Dua

1.5K 164 7
                                    


Sohyun melempar tatapannya pada lelaki tinggi yang baru saja memekikan namanya dengan riang. Ia dapat melihat wajah galak lelaki itu menghilang saat sebuah senyum manis menghiasi wajahnya. Dan ia tak dapat menahan dirinya untuk tersenyum kecil saat lelaki itu berlari kecil ke arahnya.

"Yes!" Junhoe, lelaki itu bersorak kecil sambil menggandeng tangan Sohyun begitu saja. "Gue seneng banget waktu baca pembagian kelas terus ada nama lo. Setelah sekian lama, akhirnya kita sekelas, Hyun." ucap Junhoe lagi dan menarik Sohyun untuk duduk di bangku di deretan ketiga dari pintu, di barisan kedua dari belakang.

"Hm," Sohyun tak menjawab kicauan panjang lebar Junhoe. Gadis itu hanya berdehem kecil sambil meletakan tasnya dan duduk di bangkunya. Sementara itu, Jisoo dan Lisa sudah duduk di bangku di depan mereka.

Junhoe kemudian mulai mengoceh tak jelas tentang bagaimana ia hidup di kelas sepuluh tanpa Sohyun, walau oleh gadis itu sama sekali tak ditanggapi.

"Jun, Jun...," Junhoe sontak menghentikan gerakan mulutnya dan menoleh pada sumber suara, Jinhwan yang duduk tepat di belakang Sohyun dan tengah menatapnya malas. "Diam napa? Brisik tahu!"

Junhoe mencibir dan tak menghiraukan ucapan setengah kesal Jinhwan. Lelaki itu lalu kembali menatap Sohyun dan bersiap untuk berceloteh lagi.

"Koo Junhoe," Junhoe seketika mendengus lagi saat namanya disebut oleh seseorang yang kini ada di depan pintu kelas.

Seorang gadis tinggi dengan rambut panjang berwarna coklat terang sedang menatap seluruh kelas dengan tatapan mencari seseorang.

"Apa, sih?" tanyanya setengah kesal saat menatap gadis itu.

"Koo Junhoe, ya?" tanya gadis itu lagi.

Junhoe mendengus lalu menatap malas gadis itu. "Hoo, Napa?" jawabnya sedikit kesal.

"Dicariin Gea, anak IPA 1," jawab gadis itu seadanya.

"WAH JUN, LO MAU JADI PHO ANTARA GUE SAMA GEA?"

Junhoe melongo kecil setelah gadis tinggi itu menyelesaikan ucapannya dan suara teriakan Jungkook yang saat ini sedang duduk di lantai di bawah papan tulis terdengar nyaring.
Sementara itu, Sohyun yang masih diam di sisinya hanya mendengus mendengar apa yang keluar dari mulut teman sekelasnya.

"Yeu, playboy cap badak kayak lo mana ada dilirik sama Gea?!" celetuk Hana dari tempat duduknya, membuat Jungkook sontak menatapnya dengan kesal.

Junhoe sendiri memilih mengabaikan mulut berbisa Hana dan berjalan keluar kelas. Sementara Sohyun memilih melakukan hal yang sama dengan Jungkook, menatap Hana yang saat ini sedang duduk tenang dan sudah siap membalas Jungkook jika lelaki itu mengajaknya beradu argumen.

Menatap Hana sebentar, Sohyun akhirnya memutuskan untuk kembali menghadap ke depan. Tapi, saat ia akan berbalik, matanya tak sengaja menatap seorang lelaki yang duduk tepat di sudut kelas, tepat di belakang Hana. Lelaki itu juga sedang menatap ke arahnya. Sohyun tak kenal siapa lelaki itu. Tapi, ia tahu jika lelaki itu adalah salah satu dari komplotan Junhoe saat kelas sepuluh dulu.

"Sohyun?" sebuah suara tiba-tiba terdengar, membuat Sohyun menggerakan kepalanya dan menatap ke sumber suara.

Mark, teman kelasnya saat kelas sepuluh sedang berdiri tak jauh dari bangkunya dan bangku Jisoo serta Lisa di depannya.

"Lo duduk ama siapa?" tanya Mark sambil menunjuk bangku di sebelah Sohyun. "Gue di situ, ya?"

"Mark, lo di kelas ini juga?" tanya Jisoo sambil menoleh dan menatap Mark.

Mark mengangguk kecil. "Dan gue sekelas lagi sama tiga princess kesayangan gue," jawabnya kemudian sambil mencolek pipi Lisa yang posisinya paling dekat dengannya saat ini.

Ya, Mark Lee memang sekelas bersama Sohyun, Lisa dan Jisoo saat kelas sepuluh dulu. Mereka cukup dekat karena tempat duduk mereka yang berdekatan. Saat itu, Mark duduk bersama Lisa sedangkan Jisoo bersama Sohyun.

"Jadi, gimana nih? Gue boleh duduk di situ, gak?" tanya Mark lagi sambil menatap Sohyun.

"Gak tahu," jawab Sohyun akhirnya membuka suara. "Tadi June yang duduk."

"Koo Junhoe?" tanya Mark meyakinkan dan dijawab anggukan pelan Sohyun.

"Ah, susah ni kalau sama June," gumam Mark sambil menatap ke sekeliling kelas. "Mending gue sama Donghyuk aja. Lumayan dapat contekan gratis tiap ulangan," lanjutnya dan langsung berjalan ke tempat duduk Donghyuk yang tepat disebelah tempat duduk Jisoo dan Lisa, tanpa mempedulikan tanggapan ketiga gadis itu.

"Yeu, gaya lo Mark. Kayak Donghyuk mau aja ngasih lo contekan," celetuk Lisa setelah lelaki itu duduk di samping Donghyuk.

Tiga detik setelah itu, gadis berponi itu menoleh dan menatap Sohyun yang masih duduk diam di tempatnya.

"Gue lagi menduga-duga," gumam gadis itu pelan, membuat Sohyun yang sudah menatapnya, menautkan alis karena tak paham, dan Jisoo menatapnya heran.

"Apaan?" tanya Jisoo.

"Kalo isi kelas kita kayak gini," jawab Lisa sambil melihat sekelilingnya sebelum kembali menatap kedua sahabatnya. "Siapa yang bakal jadi ketua kelasnya?"

Jisoo turut menatap sekeliling, sementara Sohyun hanya melirik sekilas.

"Yah, lo kira-kira aja," jawab Jisoo sambil mengendik acuh.

"Menurut gue sih, elo Hyun yang bakal jadi ketua kelasnya," ucap Lisa sambil menatap serius Sohyun.

"Gue?" tanya Sohyun tak yakin.

Lisa mengangguk cepat. Gadis itu lalu menunjuk Mark yang kini sedang asyik berbicara dengan Chanwoo di belakangnya.

"Emang lo pikir manusia kayak Mark bisa gitu?" tanyanya sarkas. "Rusuh gitu!"

"Temannya June kan banyak, ada Jinhwan sama Yunhyeong yang anak OSIS," celetuk Jisoo. "Lagian ada Jungkook sama itu," Jisoo lalu menunjuk kecil seorang lelaki yang duduk di sudut kelas yang lain.

Ucapan Jisoo sontak membuat Lisa memutar bola matanya malas.

"Temannya June, kebanyakan sama aja kayak dia. Rusuh!" ucap Lisa. "Jungkook? Dia tuh gak lebih baik dari Mark. Dan Taeyong?" tanya Lisa setelah itu sambil melirik siswa disudut kelas yang tadi ditunjuk Jisoo. "Dia gak ada bedanya sama Bobby, Chanwoo yang tukang bolos,"

"Kok lo tahu?"

Demi apa, dari semua hal yang Lisa jelaskan sejak tadi, Sohyun dan Jisoo hanya tak paham mengenai itu. Bagaimana sahabat mereka itu tahu banyak tentang hal itu.

"Gue kan banyak pengamatan," jawab Lisa masa bodoh. "Kelas ini tuh, isinya tukang bolos semua. Bobby, Chanwoo, Junhoe, Taeyong, Mark, bahkan Jinhwan dan anak nomor satu, Hana. Tukang bolos semua." gadis itu lalu menyebut sambil menghitung jumlah siswa yang ia tahu sering bolos di kelas itu.

"Lo kurang kerjaan banget," celetuk Sohyun, membuat Lisa menatap malas ke arahnya.

"Yah, dari pada lo berdua yang gak tahu apa-apa. Sekolah segini gede tapi lo berdua gak kenal siapa-siapa selain anak kelas," cerocosnya masa bodoh. "Pantes sih, Jis. Lo primadona tapi jomblo sampe sekarang. Elo juga, Hyun...,"

"Gak penting."

Lisa mengatup mulutnya saat Sohyun berucap datar. Detik berikutnya gadis itu mencuatkan bibir dengan kesal karena Jisoo juga mengabaikannya.

***

Ayo.. Vote n coment nya teman-teman.. Aku juga butuh kritik sama sarannya...

YoaMaria

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang