Empat Belas

775 122 5
                                    


Sohyun meletakan buku paket Fisika dan buku tugasnya yang baru ia ambil dari kamarnya, ke atas meja kayu yang ada di gazebo. Gadis berponi itu kini sendirian di gazebo itu karena kedua sahabatnya sudah pergi ke rumah Hanbin untuk mengerjakan tugas kelompok bersama Hana. Sohyun tak tahu apa motivasi Junhoe membawa Yoojung untuk mengerjakan tugas di sana dan ia tak mau peduli akan hal itu.

Sohyun kemudian melirik ponselnya, sekedar mengecek apakah ada pesan dari Hanbin atau tidak.



Eh?




Sohyun mengerjap, lalu menatap ponselnya yang kini menampilkan ruang obrolannya dengan Hanbin. Tak banyak pesan di sana. Hanya ada beberapa pesan yang lelaki itu kirimkan saat akan mengajaknya untuk mengawasi teman-teman mereka yang ikut lomba menari dan pesan yang beberapa saat lalu lelaki itu kirimkan untuk menanyakan alamat rumahnya.

"Hyun, kok gue ngerasa kalo lo emang beneran suka sama Hanbin, ya?"

Entah mengapa, memikirkan tentang Hanbin membuat Sohyun teringat akan ucapan Junhoe tadi.

Apa ia memang terlihat seperti itu?

Ah, tidak! Sohyun tak suka Hanbin. Lelaki itu terlalu menyebalkan dengan segala kecuekannya.

Tapi, kenapa Junhoe bisa berpikir seperti itu?

Sohyun diam sebentar, memutar ulang percakan singkatnya dengan sahabatnya itu sebelum kalimat itu terucap.

Ah, Sohyun ingat sekarang. Tadi, ia menyebut Hanbin menyebalkan namun menolak untuk mengatakan bagaimana menyebalkannya lelaki itu di matanya, dengan alasan ia tak mau Junhoe mengatakannya pada Hanbin. Huh, jelas saja Junhoe akan berpikir jika ia tak ingin terlihat jelek di hadapan Hanbin. Yang secara tak langsung mengatakan jika ia menyukai lelaki itu.

"Ck, gue kenapa sih?" gumamnya meruntuk sendiri. "Harus banget gitu gak keliatan jelek depan dia."

Gadis itu mulai meruntuk lagi, merasa jika memang itu yang ada di pikirannya. Tapi, apa itu artinya dia memang menyukai Hanbin? Ck, ini merepotkan. Seharusnya ia cuek saja dengan apapun pemikiran Hanbin tentangnya. Tapi, kenapa semua jadi begini?

"Gak mungkinlah gue suka sama dia. Nyebelin gitu, mana ngomong suka gak dipikirin dulu. Mana sok ganteng lagi."

Dan entah bagaimana, Sohyun tiba-tiba mulai mendumel, menyebut semua hal yang Hanbin lakukan di sekolah yang ia rasa menyebalkan.

Hanbin: Gue di depan rumah June. Rumah lo yang mana?

Sohyun mengerjap saat membaca chat yang baru masuk. Gadis itu tiba-tiba lupa dengan apa yang baru saja ia pikirkan dan segera beranjak dari duduknya. Dengan sedikit tergesa-gesa, ia lalu mengambil langkah menuju ke depan rumahnya untuk menjemput Hanbin.

Jemput?

Sohyun hanya malas mengetik jadi, ia rasa menjemput lelaki itu adalah hal yang lebih baik.

Yoa be like: Atau, lo emang mau lihat Hanbin, Hyun?



^*leader couple*^



Sudah setengah jam berlalu sejak Hanbin duduk di hadapan Sohyun dan buku-buku penuh rumus di atas meja. Itu berarti sudah setengah jam berlalu dalam keheningan.

Ya, mereka memang hanya diam sejak setengah jam yang lalu karena masing-masing sibuk dengan soal yang dibagi. Jadi, mereka memutuskan untuk membagi tugas sehingga PR itu bisa cepat selesai.

Hanbin menghentikan gerak tangannya yang sedang menulis sebuah rumus. Lelaki itu kemudian mengerutkan keningnya, merasa bingung dengan apa yang ia tulis. Apa rumus itu sudah benar atau masih salah?

Leader Couple (Hanbin-Sohyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang