk tidak mendengar suara apa-apa lagi kecuali suara otaknya yang terus merekam kata-kata satu pemuda bernama Jimin itu.
