Hana mengulum bibirnya, menghentikan aktivitasnya yang sedang membuka bungkus ketiga donatnya. Gadis berambut pendek itu lalu menatap kedua lelaki itu dengan tatapan tak terbacanya, sebelum ia mengendik acuh.

"Pikiran gue aja sih," jawabnya enteng. "Soalnya abis nganterin mie ayam ke rumah Sohyun suka senyum sendiri. Tiap gue tanyain gak dijawab, tapi tiap Sohyun liat dia, jadi gak jelas kayak tadi."

Entah apa yang salah dengan jawaban Hana, yang jelas jawaban itu sukses membuat kedua lelaki yang bersamanya itu mendesah berat dan menyandarkan tubuh dengan gaya yang menurutnya sangat dramatis.

"Yah, padahal Sohyun udah suka sama Hanbin."

"Padahal Sohyun udah baper duluan."





"WHAT?"

Baik Junhoe dan Jinhwan sama-sama tak peduli dengan rasa kaget Hana. Mereka sama-sama masih kecewa karena tak mendapat jawaban pasti akan pertanyaan mereka untuk sahabat dan sepupu mereka itu.

Belum selesai rasa kagetnya, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dengan gerakan cepat, ia lalu meraih benda itu untuk melihat apa yang membuat benda itu bergetar. Matanya melebar untuk beberapa saat, sebelum ia akhirnya menjerit tak jelas lalu memukul Junhoe yang tak jauh darinya dengan gemas.

"Aw! Apa, anjir?"

"Gemes, Jun! Iih!" jawab Hana tak jelas dan masih memukul Junhoe.

"Iya, gue tahu gue ngegemesin! Tapi jangan gini juga dong, Na! Woe, Hana!"

"Apaan sih?" tanya Jinhwan yang tak mengerti dengan tingkah gadis itu.

Hana lalu mendongak, menatap kedua lelaki itu masih dengan senyumannya sebelum mengulurkan ponselnya pada mereka.

Junhoe menerimanya dengan cepat, lalu melihatnya. Ekspresi kagetnya tak jauh beda dengan Hana. Hanya saja ia tak bertingkah aneh macam gadis itu.
Hal serupa juga terjadi pada Jinhwan saat ponsel itu sudah berpindah tangan pada Jinhwan.

"Jadi, menurut lo berdua gimana?"






^*leader couple*^






Jungkook berdecak lalu melangkah ke arah pintu dengan gaya menyebalkannya itu. Lelaki itu terlihat menatap sesuatu yang ada di luar sana dengan penuh dendam. Dan saat ia tiba di sisi meja Yoojung dan Sohyun, lelaki itu menghalangi jalan Hanbin yang baru saja melangkah memasuki kelas.

"Minggir, nyet! Gue mau lewat!" dengus Hanbin kesal.

"Bin, gue mau nanya serius sama lo!" ucap Jungkook tak peduli dengan ucapan ketua kelas di hadapannya itu.

"Sorry, Kook! Gue gak mau serius sama lo," balas Hanbin masa bodoh.

Jungkook berdecak kesal, lalu melempar tatapan tajamnya pada Hanbin. "Gue gak bercanda!"

"Terus, siapa yang bilang lo bercanda?!"

Jungkook mendengus lagi. Lalu melunakan tatapannya menjadi tatapan terluka yang membuat Hanbin gatal ingin mencekiknya.

"Bin, lo mau sampe kapan sih nemuin cewek gue di depan gue kayak gini?" tanyanya dengan nada terluka yang dramatis. "Gue tuh meresa dikhianati tahu, gak!"

Hanbin tersenyum mengejek, lalu menyisir rambutnya dengan tangannya, bertingkah ala badboy tampan yang digilai semua siswi di sekolah.

"Gimana ya, Kook?" tanya balik lagi dengan nada bingung sendiri. "Gue sih gak niat ngelakuin itu. Cewek lo yang nyari-nyari gue. Jadi, bukan salah gue dong."

Jungkook mendesah jengkel. Lelaki itu lalu membuang tatapannya ke meja di mana Yoojung dan Sohyun terlihat terpengaruh dengan perdebatannya dengan Hanbin. Tiga detik kemudian, ia mengepalkan tangannya lalu maju selangkah, membuat Yoojung yang melihatnya panik sendiri sambil menarik-narik tangan Sohyun.

"Terus, lo mau nyalahin cewek gue gitu?" tanyanya tajam. Lelaki itu maju selangkah lagi.

Hanbin terlihat tenang. Sementara para siswa IPA 5 yang sudah bersiap pulang itu mulai terlihat panik. Taeyong bahkan maju dan bersiap jadi penengah bersama Bobby jika dua orang itu terlibat aduh jotos.

"Bukan mau nyalahin! Tapi, emang cewek lo aja yang gatel."

"Sialan lo!"

Jungkook kembali maju, melayangkan tangannya yang sudah terkepal erat sejak tadi.

Satu bogeman mendarat tepat di sudut bibir Hanbin disusul suara kursi dan meja beradu dengan lantai. Belum sempat Jungkook melayangkan tinjunya yang kedua, Sohyun sudah menarik Hanbin yang juga sudah mengepalkan tangan dan bersiap menghajar balik Jungkook.

Jungkook menatap Sohyun dengan tatapan sinisnya. Sementara gadis itu hanya memasang tatapan datarnya. Tapi, sebagai seorang lelaki yang selalu dikelilingi banyak gadis, Jungkook tak bodoh untuk sekedar tahu jika ada sorot lain dalam tatapan datar itu. Jungkook tahu, ada tatapan marah saat mata itu mengarah padanya. Dan pada saat mata itu berbalik dan menatap Hanbin yang sedang meringis, ada sorot lain lagi yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang memang mengerti.
Tiga detik berikutnya, lelaki itu tersenyum senang saat Sohyun sudah membelakanginya. Lelaki itu lalu menatap Hanbin dengan tawa yang entah sejak kapan ia tahan sebelum ia melangkah keluar kelas dan Hana membuat kehebohan yang tidak perlu.






^*leader couple*^






Ada yang merasa aneh?






YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Where stories live. Discover now